Gibran Dinilai Provokatif Saat Debat, Cak Imin dan Mahfud Substansial
- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dinilai provokatif dalam debat keempat pemilu presiden (pilpres), Minggu (21/1/2024).
Putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut berulang kali berupaya memancing emosi lawan, baik ke cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar maupun ke cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.
“Mas Gibran rajin memprovokasi lawan-lawan debatnya. Setiap dia menjawab, satu atau dua kalimat di awal selalu mengomentari lawan bicaranya, dengan tujuan mengejek atau memprovokasi lawan secara emosional,” kata Analis komunikasi politik dari Universitas Padjadjaran Kunto Adi Wibowo kepada Kompas.com, Senin (22/1/2024).
Provokasi Gibran ke Muhaimin, misalnya, tampak ketika ia menyinggung catatan yang dibawa Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu. Gibran juga sempat menyinggung botol plastik yang digunakan oleh Muhaimin, yang ia kaitkan dengan isu pelestarian lingkungan.
Namun, menurut Kunto, Muhaimin tak terpancing oleh provokasi Gibran. Justru, pria yang akrab disapa Cak Imin itu balik menyerang.
Ini terlihat ketika Imin menggunakan istilah “catatan Mahkamah Konstitusi”, mengungkit isu ijazah palsu, hingga menyinggung kepemilikan lahan seluas 500.000 hektare yang dipunyai calon presiden (capres) pasangan Gibran, Prabowo Subianto.
Kunto menilai, penampilan Imin di debat keempat melampaui ekspektasi publik dan jauh lebih baik ketimbang debat kedua, 22 Desember 2023 lalu.
“Saya pikir Cak Imin yang penampilannya paling oke. Pertama, karena dia terlihat menguasai,” ujar Kunto.
“Kedua, karena dia terlihat tidak terpancing oleh Gibran, tapi bahkan beberapa kali sempat membalas provokasi yang dilontarkan oleh Gibran,” lanjutnya.
Gibran, kata Kunto, juga berulang kali berupaya memprovokasi Mahfud. Wali Kota Solo itu dinilai berlebihan ketika mencecar Mahfud soal greenflation, sampai-sampai membuat gestur tengah mencari jawaban Mahfud.
Tingkah Gibran tersebut dinilai tak menghormati Mahfud yang secara usia lebih tua dan punya lebih banyak pengalaman di politik-pemerintahan.
“Dengan gestur itu, Mas Gibran sebenarnya sedang mempermalukan diri sendiri daripada mempermalukan Pak Mahfud,” kata Kunto.
Secara umum, Kunto menilai, Muhaimin dan Mahfud tak terpancing umpan yang dilemparkan Gibran dalam debat semalam. Pun debat antara Muhaimin dan Mahfud dianggap lebih susbstansial.
“Tapi kalau sama Gibran kayak orang-orang yang serius meladeni anak kecil,” kata Kunto.
“Akhirnya kita tahu bahwa siapa pemenang debat semalam, menurut saya Cak Imin dan Pak Mahfud sama-sama oke walaupun Cak Inin bisa dapat skor lebih tinggi, sedangkan Mas Gibran sangat jauh di belakang,” tuturnya.
Untuk diketahui, debat keempat pilpres yang berlangsung Minggu (21/1/2024) malam mengangkat tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, serta masyarakat adat dan desa itu. Debat digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
Debat sendiri merupakan salah satu metode kampanye. Masa kampanye pemilu bakal berlangsung selama 75 hari, terhitung sejak 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
Setelah masa kampanye, tahapan pemilu akan memasuki masa tenang selama tiga hari yakni 11-13 Februari 2024. Selanjutnya, pada 14 Februari 2024 akan digelar pemungutan suara serentak di seluruh Indonesia.
Tak hanya untuk memilih presiden dan wakil presiden, tetapi juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
Tag: #gibran #dinilai #provokatif #saat #debat #imin #mahfud #substansial