Warning Prabowo hingga Spanduk Bahlil No Gas 3 Kg Yes, Posisi Menteri ESDM Bahlil di Ujung Tanduk?
RESHUFFLE MENTERI PRABOWO - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/12/2024) dan di di Kawasan Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (13/11/2024) serta Warga melintas di depan spanduk bertuliskan ''Bahlil No, Gas 3 Kg Yes'' yang terlihat di sudut kota wilayah Jakarta, Kamis (6/2/2025). Kebijakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang memangkas kuota elpiji bersubsidi di tahun 2025 serta melarang penjualan gas di pengecer mengakibatkan kelangkaan
06:38
7 Februari 2025

Warning Prabowo hingga Spanduk Bahlil No Gas 3 Kg Yes, Posisi Menteri ESDM Bahlil di Ujung Tanduk?

Amankah posisi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di Pemerintahan Prabowo-Gibran?

Benarkan posisi Bahlil Lahadalia kini di ujung tandung, terancam direshuffle?

Itu semua buntut kebijakan Bahlil Lahadalia soal elpiji 3 Kg atau gas melon.

Awalnya, pemerintah melarang pengecer gas melon untuk menjual elpiji kepada masyarakat mulai 1 Februari 2025. 

Dengan kebijakan ini, masyarakat tidak lagi bisa membeli elpiji 3 kilogram yang biasa dilakukan melalui pengecer. 

Karena menimbulkan polemik dan banyak rakyat menjerit, Presiden Prabowo Subianto turun tangan menginstruksikan agar pengecer boleh berjualan elpiji 3 Kg seperti biasa. 

Sambil berjualan, para pengecer akan diproses menjadi subpangkalan. 

Terkini muncul spanduk bergambar Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dengan tulisan 'Bahlil No Gas 3 Kg Yes' bertebaran di sejumlah titik di Jakarta hingga Bogor, Jawa Barat.

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga mengatakan bertebarannya spanduk tersebut mengindikasikan amarah rakyat kepada sang menteri.

"Spanduk tersebut kiranya bentuk protes rakyat terhadap Bahlil. Protes itu sebagai wujud kekecewaan rakyat atas kebijakan Bahlil mengenai Gas 3 Kg yang telah membuat rakyat harus antri untuk mendapatkan gas tersebut. Bahkan ada rakyat yang meninggal," kata Jamiluddin kepada Tribunnews, Kamis (6/2/2025).

 

Prabowo akan Singkirkan Menteri yang Tak Mau Kerja untuk Rakyat

Presiden Prabowo Subianto memberikan tanggapannya terkait adanya isu reshuffle kabinet.

Prabowo menegaskan, jika para menterinya di Kabinet Merah Putih tak mau bekerja untuk rakyat, maka Presiden ke-8 RI itu tak segan untuk memecat atau menyingkirkan menteri tersebut dari kabinet.

"Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya akan singkirkan."

"Mau lebih jelas lagi?" kata Prabowo saat menghadiri puncak hari lahir (harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025) Bahlil Masuk di Daftar 5 Menteri Layak Diganti Versi Celios

HARLAH NU - Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan kata sambutan pada acara puncak acara Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU) ke-102 di Istora Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (5/2/2025). Pada sambutannya Prabowo mengatakan turut merasa nyaman bisa berada di tengah-tengah kaum NU. Menurut Prabowo, sambutan hangat yang diterimanya dari NU membawa aura positif hingga semangat baru. Dia berjanji untuk bekerja lebih keras lagi bagi masyarakat. Tribunnews/Jeprima HARLAH NU - Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan kata sambutan pada acara puncak acara Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU) ke-102 di Istora Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (5/2/2025). Pada sambutannya Prabowo mengatakan turut merasa nyaman bisa berada di tengah-tengah kaum NU. Menurut Prabowo, sambutan hangat yang diterimanya dari NU membawa aura positif hingga semangat baru. Dia berjanji untuk bekerja lebih keras lagi bagi masyarakat. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Menurut Prabowo, selama ini rakyat selalu menuntut pemerintah untuk bekerja dengan bersih dan benar.

Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengedepankan kepentingan bangsa dan rakyat.

"Jadi begini, kita ingin rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar, yang bekerja dengan benar. 

"Jadi saya ingin tegakkan itu. Kepentingan hanya untuk bangsa dan rakyat, tidak ada kepentingan lain," terang Prabowo.

