Paspampres Ringkus Mahasiswa Pendemo Gibran di Blitar, Guntur Romli: Ini Ancaman Serius Demokrasi!
Mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang mendemo Gibran saat melintas di jalan Kota Blitar, Jawa Timur (Jatim) ditangkap Paspampres. [Tangkapan layar X]
17:28
19 Juni 2025

Paspampres Ringkus Mahasiswa Pendemo Gibran di Blitar, Guntur Romli: Ini Ancaman Serius Demokrasi!

Politisi PDI Perjuangan (PDIP) Guntur Romli menilai tindakan Paspampres Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka yang meringkus para mahasiswa yang melakukan protes di Blitar, Jawa Timur (Jatim) sangat berlebihan.

Menurutnya, tindakan tersebut mengancam kehidupan demokrasi saat ini.

"Tindakan Pasukan Pengamanan tersebut merupakan ancaman yang serius terhadap demokrasi, kebebasan menyampaikan pendapat dan pembungkaman terhadap suara kritis dari publik," kata Guntur kepada Suara.com, Kamis 19 Juni 2025.

Ia mengatakan bahwa tindakan Paspampres tersebut sangat berlebihan dan cenderung mengarah kepada kekerasan.

"Meskipun pada akhirnya para mahasiswa itu dilepas (sebagaimana informasi polisi setempat) tapi tindakan meringkus, merampas, menangkap dan menahan mahasiswa merupakan tindakan berlebihan dan berbasis kekerasan," katanya.

Padahal, kata dia, tindakan mahasiswa dengan membentangkan poster menagih janji Gibran soal 19 juta lapangan kerja, tidak mengancam jiwa Gibran sama sekali.

"Keberadaan mahasiswa tersebut tidak mengancam jiwa Gibran dan tidak menyerang pribadi Gibran. Tetapi mereka hanya ingin menyampaikan aspirasi dan menagih janji yang disampaikan Gibran saat kampanye Pilpres seperti lapangan pekerjaan untuk 19 juta orang," katanya.

Guntur menegaskan bahwa Mahasiswa PMII tersebut hanya ingin menagih janji-janji dari Gibran.

"Karena kalau mereka menyambut dengan poster dan spanduk yang memuji dan menjilat Gibran tidak akan pernah ditangkap," katanya.

"Padahal mereka hanya menagih janji Gibran tidak meminta susu dan bansos yang biasa dibagi-bagikan Gibran," katanya.

Sebelumnya, kunjungan Wapres Gibran Rakabuming Raka di Blitar diwarnai ketegangan saat tiga mahasiswa mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari Paspampres.

Insiden tersebut dengan cepat menjadi sorotan nasional setelah video penangkapan mereka tersebar luas di media sosial, memicu perdebatan sengit tentang ruang demokrasi dan kebebasan berpendapat di era pemerintahan baru.

Para mahasiswa tersebut, yang diketahui merupakan anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), diringkus saat mencoba menyuarakan aspirasi mereka melalui sejumlah poster.

Juru Bicara PDI Perjuangan Guntur Romli. (Suara.com/Dea)Politisi PDI Perjuangan Guntur Romli menilai penangkapan terhadap mahasiswa yang dilakukan paspampres saat kunjungan Gibran di Blitar terlalu berlebihan. [Suara.com/Dea]

Pesan-pesan yang mereka bawa bernada kritis, seperti 'Dinasti tiada henti', 'omon-omon 19 juta lapangan kerja', 'Semangat terus bikin bualan mas Wapres Gibran', dan 'konstitusi?!!'.

Momen dramatis ini terekam dan diunggah oleh akun @/bangherwin di platform X (sebelumnya Twitter) pada Selasa, 18 Juni 2025, dan langsung menyulut reaksi publik. Dalam video tersebut, terlihat jelas bagaimana anggota Paspampres mengamankan para mahasiswa dengan cara yang dinilai represif.

"Apakah ini yg dinamakan Demokrasi pak Prabowo? Saya kira wajar saja ketika rakyat menagih janji kepada Gibran yang bilang '19 juta lapangan pekerjaan'," tulis akun tersebut, mengawali badai komentar dari warganet.

Tindakan Paspampres, terutama saat seorang anggota terlihat mengalungkan tangannya ke leher salah satu mahasiswa untuk menahannya, menjadi pusat kecaman.

Adegan lain juga menunjukkan adanya seorang mahasiswa yang berusaha menghindar namun kembali dikejar dan diamankan. Rekaman visual tersebut semakin memanaskan dunia maya.

"Ini harus di-up, pemerintah melakukan kekerasan, otoriter. Lagian spanduk tulisan tangan doang, ya Allah," komentar seorang warganet dengan nada prihatin.

Untuk diketahui, program 19 juta lapangan pekerjaan hingga 2029 merupakan salah satu janji kampanye pasangan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.

Program ini termasuk dalam 8 Program Hasil Terbaik Cepat yang mereka usung, dan merupakan bagian dari visi menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan penciptaan kerja masif.

Dalam program ini pemerintah menargetkan terciptanya sekitar 3,8 juta lapangan kerja per tahun.

Dengan merealisasikan penguatan sektor industri dan hilirisasi, revolusi digital dan ekonomi kreatif, program padat karya infrastruktur, pertanian dan perdesaan produktif, dan green jobs atau pekerjaan hijau.

Editor: Chandra Iswinarno

Tag:  #paspampres #ringkus #mahasiswa #pendemo #gibran #blitar #guntur #romli #ancaman #serius #demokrasi

KOMENTAR