Jangan Terjebak: 7 Cara Menghadapi Orang yang Suka Playing Victim Tanpa Merusak Hubungan
Ilustrasi playing victim (freepik)
08:10
21 Januari 2025

Jangan Terjebak: 7 Cara Menghadapi Orang yang Suka Playing Victim Tanpa Merusak Hubungan

 

 – Dalam interaksi sosial, kita kerap bertemu dengan orang yang selalu merasa menjadi korban, meski dalam kenyataannya situasinya tidak selalu seperti itu.

Sikap ini dikenal dengan istilah playing victim, di mana seseorang berusaha memposisikan dirinya selalu dirugikan dan menyalahkan orang lain atas permasalahan yang dihadapinya. Perilaku seperti ini, jika tidak ditangani dengan bijak, bisa merusak hubungan personal dan profesional.

Dilansir dari penjelasan Alodokter, pada Selasa, (21/1) sikap playing victim memang bukan tergolong sebagai gangguan jiwa, tetapi perilaku ini bisa menjadi masalah psikologis yang kurang baik untuk dilestarikan.

Agar tidak terjebak dalam perilaku playing victim yang bisa merugikan banyak pihak, penting untuk mengenali ciri-ciri playing victim dan cara menghadapinya dengan bijak. Dengan pemahaman yang tepat, kita bisa menghindari terperangkap dalam dinamika negatif tanpa merusak hubungan yang sudah terjalin.

Apa itu Playing Victim?

Playing victim adalah perilaku seseorang yang selalu merasa dirinya adalah "korban" dan kerap menyalahkan pihak lain atas segala masalah yang terjadi dalam hidupnya. Mengutip penjelasan dari artikel Alodokter sikap ini dapat muncul akibat berbagai faktor, seperti pola pikir yang salah, pola asuh yang kurang tepat semasa kecil, hingga tekanan mental atau emosional yang tidak terkelola dengan baik. Seringkali, individu yang menunjukkan perilaku ini tidak memiliki pertahanan diri yang sehat untuk menghadapi permasalahan hidup mereka.

Selain faktor psikologis tersebut, playing victim juga bisa menjadi tanda adanya gangguan mental yang lebih serius. Beberapa di antaranya adalah gangguan kepribadian borderline (BPD), gangguan kepribadian narsistik, serta gangguan stres pasca trauma (PTSD). Bila tidak segera ditangani, perilaku ini bisa menyebabkan perasaan frustasi, putus asa, dan bahkan berujung pada stres atau depresi.

Tidak hanya berdampak pada diri sendiri, playing victim juga berpengaruh besar terhadap orang-orang di sekitar pelaku. Mereka yang terus-menerus diposisikan sebagai pihak yang "salah" atau "merugikan" lama kelamaan akan merasa terbebani dan frustasi. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengetahui cara menghadapi orang dengan sifat playing victim dengan bijak, tanpa merusak hubungan yang ada.

Cara Menghadapi Orang dengan Mental Playing Victim

Dikutip dari laman Halodoc, menghadapi seseorang yang berperilaku playing victim memang bisa sangat menguji kesabaran. Terlebih lagi, kita sering kali harus menerima tuduhan atau kesalahan yang sebenarnya tidak kita lakukan. Untuk itu, berikut adalah beberapa cara efektif untuk menghadapinya tanpa terjebak dalam permainan mereka:

  1. Buat Batasan yang Jelas
    Cara paling mudah untuk menghadapi pelaku playing victim adalah dengan membuat batasan yang jelas. Kamu tidak perlu memutuskan komunikasi sepenuhnya, namun lebih baik untuk hanya berbicara atau berinteraksi apabila ada hal-hal yang memang bersifat mendesak atau urgensi, seperti urusan pekerjaan. Dengan cara ini, kamu dapat menghindari keterlibatan emosional yang tidak perlu.