 

Kata Gerindra soal Reshuffle Kabinet

Tak hanya Prabowo, isu soal reshuffle kabinet ini juga turut diungkapkan oleh Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani.

Menurut Ahmad Muzani, reshuffle tergantung kepada Prabowo Subianto sebagai presiden.

"Itu (reshuffle) kewenangan sepenuhnya ada Presiden. Saya belum tanya, saya belum ketemu," kata Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1/2025). 

Meski ada berbagai masalah yang dilakukan sejumlah menteri, atau pejabat setingkat menteri di 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran, kata Muzani, bagi Prabowo itu merupakan penyempurnaan dari suatu proses.

"Pak Prabowo yang seperti itu selalu merasa bahwa itu bagian dari upaya untuk penyempurnaan terhadap sistem pemerintahan yang dijalankan," ucapnya.

Muzani pun tak menjawab tegas, saat disinggung adanya berbagai masalah yang dilakukan para pembantu presiden, akan mengganggu kabinet yang dipimpin Presiden Prabowo.

"Tergantung bagaimana melihatnya," ucap Ketua MPR RI itu.

 

Daftar Menteri Disorot usai 100 Hari Kepemimpinan Prabowo-Gibran

Untuk diketahui, dalam 100 hari kerja pemerintahan Prabowo-Gibran, ada sejumlah menteri atau pejabat setingkat menteri yang disorot publik karena melakukan kesalahan.

Di mulai dari Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto yang mengakui menggunakan kop dan stempel kementerian untuk undangan Haul ibundanya, sekaligus Hari Santri, dan Tasyakuran.

Hingga yang terbaru polemik Menteri Dikti Saintek Soemantri Brodjonegoro yang diduga melakukan kekerasan dan melakukan pemecatan sepihak terhadap ASN.

Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja 100 hari Pemerintahan Prabowo-Gibran mencapai 80,9 persen.

Sementara publik yang tidak puas terhadap kinerja Prabowo-Gibran sebesar 19,1 persen.

Masih berdasarkan survei Litbang Kompas, tingkat kepuasan masyarakat terhadap bidang politik-keamanan pemerintah Prabowo mencapai 85,8 persen.

Sementara bidang kesejahteraan sosial berada di angka 83,7 persen; ekonomi 74,5 persen; dan hukum 72,1 persen.

Peneliti Litbang Kompas Vincentius Gitiyarko mengatakan ada harapan besar dari masyarakat untuk pemerintahan Prabowo-Gibran 5 tahun ke depan.

“Ini kita bisa baca sebagai harapan besar ya, harapan besar publik sekaligus juga ada rasa mungkin euforia karena setelah 10 tahun sebelumnya dua periode dipimpin oleh satu pemerintahan, masyarakat saat ini mendapat presiden dan wakil presiden yang baru."

"Jadi ada semacam harapan besar terhadap pemerintahan ini,” ucap Vincentius Gitiyarko dikutip dari Kompas TV soal “Survei Litbang Kompas: 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran” pada Senin (20/1/2025).

“Kita juga perlu ingat bahwa bagaimana transisi pemerintahan ya atau transisi politik yang terjadi setelah Pemilu itu juga berjalan relatif lancar, dalam tanda kutip ya."

"Bahkan kita juga tahu bahwa dalam proses ini ada narasi keberlanjutan yang dibawa oleh pemerintahan yang sekarang,” ucapnya.

 

Prabowo Beri Warning ke para Menterinya

Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengakui ada menteri yang tak sejalan dengan Presiden Prabowo Subianto.

Hal ini disampaikan Dasco saat menjawab mengenai isu reshuffle kabinet setelah Prabowo sempat memberi sinyal.

"Nah, memang saya ada dengar keluhan sedikit tentang masih ada yang kemudian kurang seirama. "

"Apakah itu yang dimaksud (reshuffle), kita akan lihat seperti apa," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2025).

Saat disinggung mengenai pernyataan Prabowo yang akan menyingkirkan menterinya yang tak bisa bekerja, Dasco mengaku tak tahu secara pasti.

Ia hanya memastikan, para menteri dan wakil menteri telah menandatangani pakta integritas sebelum diangkat.

Di dalam pakta integritas itu, kata Dasco, memuat beberapa pasal yang menjadi bahan evaluasi terkait kinerja para menteri dan wakil  menteri.

