Tes Wawancara Capim Digelar Tertutup, KPK Ingatkan Pansel Kedepankan Transparansi
Jubir KPK Tessa Mahardika Sugiarto. (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)
06:32
18 September 2024

Tes Wawancara Capim Digelar Tertutup, KPK Ingatkan Pansel Kedepankan Transparansi

  Proses tes wawancara calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuai kritik lantaran digelar secara tertutup. Sehingga publik tidak bisa mengetahui secara gamblang jawaban-jawaban yang disampaikan 20 capim KPK yang mengikuti tes wawancara.   Juru bicara KPK Tessa Mahardika mengamini bahwa tes wawancara seleksi capim KPK pada periode-periode sebelumnya digelar secara terbuka. Menurutnya, KPK juga punya kepentingan untuk mengetahui setiap tahapan proses seleksi capim KPK.   "KPK sebenarnya memiliki kepentingan untuk tahu latar belakang visi-misi, program yang ditawarkan oleh masing-masing calon pimpinan, termasuk masyarakat juga ya, ingin mengetahui bagaimana kinerja atau track record para calon pimpinan ini dan juga Dewas tentunya, nggak hanya capim tapi juga Dewas," kata Tessa di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (17/9) kemarin.  

  KPK, kata Tessa, berharap proses seleksi capim dan Dewas dapat berjalan transparan. Sehingga, publik bisa mengetahui kualitas dan kapasitas pimpinan KPK ke depan.   "Jadi sebenarnya KPK berharap agar proses yang dilakukan dapat transparan dan dapat disaksikan oleh seluruh masyarakat, khususnya KPK, yang mana KPK berkepentingan untuk hal tersebut," tegas Tessa.   "Karena capim atau dewas ini kan, akan menjadi bagian internal dari KPK. Sehingga harapan kami, KPK mendorong agar pelaksananya dapat lebih terbuka sebagaimana yang sudah dilaksanakan tahun-tahun sebelumnya," sambungnya.  

  Meski demikian, Tessa menyatakan pihaknya tidak mempunyai kewenangan untuk mengintervensi kinerja Pansel. Sebab, KPK bukan bagian dari Pansel yang saat ini tengah menyeleksi capim dan calon Dewas KPK.   "Jadi KPK tidak memiliki kewenangan untuk mengatur bagaimana prosedur atau jalannya proses seleksi itu dilakukan," tegas Tessa.   Sebelumnya, Pansel menggelar tes wawancara terhadap 20 lcapim KPK secara tertutup. Tes wawancara itu digelar di Gedung Sekretariat Negara (Setneg), Jakarta Pusat, pada 17-18 September 2024.  

  Ketua Pansel KPK Yusuf Ateh menjelaskan, pihaknya tidak ingin ada gangguan selama proses tes wawancara berlangsung. Ia pun tak ingin capim yang menjalani tes wawancara belakangan mengetahui isi materi wawancara.   "Nanti bisa mengganggu capim. Jangan sampai capim yang diwawancarai belakangan bisa intip-intip pertanyaan," ujar Ateh dikonfirmasi, Selasa (17/9).   Tes wawancara terhadap 20 capim KPK dibagi menjadi dua hari, pada Selasa (17/9), tes wawancara diikuti oleh Agus Joko Pramono, Ahmad Alamsyah Saragih, Didik Agung Widjanarko, Djoko Poerwanto, Fitroh Rohcahyanto, Harli Siregar, I Nyoman Wara, Ibnu Basuki Widodo, Ida Budhiati, dan Johan Budi Sapto Pribowo.  

  Sementara, pada Rabu (18/9) diikuti oleh Johanis Tanak, Michael Rolandi Cesnanta Brata, Muhammad Yusuf, Pahala Nainggolan, Poengky Indarti, Sang Made Mahendra Jaya, Setyo Budiyanto, Sugeng Purnomo, Wawan Wardiana, dan Yanuar Nugroho.   Meski demikian, Pansel mengaku mengundang 40 masyarakat sipil untuk melihat dan memantau langsung jalannya proses tes wawancara.   "Ada undangan dari masyarakat sipil 40 orang," pungkasnya.

Editor: Banu Adikara

Tag:  #wawancara #capim #digelar #tertutup #ingatkan #pansel #kedepankan #transparansi

KOMENTAR