PSI Terbuka Usai Jokowi Tolak Posisi Ketum PPP
Presiden ke-7 Jokowi, pada Selasa (8/4/2025).(KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati)
18:14
9 Juni 2025

PSI Terbuka Usai Jokowi Tolak Posisi Ketum PPP

- Pintu Partai Solidaritas Indonesia (PSI) semakin terbuka usai Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menolak pinangan untuk menjadi ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Bahkan dalam penolakannya di Solo, Jokowi berseloroh memilih PSI saja.

Penolakan terhadap PPP itu pun disambut dengan tangan terbuka oleh PSI, yang siap menampung eks kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu.

"Seluruh kader dan pengurus PSI siap menyambut Pak Jokowi jika bergabung dengan PSI. Bagaimanapun PSI adalah rumah Pak Jokowi. Pintu kami terbuka selebar-lebarnya untuk beliau," ujar Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman lewat keterangan tertulisnya, Senin (9/6/2025).

Ia mengatakan, sejak awal PSI didirikan untuk mendukung Jokowi. Partai yang saat ini dipimpin Kaesang Pangarep itu akan terus mendukung visi dan misi Jokowi ke depan.

"Kami akan terus memperjuangkan apa yang menjadi visi-misi Pak Jokowi tentang kemajuan Indonesia," ujar Andy.

"Banyak Calon yang Lebih Baik"

Sebelumnya, Jokowi menanggapi wacana pencalonannya sebagai ketua umum PPP menjelang Muktamar PPP 2025. Dengan tegas, Jokowi menyatakan tidak tertarik.

"Enggaklah. Di PPP saya kira banyak calon-calon ketua umum yang jauh lebih baik, yang punya kapasitas, kapabilitas, punya kompetensi," ujar Jokowi saat ditemui di Solo, Jawa Tengah, Jumat (6/6/2025).

Menurut Jokowi, banyak nama tokoh PPP yang layak memimpin partai berlambang Ka'bah itu. Ia menilai dirinya tidak lebih baik dibanding kader-kader internal PPP yang telah muncul sebagai bakal calon ketua umum.

Di samping itu, Jokowi melontarkan pernyataan menarik dengan menyebut PSI sebagai pilihan politiknya.

"Saya di PSI aja," celetuknya sembari tersenyum.

Ketika ditanya apakah ada kemungkinan dirinya bergabung dengan partai politik lain di luar PSI, Jokowi mengaku belum memikirkannya.

"Ya enggak tahu. Di PSI dicalonkan juga belum," ujar Jokowi.

Hargai Keputusan Jokowi

Adapun juru bicara PPP, Usman M Tokan menghargai sikap Jokowi yang menolak untuk mengisi jabatan ketua umum partai berlambang Ka'bah itu.

Apalagi, Kaesang Pangarep yang merupakan putra bungsu Jokowi merupakan Ketua Umum PSI saat ini.

"Kalaupun nanti memilih bergabung ke PSI itu hak politik beliau. Lagi pula sekarang anak beliau juga sudah menjadi Ketum PSI. Dalam konteks etika dan moral politik itu sesuatu yang bagus," ujar Tokan saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/6/2026).

"Masa bapaknya di partai A, lalu anak di partai B, kemudian menantu atau cucu di partai C. Itu sesuatu yang incredible," sambungnya.

Ia mengatakan, Jokowi memiliki hak politik untuk memilih partai tujuannya usai dipecat PDI-P.

Presiden ke-7 Republik Indonesia itu juga diyakininya memiliki pertimbangan matang sebelum memutuskan bergabung dengan partai politik mana.

"Beliau sebagai mantan Presiden RI dua periode memahami betul kultur dan budaya politik partai-partai di Indonesia, termasuk terhadap PPP," ujar Tokan.

"Kami sangat yakin dan percaya beliau sebagai salah seorang tokoh bangsa negeri ini pasti memahami betul apa yang disebut dengan ‘a society with diverse political systems and cultures’," sambungnya.

Tag:  #terbuka #usai #jokowi #tolak #posisi #ketum

KOMENTAR