"Saya belum tahu persis yang dimaksud yang mana, tapi kita tahu dalam program kerja asta cita dalam pemenuhan janji kampanye, Pak Prabowo ingin sekali berbuat untuk kesejahteraan rakyat," urai Dasco.

"Jadi begini, menteri atau wamen sebelum diangkat, itu membuat atau menandatangani pakta integritas."

"Di dalam pakta integritas itu tercantum beberapa pasal yang tentunya menjadi bahan evaluasi, apakah itu kemudian dipenuhi atau tidak," jelasnya.

Meski demikian, Dasco mengatakan, merujuk pernyataan Prabowo dan adanya menteri yang tak sejalan, maka tinggal menanti keputusan sang Presiden selanjutnya.

Ia menyebut Prabowo adalah sosok yang terbuka.

Maka dari itu, Dasco mengatakan, apabila Prabowo sudah berbicara terkait para pembantunya, hal tersebut bisa menjadi peringatan.

"Saya pikir kan Pak Prabowo itu kan orangnya terbuka. Kalau dia sudah bicara terbuka, artinya itu adalah warning kepada pembantu-pembantunya, yaitu menteri, untuk kemudian melakukan evaluasi secara internal di kementerian masing-masing," pungkas Dasco, dilansir Kompas.com.

 

Menteri Bahlil Masuk di Daftar 5 Menteri Layak Diganti Versi Celios

Lembaga penelitian independen, Center of Economic and Law Studies (Celios) sempat merilis survei terkait kinerja dari menteri Prabowo dengan tajuk 'Rapor 100 Hari Kabinet Prabowo-Gibran: Kinerja, Tantangan, dan Harapan' pada Selasa (21/1/2025).

Salah satu hasil survei tersebut juga menyangkut menteri yang layak di-reshuffle oleh Prabowo.

Celios pun menetapkan para menteri yang perlu di-reshuffle itu berdasarkan bidang kementerian yang dipimpin.

-Menteri Layak di-Reshuffle di Bidang Ekonomi

Di bidang ekonomi, sosok yang perlu di-reshuffle adalah Menteri Koperasi (Menkop), Budi Arie Setiadi dengan 48 poin.

Tak cuma itu, Budi Arie juga masuk sebagai menteri dengan kinerja terburuk karena memiliki poin sebanyak -41.

Di sisi lain, Budi Arie juga dianggap sebagai menteri yang tidak terlihat bekerja oleh 30 persen responden yang ditanya.

"30 responden menilai Budi Arie Setiadi (Menteri Koperasi) tidak terlihat bekerja selama 100 hari pertama pemerintahan."

"Keterlibatan koperasi dalam program makan bergizi gratis (MBG) juga bukan karena kebijakan dari menteri koperasi. Tetapi, memang sudah ada dalam rancangan awal Badan Gizi Nasional untuk melibatkan koperasi dalam program MBG," demikian keterangan yang tertulis dikutip pada Rabu (22/1/2025).

Budi Arie juga dianggap tidak memiliki terobosan sebagai Menkop terkait pengelolaan koperasi.

Hal ini membuatnya memiliki skor terendah yaitu -39 dalam kategori 'Kinerja Menteri/Kepala Badan di Bidang Ekonomi selama 100 Hari Pertama'.

-Menteri Layak di-Reshuffle Bidang Energi dan Lingkungan

Sementara, pada bidang energi dan lingkungan, Celios menempatkan dua menteri sekaligus yang perlu di-reshuffle yakni Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni dan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia.

Adapun Raja Juli menjadi menteri yang menempati poin tertinggi sebagai sosok yang layak di-reshuffle yaitu 56 poin.

Raihan poin Raja Juli disusul Bahlil di peringkat kedua yaitu 46 poin.

Raja Juli juga dianggap menjadi salah satu menteri yang dinilai tidak memiliki kontribusi berarti.

Dia bersanding dengan empat menteri lain yaitu Bahlil, Menteri Lingkungan Hidup (Menteri LHK), Hanif Faisol Nurofiq; Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Nusron Wahid; dan Menteri Investasi dan Hilirisasi, Roslan Roeslani.

"Terhitung 100 hari pemerintahan berjalan, kelima menteri tersebut dinilai tidak memiliki kontribusi berarti dalam mengatasi masalah krisis iklim yang semakin mendesak di Indonesia," tulis Celios.

Selain itu, Raja Juli juga dianggap sebagai menteri yang memiliki skor terendah yaitu -45 terkait kinerjanya di bidang energi dan lingkungan dalam 100 hari pertama Kabinet Prabowo-Gibran.

