Margono Djojohadikusumo Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
PAHLAWAN NASIONAL - Suasana pembukaan Seminar Nasional bertema ''Memaknai Napak Tilas Perjuangan dan Dedikasi R.M. Margono Djojohadikusumo'' yang digelar Yayasan Merah Putih Peduli bekerja sama Universitas Pertahanan di kampus Universitas Pertahanan, Sentul, Sabtu (15/2/2024). Dalam seminar mengemuka usul Margono Djojohadikusumo dijadikan pahlawan nasional. 
11:49
17 Februari 2025

Margono Djojohadikusumo Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Kakek Presiden Prabowo Subianto yakni Raden Mas Margono Djojohadikusumo diusulkan menjadi pahlawan nasional.

Usulan itu disampaikan Yayasan Merah Putih Peduli bekerja sama dengan Universitas Republik Indonesia (Unhan) melalui "Seminar Nasional dan Bedah Buku" yang digelar di Universitas Pertahanan (Unhan), Sentul, Bogor pada Sabtu (15/2/2025).

Rektor Unhan RI Letjen TNI (Purn) Jonni Mahroza yang hadir dalam Seminar Nasional Pengusulan Pahlawan Nasional itu mengatakan usulan R.M. Margono Djojohadikusumo muncul dari masyarakat yang berasal dari berbagai kalangan, baik dari para akademisi, praktisi ekonomi, politisi, maupun para pegiat budaya dan sosial. 

Menurut Letjen Jonni, kakek Presiden Prabowo, R.M. Margono merupakan salah satu ekonom andal yang memiliki andil besar dalam membangun fondasi ekonomi perbankan Indonesia di era pra-kemerdekaan RI. 

“Unhan mendukung penuh usulan R.M. Margono Djojohadikusumo ini untuk menjadi Pahlawan Nasional. Melihat dari rekam jejaknya baik sebagai penggagas sistem ekonomi perbankan yang ditujukan untuk kekuatan ekonomi rakyat, maupun politik pra-kemerdekaan, karena beliau ikut terlibat dalam Sidang BPUPKI, beliau layak untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional,” kata Letjen TNI (Purn) Jonni Mahroza.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial (Kemensos) Robben Nico mengatakan pihaknya menyambut baik usulan tersebut.

Apalagi hadir langsung dalam seminar nasional dan peluncuran buku berjudul "Napak Tilas Perjuangan RM Margono Djojohadikusumo dalam Meletakkan Fondasi Perekonomian Indonesia Pasca-kemerdekaan" itu.

"Hari ini, kami mendengarkan diskusi yang luar biasa menarik tentang sosok mendiang Raden Mas Margono Djojohadikusumo yang kita tahu beliau memang sosok yang berperan bagi bangsa kita, khususnya di bidang perekonomian," katanya.

Yang paling banyak diketahui warga Indonesia adalah beliau salah satu pendiri bank sentral pertama di Indonesia yang hari ini bernama Bank Negara Indonesia (BNI).

Dalam diskusi tersebut terungkap bahwa Margono tidak hanya berkiprah di bidang ekonomi.
Margono turut andil dalam berbagai peristiwa penting dalam sejarah perjalanan bangsa, seperti ikut terlibat dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan turut menjadi perwakilan Konferensi Meja Bundar (KMB).

Menurut Robben, berdirinya BNI merupakan salah satu tonggak penting perjalanan bangsa. Apalagi di awal-awal kemerdekaan dan berdirinya bangsa Indonesia, belum ada sistem perbankan yang matang.

Sehingga, kata dia, Indonesia sejak awal kemerdekaannya sudah memiliki bekal kuat untuk terus memperkuat perekonomian bangsa. Hal itu menjadi salah satu landasan pengusulan Margono menjadi pahlawan nasional.

Dia bersyukur usulan beliau untuk diajukan sebagai calon pahlawan nasional didukung oleh masyarakat. 

"Dan hari ini Universitas Pertahanan Republik Indonesia juga menjadi salah satu yang memberikan 'support' beliau (Margono) menjadi pahlawan nasional,” ujarnya.

Usulan Margono menjadi pahlawan nasional disampaikan oleh masyarakat melalui Yayasan Merah Putih Peduli kepada Pemerintah Kabupaten Banyumas. 

Kemudian, naik ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kemensos hingga nantinya dinilai oleh Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan.

Kemudian, presiden akan menerbitkan keputusan presiden (keppres) untuk menetapkan pahlawan nasional yang diumumkan menjelang Hari Pahlawan.

Ketua Panitia Seminar Nasional tersebut, Kolonel Tek Hikmat Zakky Almubaroq menuturkan Margono Djojohadikusumo bersama Mohammad Hatta dan Widjojo Nitisastro berkontribusi dalam pembentukan arah kebijakan ekonomi nasional.

Secara khusus, Margono merancang sistem perbankan Indonesia. Sistem tersebut yang menjadi fondasi kuat yang menopang ekonomi kerakyatan dan ekonomi moderen Indonesia.

"Tanpa sistem perbankan, maka tidak ada penyaluran modal, tidak mampu menjaga stabilitas moneter, tidak ada kepercayaan publik dan investor serta tidak terdukungnya infrastruktur dan sektor strategis," katanya.

Unhan pun mendukung penuh pengusulan Margono Djojohadikusumo menjadi pahlawan nasional.

Usulan tersebut disampaikan sesuai dengan aturan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010 yang mengatur tata cara penganugerahan tanda jasa dan tanda kehormatan bagi individu yang berjasa luar biasa bagi bangsa dan negara.

Zakky berharap usulan Margono Djojohadikusumo cepat diterima oleh Kemensos dan dapat segera ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

Seminar ini dipandu oleh Direktur Direktur Yayasan Merah Putih Peduli Karolus Rogger Evantino dengan juga menghadirkan tiga pembicara.

Mereka adalah Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia Letjen TNI (Purn) Jonni Mahroza, Guru Besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia Prof. Yon Machmudi, Ph.D.,Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno

Hadir pula sejumlah tokoh dan ratusan mahasiswa Universitas Pertahanan sebagai peserta seminar.

 

Editor: Hasanudin Aco

Tag:  #margono #djojohadikusumo #diusulkan #jadi #pahlawan #nasional

KOMENTAR