Apakah Trauma dan Memori Buruk Bisa Dihapus? Peneliti Lakukan Eksperimen Ini
Ilustrasi trauma (pexels)
10:16
16 Januari 2025

Apakah Trauma dan Memori Buruk Bisa Dihapus? Peneliti Lakukan Eksperimen Ini

Pengalaman buruk dan traumatis bisa membuat seseorang kesulitan menjalani hari. Namun ada kabar baik dari dunia penelitian, sebab ilmuwan menemukan pendekatan baru yang menjanjikan untuk mengatasi trauma.

Dilansir dari Science Alert, ilmuwan menemukan cara untuk melemahkan kenangan negatif dengan mengaktifkan kembali kenangan positif.

Dalam percobaan yang berlangsung beberapa hari, tim peneliti internasional meminta 37 peserta untuk mengasosiasikan kata-kata acak dengan gambaran negatif. Langkah ini diambil sebelum mencoba memprogram ulang ingatan buruk.

Tim ilmuwan menggunakan basis data gambar yang diklasifikasikan sebagai negatif dan positif. Misalnya hewan berbahaya, dibandingkan dengan pemandangan yang tenang dan anak-anak yang tersenyum.

"Kami menemukan prosedur ini melemahkan ingatan akan kenangan yang tidak menyenangkan dan juga meningkatkan intrusi bawah sadar dari kenangan positif," kata para peneliti dalam jurnal yang diterbitkan di PNAS, dikutip Kamis (16/1).

Ilustrasi trauma (Unsplash)Ilustrasi trauma (Unsplash)

Pada malam pertama, latihan memori digunakan untuk meminta relawan menghubungkan gambar negatif dengan kata-kata tidak masuk akal yang dibuat untuk penelitian tersebut.

Keesokan harinya, para peneliti mencoba menghubungkan setengah dari kata-kata ini dengan gambar positif dalam pikiran peserta.

Pada malam kedua, rekaman kata-kata tidak masuk akal yang diucapkan diputar dalam fase tidur non-rapid eye movement (NREM) yang diketahui penting untuk penyimpanan memori. Aktivitas otak dipantau dengan menggunakan elektroensefalografi.

Melalui kuesioner pada hari berikutnya dan beberapa hari setelahnya, peneliti menemukan bahwa relawan kurang mampu mengingat kembali memori negatif, yang telah diacak dengan memori positif. Memori positif lebih mungkin muncul di kepala mereka daripada memori negatif, dan dipandang dengan bias emosional yang lebih positif.

Intervensi tidur non-invasif dengan demikian dapat mengubah memori yang tidak menyenangkan dan respons afektif.

"Secara keseluruhan, temuan kami dapat menawarkan wawasan baru yang relevan untuk pengobatan memori patologis atau yang terkait dengan trauma," kata para peneliti.

Ilmuwan yakin penelitian ini nantinya dapat membantu orang-orang yang ingin melupakan pengalaman traumatis dalam hidup mereka.

Namun penelitian ini masih dalam tahap awal dan memerlukan eksperimen laboratorium yang dikontrol secara ketat.

Editor: Yasinta Rahmawati

Tag:  #apakah #trauma #memori #buruk #bisa #dihapus #peneliti #lakukan #eksperimen

KOMENTAR