



Korlantas: Polantas Tidak Boleh Bangga Hanya karena Menilang
- Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Agus Suryo Nugroho menyatakan, polisi lalu lintas (polantas) harus mampu membangun kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas secara mandiri.
Agus menegaskan, polantas tidak boleh hanya berorientasi pada penindakan, misalnya dengan menilang kendaraan yang melanggar lalu lintas, melainkan mesti menekan angka kecelakaan dan pelanggaran.
"Polantas tidak boleh bangga hanya karena menilang, tetapi harus bangga ketika masyarakat bisa tertib dan disiplin tanpa paksaan,” kata Agus dalam siaran pers, Kamis (20/2/2025).
“Jika angka kecelakaan berkurang dan pelanggaran menurun, itu adalah keberhasilan kita bersama," ujar dia.
Agus menuturkan, saat ini sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) telah diterapkan untuk menggantikan sebagian besar interaksi langsung antara petugas dan pelanggar lalu lintas.
Hal ini merupakan bagian dari transformasi kepolisian modern, yang bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan mengurangi potensi penyimpangan dalam penegakan hukum.
"Sekarang kita berada di era digital. Penindakan sudah dilakukan melalui ETLE, sehingga tidak ada lagi interaksi langsung antara petugas dan pelanggar,” ujar dia.
Di sisi lain, Agus meminta anggotanya untuk lebih bersikap humanis saat menangani masalah-masalah lalu lintas.
“Pendekatan humanis dalam bertugas merupakan bagian dari upaya menciptakan lalu lintas yang lebih tertib dan aman bagi semua pengguna jalan,” kata Agus.
Menurut dia, hal ini merupakan bagian dari transformasi kepolisian untuk meningkatkan profesionalisme dan kepercayaan masyarakat.
Ia mengingatkan, polantas harus hadir di tengah masyarakat, mengayomi, serta memahami berbagai permasalahan yang dihadapi pengguna jalan.
"Sebagai aparat kepolisian, Polantas harus dekat dengan masyarakat, diterima di tengah-tengah mereka, dan aktif berkomunikasi serta mendengarkan keluhan mereka,” kata Agus.
“Jika kita sudah memahami permasalahan yang ada di lapangan, maka kita bisa memberikan solusi yang tepat. Tugas Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat harus benar-benar diimplementasikan," ujar dia.
Kakorlantas mencontohkan sikap Aipda Agus Sudarisman, anggota Polantas Polresta Bogor Kota, yang viral karena aksinya melawan arus di Jalan Raya Pajajaran, Bogor, demi mengawal pasien sakit.
“Keputusan cepat dan berani tersebut mencerminkan bahwa Polantas bertugas untuk melindungi masyarakat, bukan sekadar melakukan penegakan hukum," kata Agus.
Tag: #korlantas #polantas #tidak #boleh #bangga #hanya #karena #menilang