"Skor ini menampilkan kemunduran dalam pengelolaan konservasi hutan terutama wacana untuk program ketahanan pangan dan transisi energi yang berisiko tinggi meningkatkan deforestasi," tulis Celios.

Sementara, Bahlil dianggap layak di-reshuffle terkait kinerjanya yang buruk dalam efektivitas pengelolaan sumber daya energi, pengelolaan hilirisasi mineral, dan transisi energi bersih.

KODE RESHUFFLE KABINET - Presiden Prabowo Subianto saat dicegat awak media di acara puncak peringatan Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025) malam. Presiden Prabowo memberikan kode kemungkinan adanya reshuffle di Kabinet Merah Putih. KODE RESHUFFLE KABINET - Presiden Prabowo Subianto saat dicegat awak media di acara puncak peringatan Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025) malam. Presiden Prabowo memberikan kode kemungkinan adanya reshuffle di Kabinet Merah Putih. (Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden)

-Menteri Layak di-Reshuffle Bidang Sosial dan Politik

Lalu, di bidang sosial dan politik, survei Celios menobatkan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Sutanto menjadi menteri yang layak di-reshuffle.

Dia memperoleh poin -29 sebagai menteri dengan kinerja terburuk dalam bidang sosial dan politik.

Yandri disusul oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon dan Menteri Luar Negeri (Menlu), Sugiono.

Politisi PAN tersebut layak di-reshuffle karena diduga adanya konflik kepentingan sejak dirinya menjabat.

Selain itu, kebijakan desa yang diterbitkannya dianggap kontroversial.

"Posisi ini tak lepas dari kontroversi kebijakan desa yang memicu kritik tajam, ditambah dugaan konflik kepentingan yang mencuat sejak awal masa jabatannya," tulis Celios.

-Menteri yang Layak di-Reshuffle di Bidang HAM

Di bidang hukum dan HAM, ada nama Menteri HAM, Natalius Pigai yang layak untuk di-reshuffle versi survei Celios.

Pigai dianggap tidak terlihat bekerja oleh 40 persen responden lantaran tak ada kebijakan yang berarti dibuat olehnya terkait penegakan HAM.

"Tidak ada kebijakan ataupun rancangan program berarti untuk mengatasi kasus pelanggaran dan kejahatan HAM," tulis Celios.

Dalam 100 hari pertama, Pigai juga dianggap tidak memiliki kinerja yang baik dan memperoleh poin -35.

Penilaian itu berdasarkan kinerja Pigai yang tak lepas dari kontroversi yang memicu respons negatif publik.

Selain itu, kebijakan HAM yang dibuat Pigai dianggap kurang terarah.

"Kritik terhadap kinerjanya tak terlepas dari kontroversi yang memicu respons negatif publik, serta kebijakan HAM yang dinilai kurang terarah dan sering kali berbenturan dengan kewenangan lembaga lain," tulisnya.

 

Spanduk 'Bahlil No Gas 3 Kg Yes' di Jakarta hingga Bogor

Spanduk bergambar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dengan tulisan 'Bahlil No Gas 3 Kg Yes' bertebaran di sejumlah titik di Jakarta hingga Bogor, Jawa Barat.

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga mengatakan bertebarannya spanduk tersebut mengindikasikan amarah rakyat kepada sang menteri.

"Spanduk tersebut kiranya bentuk protes rakyat terhadap Bahlil. Protes itu sebagai wujud kekecewaan rakyat atas kebijakan Bahlil mengenai Gas 3 Kg yang telah membuat rakyat harus antri untuk mendapatkan gas tersebut. Bahkan ada rakyat yang meninggal," kata Jamiluddin kepada Tribunnews, Kamis (6/2/2025).

SPANDUK PROTES - Warga melintas di depan spanduk bertuliskan SPANDUK PROTES - Warga melintas di depan spanduk bertuliskan "Bahlil No, Gas 3 Kg Yes" yang terlihat di sudut kota wilayah Jakarta, Kamis (6/2/2025). Kebijakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang memangkas kuota elpiji bersubsidi di tahun 2025 serta melarang penjualan gas di pengecer mengakibatkan kelangkaan elpiji 3 kg di seluruh Indonesia. Dampak dari kelangkaan tersebut dengan terpaksa warga harus rela antre dalam membeli elpiji 3 kg dan keresahan warga yang menyampaikan protesnya secara langsung kepada Bahlil dalam kunjungan ke agen gas. TRIBUNNEWS/HO (HO/)

Jadi, lanjut Jamiluddin, spanduk itu memuat pesan, rakyat sudah tidak menghendaki Bahlil Rakyat lebih membutuhkan gas daripada Bahlil.

