![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Gerindra Ancam ''Rujak'' Pejabat yang Tutup Layanan Publik karena Alasan Efisiensi](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/12/kompas/gerindra-ancam-rujak-pejabat-yang-tutup-layanan-publik-karena-alasan-efisiensi-1228962.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Gerindra Ancam ''Rujak'' Pejabat yang Tutup Layanan Publik karena Alasan Efisiensi
- Anggota Komisi II DPR-RI dari Fraksi Gerindra, Aziz Subekti, mengatakan akan "merujak" pejabat negara yang menutup layanan publik karena alasan efisiensi.
Hal itu disampaikan Aziz dalam rapat kerja rekonstruksi dan efisiensi anggaran dengan beberapa lembaga/kementerian mitra kerja Komisi II DPR-RI, Rabu (12/2/2025).
"Jadi nanti kalau yang terkait pelayanan publik, kemudian ada masyarakat mengurus pelayanan publik tidak dilayani, jawabannya efisiensi, nanti harus dirujak itu pejabat," katanya.
"Jadi enggak ada alasan 'efisiensi, Pak, kita sudah tutup,' enggak ada itu," imbuh dia.
Selain itu, Aziz juga menekankan bahwa efisiensi ini bukan menjadi alasan kementerian/lembaga tidak mengadopsi sistem digitalisasi untuk memudahkan pekerjaannya.
Efisiensi bisa dilakukan dengan cara satu kementerian membuat sistem dan bisa dibagi untuk kementerian lainnya.
"Kedepan harus kompak, sistem yang sama dibeli oleh pemerintah, dibeli bareng-bareng, dipakai bareng-bareng, itu contoh kedua," imbuh dia.
Efisiensi juga, kata Aziz, bisa menjadi pelajaran agar setiap kementerian/lembaga bekerja dengan cara kreatif di tengah keterbatasan anggaran.
Efisiensi anggaran kementerian/lembaga santer digaungkan Presiden Prabowo Subianto.
Rencana efisiensi anggaran ini terakhir disampaikan Prabowo dalam Pembukaan Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025).
Dia sempat menyinggung soal efisiensi anggaran dan perjalanan dinas luar negeri.
“Enggak usah ke luar negeri, lima tahun enggak usah ke luar negeri kalau perlu,” kata Prabowo.
Kepala Negara juga mengatakan bahwa jika ingin ke luar negeri, harus menggunakan uang pribadi.
Ia menambahkan, perjalanan dinas luar negeri diperlukan apabila memang ada tugas mendesak dari negara.
“Tugas ke luar negeri, tugas belajar boleh, tugas untuk atas nama negara boleh. Jangan tugas yang dicari-cari untuk jalan-jalan. Kalau mau jalan-jalan, pakai uang sendiri,” tegasnya.
Tag: #gerindra #ancam #rujak #pejabat #yang #tutup #layanan #publik #karena #alasan #efisiensi