



AS Serang Iran, DPR Dorong Mitigasi Dampaknya Terhadap Subsidi BBM
- Ketua DPR Puan Maharani meminta pemerintah memitigasi dampak serangan Amerika Serikat (AS) ke Iran, salah satunya terkait anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Sebab, serangan AS serta konflik antara Iran dengan Israel berimplikasi terhadap naiknya harga minyak dunia dan pasti akan mempengaruhi anggaran subsidi BBM di Indonesia.
"Memitigasi pasti akibatnya itu ke perekonomian. Pemerintah harus memitigasi terkait dengan perencanaan kurs, kemudian subsidi BBM, dan lain sebagainya," kata Puan dalam rapat paripurna pembukaan Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2024-2025, Selasa (24/6/2025).
Puan menjelaskan, DPR bersama pemerintah akan segera membahas rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026.
Dalam pembahasan tersebut, pemerintah tentu perlu melakukan rasionalisasi terhadap anggaran subsidi BBM.
"Pemerintah bersama DPR akan segera membahas terkait dengan rancangan APBN 2026. Pemerintah harus segera memitigasi perkembangan ini, tentu saja, terkait dengan kurs rupiah, subsidi BBM, dan hal-hal lain yang terkait dengan perkembangan situasi global," ujar Puan.
Anggaran Subsidi BBM Membengkak
Hal senada juga disampaikan anggota Komisi XI DPR Bertu Merlas yang mengatakan, bahwa pemerintah perlu mengantisipasi melonjaknya harga minyak dunia akibat serangan AS ke Iran.
Salah satu yang akan dirasakan pemerintah adalah membengkaknya anggaran subsidi BBM. Apalagi Iran bersiap menutup Selat Hormuz yang menjadi jalur perdagangan maritim, khususnya bagi negara-negara Timur Tengah penghasil minyak dan gas.
"Teluk ini merupakan jalur utama raja-raja minyak dan gas dunia seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Qatar, Irak dan Kuwait dalam perdagangan minyak. Jika ini ditutup pasti akan memicu gejolak ekonomi luar biasa," ujar Bertu lewat keterangan tertulisnya, Senin (23/6/2025).
Ia menjelaskan, saat ini harga minyak dunia sudah menembus 80 dollar AS per barelnya. Sedangkan pemerintah menggelontorkan anggaran sebesar 26,7 triliun untuk subsidi BBM.
Karenanya, Bertu meminta pemerintah mengantisipasi beban anggaran yang ditimbulkan akibat naiknya harga minyak dunia.
"Kenaikan harga minyak dunia sudah pasti akan menambah beban berat APBN kita, terutama untuk pos subsidi BBM. Kami berharap pemerintah segera melakukan langkah antisipasi agar dampak perang Timur Tengah tidak kian melambatkan pertumbuhan ekonomi yang memang sudah melambat akhir-akhir ini," ujar Bertu.
Di samping itu, ia meminta kementerian/lembaga terkait untuk segera berkoordinasi dalam merumuskan langkah mitigasi dampak konflik antara Iran, Israel, dan AS.
"Pemerintah harus segera bergerak untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat yang dikuatirkan akan menerima dampak dari adanya perang tersebut. Kami minta masyarakat khususnya pelaku usaha kecil dan menengah diberikan pelatihan untuk berdaya dikala berada di situasi seperti ini," ujar Bertu.
Tag: #serang #iran #dorong #mitigasi #dampaknya #terhadap #subsidi