Prabowo Kembali jadi Ketum, Kenapa Gerindra Perlu Menggelar KLB?
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2025). (KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA)
13:20
14 Februari 2025

Prabowo Kembali jadi Ketum, Kenapa Gerindra Perlu Menggelar KLB?

– Partai Gerindra menggelar kongres luar biasa (KLB) di kediaman ketua umumnya, Prabowo Subianto, di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Dalam KLB tersebut, Prabowo kembali diputuskan menjadi Ketua Umum Partai Gerindra untuk periode 2025-2030.

Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani mengungkap alas an KLB digelar sebelum perayaan HUT Gerindra, digelar pada Sabtu (15/2/2025) besok.

Menurutnya, Prabowo perlu memiliki mandat kuat untuk memimpin partai. Sebab, Prabowo saat ini bukan hanya sebagai ketua umum, tetapi juga Presiden Republik Indonesia.

“Urgensinya adalah bagaimana Pak Prabowo sebagai presiden, sebagai kader Partai Gerindra, sebagai ketua umum, sebagai ketua dewan pembina, memiliki mandat yang langsung nempel,” kata Muzani di Hambalang, melansir Kompas TV.

Adapun kegiatan yang direncanakan dilangsungkan di kediaman Prabowo kemarin, semestinya adalah rapat pimpinan nasional (rapimnas). Kegiatan yang dilangsungkan secara tertutup itu diikuti oleh seluruh dewan pimpinan cabang (DPC), dewan pimpinan daerah (DPD), dewan pimpinan pusat (DPP), dewan penasehat, dewan pakar dan dewan pembina Partai Gerindra.

Menurut Muzani, berdasarkan hasil rapimnas yang digelar pada 24 Agustus 2024 lalu, para pimpinan Gerindra dari seluruh Indonesia meminta agar Dewan Pembina menggelar kongres atau kongres luar biasa pada bulan Februari 2025 sebelum perayaan Hari Ulang Tahun Gerindra.

“Masa kepengurusan akan habis di tahun 2025. Tapi tidak ditetapkan tanggal berapa, bulan apa,” ujarnya.

Berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Gerindra, kongres atau kongres luar biasa bisa dilakukan apabila dua pertiga pimpinan DPC dan DPD dari seluruh wilayah di Indonesia mengusulkannya. Namun, pelaksanaan hanya bisa dilaksanakan oleh DPP atas persetujuan Ketua Dewan Pembina, yang dalam hal ini dijabat oleh Prabowo.

“Sehingga, semua kegiatan forum pengambil keputusan tidak akan sah kalau tidak mendapatkan persetujuan Ketua Dewan Pembina. Maka hari itu yang diminta persetujuan kepada Ketua Dewan Pembina adalah menyetujui kongres atau kongres luar biasa (berdasarkan hasil Rapimnas) pada 24 Agustus 2024,” ungkapnya.

Dalam Rapimnas kemarin, seluruh pimpinan DPC dan DPD mengusulkan agar DPP menyelenggarakan kongres atau kongres luar biasa untuk menetapkan kembali Prabowo sebagai Ketua Umum Partai Gerindra periode 2025-2030.

“Pada saat dimulainya Rapimnas,kami sampaikan aspirasi itu dan Ketua Dewan Pembina (mengatakan) ‘kalau itu kehendak kader, kehendak partai,’ maka beliau izinkan forum ini menjadi kongres luar biasa. Maka, sebagai pimpinan sidang sementara, saya mengetok forum sebagai forum kongres luar biasa,” kata Muzani.

“Inilah yang diselenggarakan pada hari Senin, tanggal 13 Februari, Gerindra menyelenggarakan Kongres Luar Biasa yang ketujuh kali,” imbuhnya.

Tag:  #prabowo #kembali #jadi #ketum #kenapa #gerindra #perlu #menggelar

KOMENTAR