Surya Paloh: Tak Ada Artinya Pemilu jika Kita Pecah
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengingatkan agar Pemilu 2024 tidak membawa perpecahan di masyarakat.
Baginya, kontestasi elektoral lima tahunan tidak perlu sampai mengorbankan persatuan yang selama ini terus dirawat.
“Kita mau perdamaian di antara kita sesama anak bangsa. Tidak ada arti pemilu jika kita pecah. Tugas kita semua ikuti pemilu, jaga aturan main,” ujar Surya di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam keterangannya, Senin (22/1/2024).
Ia pun meminta para penyelenggara pemilu untuk tetap menjaga independensi.
Pemerintah, kata Surya, juga mesti menjaga netralitas.
“Di sini kita mengingatkan pemilu yang dilaksanakan untuk kesekian kali di alam demokrasi jelas memerintahkan kepada penyelenggara pemilu dan pemerintah yang ada agar pemilu berjalan jurdil, bebas, dan bermartabat,” ucap dia.
Surya pun meminta kader Partai Nasdem tak mudah terprovokasi.
Ia menekankan bahwa musuh utama dalam Pemilu 2024 bukanlah sesama kader atau pun kader dari partai politik (parpol) lain.
“Idealisme kita menyatakan musuh utama kita di negeri ini adalah kepicikan, cara berpikir, kebodohan, kemiskinan dan rasa ketidakadilan. Itulah musuh kita,” kata dia.
Selain Surya, saat ini Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri juga sudah turun gunung untuk membantu pemenangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Ia juga menyinggung bahwa tak ada kekuasaan yang absolut. Penguasa harus mengerti rasanya cukup.
“Kekuasaan itu enak. Tapi kalau saya, kalau sudah harus berhenti, ya berhenti. Jangan malah lupa daratan. Itu cobaan, jangan lupa. Manusia selalu dicoba,” kata Megawati dalam siaran persnya, Kamis (18/1/2024).