Projo Hargai Pilihan Jokowi Bila Jadi Ketum PSI, Tapi Minta Syarat Ini
Presiden Jokowi digadang-gadang akan mendaftar menjadi kandidat calon Ketua Umum PSI. Langkah tersebut mendapat respons positif dari Relawan Projo yang selama ini mendukungnya. (Instagram)
23:04
19 Juni 2025

Projo Hargai Pilihan Jokowi Bila Jadi Ketum PSI, Tapi Minta Syarat Ini

Projo menghargai langkah yang akan diambil Presiden Ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi dalam perpolitikan Indonesia, termasuk memilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum Projo Freddy Alex Damanik.

Bahkan, bila Jokowi memilih untuk menjadi Ketua Umum PSI, ia menyarankan agar para pendukungnya juga perlu diajak konsolidasi untuk bergabung ke partai tersebut.

"Kalaupun Pak Jokowi memilih PSI dan menjadi Ketua Umumnya, Projo juga sangat menghargai pilihan tersebut," kata Freddy kepada Suara.com, Kamis 19 Juni 2025.

"Tapi kami menyarankan jikapun Pak Jokowi memilih opsi itu, kami menyarankan agar Pak Jokowi melakukan konsolidasi besar besaran dan mengajak para pendukungnya agar bergabung dengan PSI," sambungnya.

Lantaran itu, ia mengemukakan sudah semestinya Jokowi bisa memberikan jenama baru buat PSI.

"Bahkan, Pak Jokowi harus memberikan 'branding' baru terhadap PSI, termasuk merubah nama PSI menjadi nama baru," katanya.

Meski begitu, Freddy mengatakan bahwa Projo belum melihat tanda-tanda Jokowi akan menjadi Ketua Umum PSI.

"Kami Projo belum melihat tanda tanda Pak Jokowi akan menjadi Ketum PSI. Pak Jokowi pernah bilang kalau dia gabung PSI ataupun partai lain pasti beliau akan kasitau kita, dan sampai saat ini kita belum terima arahan apapun dari Pak Jokowi," katanya.

Sebelumnya, Ketua Steering Committee Pemilu Raya PSI Beni Papa memastikan bakal ada lebih dari satu kandidat calon ketua umum partai dalam Pemilu Raya yang akan digelar tahun ini.

Beni meyakini terpilihnya satu calon karena hanya satu kandidat yang mendaftar alias aklamasi tidak akan terjadi.

Sebab, Pemilu Raya pemilihan ketua umum PSI ini dilakukan secara terbuka bagi semua anggota.

Meskipun, harus ada syarat yang dipenuhi, yakni mendapatkan dukungan dari lima Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan 20 Dewan Pimpinan Daerah (DPD).

"Saya kira tidak ada (aklamasi) ya, karena proses e-voting ini kan juga kita lakukan dan semua anggota punya hak untuk memilih," ujar Beni di Kantor DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa 17 Juni 2025).

Sejauh ini, Presiden ketujuh RI, Joko Widodo alias Jokowi telah memberi sinyal kuat bakal bergabung dengan partai lambang mawar itu.

Beni mengungkapkan sinyal tersebut ditangkap positif kader PSI. Bahkan, ia menyebut bahwa kader partai mawar itu akan menyambut hangat apabila Jokowi mencalonkan diri sebagai ketua.

"Tentu Pak Jokowi ini sekali lagi bagi kami adalah salah satu figur yang selama ini membersamai juga perjuangan Partai PSI. Sehingga ketika Pak Jokowi mendaftar, ya tentu karpet merah akan kami berikan," ucapnya.

Sementara itu, hingga kini, PSI baru menerima pendaftaran seorang kandidat calon ketum pada Rabu 18 Juni 2025.

Namun sosok yang mendaftar kali pertama bukan Presiden ke-7 Republik Indonesia tersebut.

Wakil Ketua DPW PSI Jabar Ronald A Sinaga menyerahkan persyaratan untuk menjadi calon ketua umum partai tersebut pada pemilu raya yang akan digelar beberapa waktu mendatang. [Suara.com/Fakhri]Wakil Ketua DPW PSI Jabar Ronald A Sinaga menyerahkan persyaratan untuk menjadi calon ketua umum partai tersebut pada pemilu raya yang akan digelar beberapa waktu mendatang. [Suara.com/Fakhri]

Meski begitu, PSI juga membuat sosok yang akan mendaftar terkesan misterius karena enggan mengungkap identitasnya sampai yang bersangkutan muncul di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat tempat pendaftaran.

Sekira jam 14.45 WIB, muncul rombongan kandidat tersebut lengkap dengan satu unit mobil mercy hitam.

Begitu turun dari mobil tersebut, muncul sosok calon yang sering muncul di media sosial (medsos), yakni Wakil Ketua DPW PSI Jawa Barat (Jabar), Ronald A Sinaga.

Kedatangan Ronald disambut heboh beberapa pendukungnya yang menanti di Kantor DPP PSI.

Ronald membawa berkas pendaftaran berupa Kartu Tanda Anggota (KTA) PSI dan surat dukungan dari enam DPW dan 36 DPD PSI.

Sementara, syarat minimal yang harus dipenuhi calon ketum adalah minimal dukungan dari lima DPW dan 20 DPD PSI.

"Saya didukung DPW PSI Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, dan Kepulauan Riau," ujar Ronald.

Editor: Chandra Iswinarno

Tag:  #projo #hargai #pilihan #jokowi #bila #jadi #ketum #tapi #minta #syarat

KOMENTAR