Sebulan Jelang Lengser, Presiden Jokowi Lantik Gus Ipul Jadi Mensos dan Minta Rapikan Data Terpadu
Presiden Joko Widodo saat melantik Saifullah Yusuf dan Irjen Pol Eddy Hartono sebagai Menteri Sosial dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/9/2024). (Fedrik Tarigan/ Jawa Pos)
12:24
12 September 2024

Sebulan Jelang Lengser, Presiden Jokowi Lantik Gus Ipul Jadi Mensos dan Minta Rapikan Data Terpadu

– Presiden Joko Widodo melantik tiga pejabat negara kemarin (11/9). Saifullah Yusuf menjabat sebagai menteri sosial menggantikan Tri Rismaharini yang mengundurkan diri karena maju sebagai calon gubernur Jawa Timur.

Pejabat lain yang dilantik adalah Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irjen Pol Eddy Hartono dan anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Aida Suwandi.

Sebelumnya, menteri sosial sementara diserahkan kepada Menko PMK Muhadjir Effendy. Seluruh kegiatan dikerjakannya, termasuk hadir pada rapat kerja dengan Komisi VIII DPR kemarin. Setelah rapat, Muhadjir melakukan serah terima jabatan dengan Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, di kantor Kementerian Sosial.

Gus Ipul mengaku baru dikabari menggantikan Risma dua hari sebelum pelantikan. Dia menerima posisi baru dan meninggalkan jabatannya sebagai wali kota Pasuruan. ”Ini suatu kepercayaan,” katanya.

Karena baru dilantik, dia minta waktu dua hari untuk mempelajari. Sejauh ini, pria yang juga menjabat Sekjen PBNU itu belum berkomunikasi dengan Risma tentang tugas sebagai menteri sosial. ”Saya akan koordinasi dengan Pak Muhadjir. Setelah itu, saya akan beri pernyataan apa yang akan dilakukan ke depan,” ucapnya.

Dia berupaya untuk membantu pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin meski cuma hitungan hari. Selain menuntaskan program Mensos sebelumnya, Gus Ipul punya misi soal memuluskan masa transisi pemerintahan baru di Kemensos.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi turut melantik Eddy Hartono. Dia dilantik berlandasan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 124/TPA Tahun 2024. Eddy menyampaikan apresiasi kepada kepala negara yang telah memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk menjabat sebagai kepala BNPT. ”BNPT sebagai koordinator untuk menyinergikan kementerian/lembaga untuk sama-sama melakukan pencegahan supaya kondisi penanggulangan terorisme ini berjalan dengan baik,” tutur Eddy.

Pejabat lain yang diambil sumpahnya adalah Aida Suwandi. Dia dilantik sebagai anggota Dewan Komisioner LPS. Pengangkatan Aida didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 101/P Tahun 2024.

Jabat Tidak sampai Dua Bulan

Seusai dilantik, Gus Ipul langsung menghadiri acara serah terima jabatan (sertijab) pada siangnya di kantor Kemensos, Jakarta. Sertijab dilakukan Muhadjir Effendy sebagai Plt Mensos yang baru bertugas lima hari. Muhadjir kali kedua menjabat Plt Mensos setelah sebelumnya dirinya menggantikan Juliari Batubara yang diciduk KPK terkait kasus bansos.

Suasana sertijab sangat cair. Guyonan demi guyonan dilontarkan keduanya. Diawali dengan Muhadjir yang mengenalkan Gus Ipul sebagai profesor. Keduanya pun memiliki gelar yang sama.

”Jadi, sama-sama profesor ini. Tapi beda artinya. Profesor kalau kata beliau protolan Pemuda Ansor,” katanya disambut gelak tawa.

Selain itu, dia meminta agar Sekjen PBNU tersebut segera fokus untuk memimpin Kemensos. Muhadjir menitipkan pesan untuk segera merapikan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Hal itu sangat penting karena basis DTKS merupakan rujukan yang dipakai semua kementerian yang berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, terutama pengentasan kemiskinan hingga masalah gizi, yang nantinya terkoneksi dengan program-program gizi dari pemerintah yang baru.

Apalagi, DPR sudah menyetujui kenaikan anggaran Kemensos di sektor permakanan dari Rp 1,3 triliun menjadi Rp 3,7 triliun. ”Dan itu saya kira cukup nanti untuk meningkatkan kapasitas kinerja dari Kementerian Sosial, terutama di dalam mendukung program unggulan presiden terpilih, yaitu meningkatkan gizi masyarakat,” jelasnya.

Guyonan Muhadjir turut disambut Gus Ipul yang mengatakan bahwa Muhadjir sepertinya memang memiliki spesialisasi menjadi Plt Mensos. Sebab, sudah dua kali menjabat sebagai Plt Mensos. ”Jarang itu Plt sampai dua kali dan lama. Yang pertama lama ya, cukup lama ya. Terima kasih, Prof,” ujarnya.

Disinggung soal waktu tugasnya kurang dari dua bulan, mantan wakil gubernur Jawa Timur itu mengaku setiap waktu berharga. Dia akan menjalankan tugasnya sesuai kapasitas dengan bantuan para pegawai dan jajaran Kemensos. ”Satu detik berharga, satu menit berharga, satu hari berharga,” katanya.

Dalam dua hari ini, dia akan berkonsultasi dan berkoordinasi dengan jajaran pejabat Kemensos. Termasuk soal pesan yang disampaikan Menko PMK Muhadjir Effendy tentang DTKS. Hal itu akan dijadikan koreksi untuk bisa lebih baik.

Sementara itu, mengenai jabatannya sebagai wali kota, bapak empat anak tersebut mengaku sudah langsung mengajukan surat pengunduran diri begitu dikabari akan dilantik sebagai Mensos. Namun, untuk jabatannya di PBNU, dia mengaku masih menjabat.

Pramono Selesaikan Tugas hingga 22 September

Menteri Kabinet Indonesia Maju lain yang mencalonkan diri dalam kontestasi calon kepala daerah adalah Pramono Anung. Dia menjabat sebagai sekretaris kabinet. Hingga kemarin, dia masih menjalankan tugasnya. ”Mudah-mudahan disetujui Pak Presiden. Saya akan mundur pada 22 September karena itu merupakan waktu penetapan sebagai calon,” katanya. Pramono maju sebagai calon gubernur Jakarta.

Menurut dia, tugas-tugas kenegaraan masih dilakukan. Terutama terkait dukungan penyiapan dokumen presiden. ”Ada memori selama saya menjabat dua periode dan risalah rapat yang harus saya selesaikan. Masih banyak juga naskah pertanggungjawaban pemerintah ini yang akan diberikan kepada pemerintah selanjutnya,” tuturnya. Pramono berjanji akan menyelesaikan pekerjaan rumahnya. (lyn/mia/c19/dio)

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #sebulan #jelang #lengser #presiden #jokowi #lantik #ipul #jadi #mensos #minta #rapikan #data #terpadu

KOMENTAR