Hal itu terjadi karena kebijakan Bahli dinilai sangat tidak pro rakyat. Kebijakan itu jauh dari keinginan untuk melayani rakyat.

Menurut dia, kebijakan tersebut tidak sejalan dengan yang digaungkan Presiden Prabowo bahwa pemerintahannya prorakyat. Bahkan Prabowo menegaskan akan menindak menterinya yang tidak pro rakyat.

Jamiluddin  mengatakan kebijakan Menteri Bahlil terkait gas 3 Kg bisa menjadi titik perhatian Prabowo.

"Karena itu, saatnya Prabowo me-reshuffle Bahlil. Sebab kebijakan Bahlil dinilai tidak sejalan dengan kebijakan Prabowo," kata mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta.

Diketahui, spanduk-spanduk tersebut bertebaran di Jakarta dan Bogor. Pantauan TribunnewsBogor.com di lokasi, spanduk ini dipasang tepat di bagian bawah papan reklame.

Spanduk dipasang menggunakan tali plastik yang diikat ke ujung-ujung besi.

Spanduk ini berukuran cukup panjang dengan didominasi oleh warna hijau muda.

Di ujung posternya, dipasang foto wajah Bahlil sambil tersenyum.

“Kalau kemarin belum ada. Mungkin tadi pagi dipasangnya. Saya baru lihat hari ini juga,” kata sopir angkot Rifai saat berbincang dengan TribunnewsBogor.com.

Ia beranggapan, bahwa spanduk dipasang sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap Bahlil semenjak Gas 3 kg menghilang dari eceran.

Warga harus rela antre berjam-jam untuk mendapatkan gas melon itu.

“Kalau dilihat tulisannya sih ini soal gas LPG ya. Kemarin-kemarin kan susah tuh. Bahkan istri saya juga antre. Mungkin ini bentuk kekecewaan juga sih ya,” ujarnya.

Ia berharap, Menteri Bahlil melihat spanduk-spanduk kekecewaan ini.

“Diharapkan dia (Menteri Bahlil) lihat ini. Warga kurang senang dengan kebijakan Gas LPG ini,” ujarnya.

SPANDUK PROTES - Warga melintas di depan spanduk bertuliskan SPANDUK PROTES - Warga melintas di depan spanduk bertuliskan "Bahlil No, Gas 3 Kg Yes" yang terlihat di sudut kota wilayah Jakarta, Kamis (6/2/2025). Kebijakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang memangkas kuota elpiji bersubsidi di tahun 2025 serta melarang penjualan gas di pengecer mengakibatkan kelangkaan elpiji 3 kg di seluruh Indonesia. Dampak dari kelangkaan tersebut dengan terpaksa warga harus rela antre dalam membeli elpiji 3 kg dan keresahan warga yang menyampaikan protesnya secara langsung kepada Bahlil dalam kunjungan ke agen gas. TRIBUNNEWS/HO (HO/)

Sementara itu, di Kota Bogor , beberapa pangkalan Gas LPG 3 Kilogram sudah disidak oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Hery Antasari.

Hery Antasari mengklaim tidak ada masalah soal pembelian gas LPG 3 kilogram oleh masyarakat di Kota Bogor ditengah gas yang menghilang di eceran-eceran.

“Tapi kalau di kota Bogor dibandingkan dengan daerah lain tidak terlalu bergejolak sebetulnya. Antrian pun tidak ada sampai jadi berita viral dan lain sebagainya,” kata Hery kepada TribunnewsBogor.com usai meninjau pangkalan gas.

Berdasarkan data yang dimilikinya, kebutuhan gas LPG 3 kilogram di Kota Bogor perharinya mencapai angka 39 ribu.

39 ribu itu disebar ke 740 pangkalan dan 38 agen yang ada. Sedangkan pengecer, di Kota Bogor berjumlah sekitar 7 ribu lebih. (tribun network/thf/Tribunnews/TribunBogor)

 

Tag:  #warning #prabowo #hingga #spanduk #bahlil #posisi #menteri #esdm #bahlil #ujung #tanduk

KOMENTAR