SBY Kenang Masa Sulit Demokrat 5 Tahun Terakhir: Partai Mau Diambil Alih Moeldoko hingga Ditikung Anies
Presiden keenam RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), unjuk kebolehan bernyanyi saat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-23 Partai Demokrat di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (9/9/2024). (Suara.com/Fakhri Fuadi)
16:32
9 September 2024

SBY Kenang Masa Sulit Demokrat 5 Tahun Terakhir: Partai Mau Diambil Alih Moeldoko hingga Ditikung Anies

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali mengulas perjalanan berat yang dialami partai dalam lima tahun belakangan ini. Terdapat dua kejadian penting yang sempat membuat geger publik.

Hal ini disampaikannya SBY saat acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-23 Partai Demokrat di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (9/9/2024).

Kejadian yang pertama adalah upaya pengambilalihan partai oleh Kepala Staf Presiden Moeldoko Cs. Saat itu, bahkan sempat digelar Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang yang menghasilkan Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat.

Hingga akhirnya, Demokrat kubu Moeldoko kalah dalam berbagai tahapan di pengadilan dan AHY tetap menjadi ketua partai.

Baca Juga: Timnas Indonesia Tak Pernah Menang atas Australia dari Era Habibie hingga SBY, Pecah Telur di Jokowi?

"Ada yang gamblang di mata kita kejadian itu, bakal diambil alihnya pimpinan dan partai ini. Ada yang masih misterius, hanya Tuhan yang tahu," ujar SBY.

SBY mengatakan, Demokrat berhasil bertahan dari upaya pengambilalihan partai itu karena memiliki sejarah dan pondasi partai yang kuat.

"Lima tahun terakhir juga tidak mudah. Ada prahara yang luar biasa, yang kalau Tuhan dan sejarah tidak bersama kita, kita tidak berada di tempat ini hari ini, termasuk saya. Yang menggagas dan membentuk berdirinya partai demokrat. Kita akan gone (hilang) entah kemana," jelasnya.

Kemudian, SBY juga mengingatkan momen ditikung Anies Baswedan saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Saat itu, Demokrat yang sudah sepakat membentuk koalisi bersama NasDem dan PKS sempat diberi lampu hijau akan mendapat kursi Calon Wakil Presiden (Cawapres).

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menemui Capres Anies Baswedan di kediamannya Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2023). (ist)Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menemui Capres Anies Baswedan di kediamannya Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2023). (ist)

Namun, mendadak kursi itu diberikan untuk Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Akhirnya, Demokrat putar haluan dan berbalik mendukung Prabowo Subianto dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Baca Juga: Bikin Partai Sendiri, Anies Diingatkan Jangan Jadi Parpol Haus Kekuasaan

"Satu tahun terakhir juga tidak mudah. Ada peristiwa yang Partai Demokrat dibegitukan. Tetapi kita sadar ini ujian Tuhan, ujian sejarah. Kita move on dan justru diberikan jalan, peluang baru untuk berjuang dalam kaitan pemilihan presiden tahun ini," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, SBY menyampaikan terima kasih kepada para kader yang turut membantu menjaga partai berlambang mercy.

"Itu tidak mudah, menguras energi, pikiran, waktu, biaya yang tidak mudah kita dapatkan untuk menjaga kedaulatan partai demokrat," pungkasnya.

Editor: Dwi Bowo Raharjo

Tag:  #kenang #masa #sulit #demokrat #tahun #terakhir #partai #diambil #alih #moeldoko #hingga #ditikung #anies

KOMENTAR