  2. Cari Tahu Alasan Pelaku Melakukannya
    Perilaku playing victim bisa jadi merupakan respons terhadap permasalahan pribadi yang sedang dihadapi oleh pelaku. Mereka mungkin merasa tidak percaya diri atau sedang dalam kondisi mental yang tidak stabil. Jika kamu bisa menemukan alasan di balik tindakan mereka, kamu mungkin bisa memberikan dukungan yang lebih konstruktif dan membantu mereka keluar dari siklus tersebut.

  3. Tidak Memberikan Label
    Saat berhadapan dengan orang yang suka playing victim, hindari memberi label negatif seperti "kamu hanya menganggap diri sebagai korban" atau "kenapa kamu selalu menyalahkan orang lain?". Sebaliknya, cobalah untuk mengungkapkan tindakan spesifik yang kamu lihat, seperti banyaknya keluhan atau ketidakmampuan mereka untuk mengambil tindakan yang konstruktif. Hal ini akan membuat diskusi lebih objektif dan solusi dapat ditemukan bersama.

  4. Berikan Umpan Balik dengan Bijak
    Dikutip dari sumber lain, Klikdokter mengatakan penting untuk memberikan umpan balik dengan cara yang lembut namun tegas. Cobalah untuk menyampaikan bahwa perilaku mereka bisa memperburuk situasi yang ada, bukan menyelesaikan masalah. Berikan contoh konkret tentang bagaimana sikap mereka berdampak pada orang lain, sehingga mereka dapat melihat perspektif yang lebih luas.

  5. Fokus pada Fakta
    Hindari terjebak dalam narasi tanpa bukti yang mereka buat, karena bisa merusak objektivitas percakapan. Fokuslah pada fakta yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan, agar diskusi tetap pada jalur yang konstruktif. Jangan biarkan perasaan atau asumsi pribadi mengaburkan kenyataan yang ada, bahkan buruknya sampai merusak hubungan yang sudah terjalin lama. 

  6. Jangan Terlibat dalam Permainan Mereka
    Cara terbaik untuk menghadapi orang yang suka playing victim adalah dengan tidak memberikan reaksi emosional yang mereka inginkan. Biasanya, mereka berharap kamu merasa bersalah atau terpojok, yang bisa memperburuk situasi. Tetaplah tenang dan objektif agar mereka tidak berhasil memanipulasi perasaanmu.  
  7. Tawarkan Solusi, Bukan Simpati
    Alih-alih terjebak dalam keluhan tanpa henti, dorong mereka untuk mencari solusi yang lebih konstruktif. Ajukan pertanyaan yang membantu mereka berpikir tentang langkah konkret yang bisa diambil untuk menyelesaikan masalah. Hal ini akan memotivasi mereka untuk bertindak lebih positif dan tidak terus-menerus berfokus pada peran korban.

Menghadapi orang dengan sikap playing victim memang memerlukan ketekunan dan kesabaran, tetapi dengan pendekatan yang tepat, kita bisa menghindari terjebak dalam permainan mereka. Dengan menjaga keseimbangan antara empati dan batasan pribadi, hubungan tetap bisa terjaga tanpa merusak integritas diri kita. Inilah cara menghadapi orang yang suka playing victim tanpa harus kehilangan kenyamanan pribadi kita.

Mengenali ciri-ciri playing victim dan menghadapinya dengan bijak memungkinkan kita untuk menjaga komunikasi yang sehat dan konstruktif. Jangan biarkan perasaan tertekan atau rasa bersalah mendominasi, karena itu hanya akan memperburuk keadaan. Dengan tetap fokus pada solusi, kita bisa membantu mereka keluar dari siklus negatif tanpa merusak hubungan yang ada.

Pada akhirnya, penting untuk tidak terjebak dalam peran "korban" yang bisa merugikan kita secara emosional. Dengan menerapkan cara-cara yang telah dibahas, kita bisa menciptakan perubahan positif dalam hubungan kita. Semoga pemahaman ini membantu kita menghindari terjebak dalam permainan playing victim dan menjaga kesejahteraan diri serta hubungan yang lebih baik. ***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #jangan #terjebak #cara #menghadapi #orang #yang #suka #playing #victim #tanpa #merusak #hubungan

KOMENTAR