Kementerian ESDM dan Pertamina Sosialisasikan Penataan Ekosistem Rantai Pasok LPG 3 Kg
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Yuliot, saat meninjau ketersediaan LPG 3 kg di SPBE Mitra Harun Gasindo di Babakan Madang daerah Bojong Koneng, Kadumangu, Citaringgul, Jawa Barat, Selasa (4/2/2025).(DOK. Pertamina)
21:24
4 Februari 2025

Kementerian ESDM dan Pertamina Sosialisasikan Penataan Ekosistem Rantai Pasok LPG 3 Kg

-  Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Yuliot menegaskan bahwa pemantauan dan penyesuaian distribusi LPG (gas cair) 3 kg terus dilakukan. Hal ini untuk memastikan ketersediaan bagi masyarakat yang berhak, usaha mikro, serta sektor pertanian.

Ia menyatakan, pemerintah berkomitmen mengawal distribusi agar subsidi LPG 3 KG tepat sasaran dan menghindari kelangkaan di lapangan.

"Salah satu langkah yang dilakukan adalah perubahan mekanisme distribusi dari pengecer ke sub pangkalan guna meningkatkan efisiensi dan akurasi penyaluran," ujarnya.

Hal tersebut dikatakan Yuliot saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) didampingi Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Wiko Migantoro, Direktur Logistik & Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Alfian Nasution, serta Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga. di Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2025).

Mereka meninjau ketersediaan LPG 3 kg di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Mitra Harun Gasindo serta beberapa pangkalan di Babakan Madang daerah Bojong Koneng, Kadumangu, Citaringgul, Jawa Barat.

“Kami juga mendorong warung-warung yang selama ini berperan sebagai pengecer untuk mendaftarkan diri sebagai sub pangkalan guna memastikan distribusi LPG berjalan sesuai aturan,” jelasnya.

Yuliot menghimbau masyarakat mampu untuk tidak memanfaatkan LPG bersubsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu dan usaha mikro.

Terkait perubahan sistem distribusi, Yuliot menjelaskan bahwa peralihan dari pengecer ke sub pangkalan bertujuan agar distribusi lebih terstruktur dan tepat sasaran. Hasil sidak menunjukkan bahwa stok LPG 3 kg dalam kondisi aman.

"Suplai dari SPBE ke agen dan pangkalan berjalan lancar dengan rata-rata pasokan nasional sebesar 30 metrik ton per hari. Sementara untuk Kabupaten Bogor suplai mencapai 60 metrik ton per hari. Jika terjadi lonjakan permintaan, Pertamina siap melakukan penyesuaian guna memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya.

Ia juga memastikan bahwa masa transisi dari pengecer ke sub pangkalan akan diselesaikan dalam waktu satu minggu.

Selama proses tersebut, aparat setempat akan mengawal ketersediaan LPG di daerah serta memberikan pembinaan kepada pengecer yang beralih menjadi sub pangkalan.

 

Dengan demikian, kata Yuliot, dalam waktu seminggu ke depan, masyarakat diharapkan sudah dapat membeli LPG 3 kg dari sub pangkalan yang telah terdaftar.

“Penataan ekosistem rantai pasok LPG 3 kg ini pun untuk persiapan menghadapi Ramadan tahun 2025,” katanya lagi.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan untuk mengaktifkan kembali pengecer berjualan LPG 3 kg. Hal ini dilakukan beriringan dengan penataan pengecer jadi sub pangkalan secara bertahap untuk kemudahan masyarakat.

Tag:  #kementerian #esdm #pertamina #sosialisasikan #penataan #ekosistem #rantai #pasok

KOMENTAR