Wamen P2MI Ngaku Pernah Berangkat Kerja Naik LRT: Bisa Hemat Waktu
- Wakil Menteri (Wamen) Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani mengatakan dirinya sudah pernah berangkat dengan menggunakan LRT untuk pergi bekerja.
Dirinya merespons desakan agar pejabat sesekali berangkat dengan menumpangi transportasi umum.
"Iya kalau LRT kita sudah, kan di Cibubur ke kantor juga lebih dekat jadinya," ujar Christina saat ditemui di Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/2/2025).
Christina mengaku tidak masalah jika harus menumpangi transportasi umum sesekali.
Dia pun menyebut transportasi umum seperti LRT dan MRT yang sudah terkoneksi di Jakarta, sehingga naik kendaraan umum jadi tidak repot.
"Kalau dulu mungkin kan kita ribet untuk pergi ke stasiun dan lain-lain," katanya.
Menurut Christina, jika kondisi macet, menaiki transportasi umum bisa menjadi solusi.
Sebab, dengan begitu, maka mereka bisa sampai tujuan lebih cepat.
"Tapi kalau sekarang kan sudah sangat mudah. Jadi memang enggak ada yang salah. Dan transportasi umum bahkan itu bisa lebih menghemat waktu ketika keadaan macet dan lain-lain itu bisa predictable," imbuh Christina.
Diketahui, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendesak agar pengawalan dan patroli (patwal) untuk pejabat dibatasi, kecuali untuk presiden dan wakil presiden.
Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah MTI Djoko Setijowarno menilai, pejabat seharusnya lebih akrab dengan angkutan umum untuk memahami kondisi kemacetan yang dialami masyarakat.
"Semestinya, pejabat negara membiasakan menggunakan angkutan umum, minimal sekali seminggu, bercampur dengan masyarakat umum akan mengetahui kondisi sebenarnya kehidupan masyarakat," ujar Djoko dalam penjelasannya pada Senin (27/1/2025).
Djoko menegaskan, pejabat negara, kecuali presiden dan wakil presiden, tidak perlu mendapatkan layanan patwal.
Ia mengusulkan agar layanan patwal dialihkan untuk penggunaan angkutan umum, yang dinilai sudah cukup representatif di Jakarta.
"Angkutan umum di Jakarta sudah memberikan pelayanan yang cakupannya setara dengan kota-kota di dunia, yakni 89,5 persen wilayah Jakarta," ungkap Djoko.
Ia menambahkan, semua perumahan dan kawasan permukiman di Jakarta kini sudah dilayani oleh angkutan umum, dengan setiap hunian berjarak sekitar 500 meter dari halte.
Kondisi ini menunjukkan bahwa angkutan umum di Jakarta telah merata, tidak jauh berbeda dengan kota-kota dunia lainnya, di mana masyarakat dan pejabatnya sudah terbiasa menggunakan angkutan umum.
Tag: #wamen #p2mi #ngaku #pernah #berangkat #kerja #naik #bisa #hemat #waktu