



Bareskrim Periksa Perusahaan yang Pasang Pagar Laut di Bekasi
Bareskrim Polri memeriksa pihak PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (PT TRPN) terkait dengan pemasangan pagar laut di Bekasi, Jawa Barat, pada Senin (17/2/2025).
PT TRPN merupakan sebuah perusahaan swasta yang mengaku sebagai pihak yang memasang pagar laut di Perairan Kampung Paljaya, Desa Segara Jaya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.
“Jadi, memang ada beberapa panggilan penyelidikan oleh pihak Bareskrim mengenai persoalan pagar laut. Jadi, beberapa anggota dari TRPN memang sudah diperiksa dan ada yang sedang diperiksa,” ujar kuasa hukum PT TRPN, Deolipa Yumara, di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Senin.
Deolipa mengatakan, penyidik tengah mendalami ada tidaknya unsur pidana dalam pemasangan pagar laut di Bekasi oleh PT TRPN.
“Nanti akan dicari tahu apakah ada unsur pidananya atau tidak. Itu yang sedang didalami oleh Bareskrim,” kata dia.
Deolipa juga menyebutkan bahwa PT TRPN sudah diberikan sejumlah sanksi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan pagar laut ini juga sudah dibongkar seutuhnya.
Penyidik Bareskrim juga tengah mendalami terkait wilayah konservasi di wilayah itu.
Deolipa mengeklaim, lahan tempat PT TRPN membuat pagar tidak masuk dalam wilayah konservasi.
Namun, klaim ini masih membutuhkan sejumlah bukti dan pendalaman oleh penyidik.
“Jadi tinggal apakah ada dampak juga, itu yang sedang didalami. Karena ini ada kaitannya dengan Kementerian Lingkungan Hidup juga, dan Bareskrim,” ujar Deolipa.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, membenarkan bahwa penyidik Bareskrim tengah memeriksa sejumlah saksi untuk mendalami kasus pagar laut di Bekasi.
“Hari ini kita undang untuk klarifikasi sebanyak 10 orang sebagai saksi, termasuk dari TRPN,” ujar Djuhandhani.
Diketahui, Polri tengah menyelidiki kasus dugaan pemalsuan surat izin atau akta tanah di lahan pagar laut Bekasi, Jawa Barat.
“Terkait 93 sertifikat hak milik yang terjadi di Desa Segara Jaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat sekitar tahun 2022, penyidik sudah melaksanakan penyelidikan dengan mengeluarkan surat perintah penyelidikan,” ujar Djuhandhani, Jumat (14/2/2025).
Djuhandhani mengatakan, dimulainya proses penyelidikan ini merupakan tindak lanjut dari laporan yang diserahkan Kementerian ATR/BPN pada 7 Februari 2025.
Dalam laporan ini, Kementerian ATR/BPN melaporkan adanya tindak pidana pemalsuan surat dan atau pemalsuan akta otentik, serta penempatan keterangan palsu dalam akta otentik.
“Saat ini penyidik sudah memeriksa, yaitu antara lain pelapor, ketua, dan anggota eks panitia ajudikasi PTSL atas penerbitan 93 sertifikat hak milik yang terjadi di Desa Segara Jaya,” lanjut Djuhandhani.
Tag: #bareskrim #periksa #perusahaan #yang #pasang #pagar #laut #bekasi