8 Warna Terlarang untuk Dipakai ke Kondangan Nikah
Ilustrasi pernikahan, pesta pernikahan. (SHUTTERSTOCK/IVASHSTUDIO)
19:20
16 Januari 2024

8 Warna Terlarang untuk Dipakai ke Kondangan Nikah

- Memilih pakaian untuk dipakai ke kondangan pernikahan kadang tidak semudah yang kita kira. Untung di Indonesia kita bisa mengenakan batik atau kebaya yang cenderung dianggap normal.

Tapi untuk pernikahan di beberapa budaya dan situasi tertentu, kita harus memperhatikan warna yang kita pilih. Hal ini cukup membingungkan karena tidak ada aturan tegas mengenai warna yang tidak boleh kita kenakan ke pesta pernikahan.

"Aturan busana menghadiri pernikahan memang tidak pasti," kata Elizabeth Kosich, penata gambar bersertifikat dan pendiri Elizabeth Kosich Styling. "Tentu saja, sudah menjadi rahasia umum bahwa aturan nomor satu dalam busana tamu pernikahan adalah jangan mengenakan pakaian berwarna putih. Namun, ada warna lain yang harus dihindari."

Umumnya warna putih terlarang untuk dikenakan karena dikhawatirkan menyaingi gaun pengantin wanita. Apalagi bila kamu tampil mencolok dan menarik perhatian, melebihi mempelai.

Untuk menghindari "kecerobohan mode" pada acara ini, beberapa penata gaya merekomendasikan untuk menghindari beberapa warna tertentu, jika pernikahan dilangsungkan dengan gaya internasional.

1. Warna neon

Pada hari pernikahan, perhatian harus selalu tertuju pada kedua mempelai, jadi penata gaya menyarankan agar kita menghindari warna-warna yang terlalu terang, seperti warna kuning neon, merah jambu, oranye, atau hijau.

“Neon adalah warna yang paling mencolok, jadi sebaiknya hindari warna tersebut saat menghadiri pernikahan orang lain,” kata Kosich.

Brigid Stasen, stylist elit di Bridge Your Style, juga mengatakan warna neon harus dihindari, tapi bukan berarti kamu tidak bisa menggunakannya sama sekali.

“Kita bisa menggunakan warna neon untuk aksesoris, bukan busana utama,” katanya. "Pertimbangkan warna permata atau pastel lembut untuk memberi tampilan yang menarik."

2. Warna yang sama dengan pengiring pengantin

Warna ini akan berbeda-beda pada setiap pernikahan tergantung pilihan yang punya hajat. Yang jelas kita sebaiknya selalu menghindari mengenakan warna yang sama dengan yang dipakai pengiring pengantin.

“Ini menciptakan gangguan yang sama seperti mengenakan pakaian berwarna putih; kita tentu tidak ingin berbaur atau bersaing dengan pengantin atau pengiring pengantin,” kata Tara West, penata busana dan blogger gaya hidup. "Melakukan hal itu akan mendatangkan perhatian yang tidak diinginkan dan menimbulkan gangguan."

Kristi Spencer, pakar etiket dan pendiri The Polite Company, mengatakan jika kamu ragu dengan warna apa yang dipilih pengantin untuk pengiring pengantinnya, tidak ada salahnya bertanya.

"Solusi sederhananya adalah dengan sopan menanyakan skema warna kepada pengantin wanita dan menghindari warna-warna itu," saran Stasen. “Ini akan memastikan penampilanmu tidak bentrok dengan pihak pengantin.”

Bagi mereka yang merasa tidak nyaman bertanya, West mengatakan ada beberapa warna yang umum dipakai pengiring, seperti warna blush on, rose, dan pink pucat.

Kemeja Denim PriaPinterest - The Trends Porter Kemeja Denim Pria

3. Warna denim

Di hampir semua pernikahan, penata gaya juga mengatakan bahwa bahan denim atau apa pun yang berwarna seperti denim dianggap tidak pantas, kecuali memang dress code-nya begitu (meski sangat jarang).

“Bahkan jika pernikahannya dalam suasana santai, hindari denim dan apa pun yang termasuk dalam kelompok warnanya,” kata Stasen. "Denim sering dikaitkan dengan tampilan kasual, [dan] tidak cocok untuk acara pernikahan. Pilihlah bahan yang lebih formal untuk memastikan kamu berpakaian pantas untuk acara tersebut."

Selain itu, mengenakan denim tidak akan membuat kamu seperti orang yang kesasar dengan kostum yang salah.

“Untuk menghormati pasangan dan acara mereka, jangan ragu untuk mengganti denim dengan bahan lain,” tambah Kosich. "Ingatlah bahwa foto akan bertahan selamanya, dan kamu tidak ingin dikenang sebagai tamu yang aneh."

4. Warna metalik

Mirip dengan warna neon, kita sebaiknya menghindari warna metalik seperti emas berkilau, tembaga ngejreng atau perak mengkilap di pesta pernikahan.

“Selalu ingat bahwa, sebagai tamu pernikahan, kamu berada di sana untuk merayakan calon pengantin dan bukan menarik perhatian pada diri sendiri,” kata Kosich. "Simpan gaun metalik mencolok untuk pesta koktail, bukan acara pernikahan."

Stasen juga memasukkan bahan metalik dalam daftar larangannya, khususnya dengan menyebutkan warna sampanye yang mengilap. “Yang terbaik adalah menghindari momen yang berpotensi menimbulkan rasa canggung, karena pakaianmu terlalu gemerlap,” katanya.

Ilustrasi perempuan dengan gaun hitam Ilustrasi perempuan dengan gaun hitam

5. Serba hitam

Banyak dari kita memilih warna hitam ketika kita ingin mengenakan sesuatu yang menarik dan mudah untuk diberi aksesori. Namun meskipun aksen hitam diperbolehkan saat menghadiri pesta pernikahan, Spencer mengatakan kita sebaiknya tidak memakai pakaian serba hitam dari atas ke bawah.

“Meskipun ini manggapan lama, mengenakan pakaian serba hitam ke pesta pernikahan masih bisa diartikan sebagai tanda ketidaksetujuan, atau melambangkan duka,” katanya. "Namun, jas hitam yang dipadukan dengan kemeja putih bersih dan dasi yang bagus bisa diterima."

6 Warna dan pola yang ramai

Yang ini agak rumit, karena kita semua memiliki pendapat berbeda tentang apa yang dimaksud dengan warna atau pola yang dianggap terlalu ramai atau masih bisa diterima. 

Di Indonesia, mengenakan batik yang indah dan penuh warna masih bisa diterima karena sebagian orang juga mengenakannya. Tapi saat orang lain mengenakan warna monokrom atau kalem, maka penampilan yang berpola penuh bisa membuatmu jadi sorotan.

Karenanya, lagi-lagi kita harus memperhatikan lingkungan dan budaya di mana pernikahan tersebut dilaksanakan.

Intinya, gunakan penilaian cermat, dan jika kamu merasa pakaianmu menarik perhatian, maka ada sesuatu yang salah.

“Hindari pakaian dengan pola berani, warna mencolok, atau hiasan berlebihan yang mungkin mengalihkan perhatian dari pasangan pengantin,” kata Spencer.

Kosich mencatat bahwa payet berwarna cerah dan motif bunga yang berani harus digunakan untuk acara lain.

"Berhati-hatilah untuk tidak mengalihkan fokus orang kepada penampilanmu, dan sebagai gantinya pertimbangkan gaun sutra dengan motif bunga yang selaras dengan warna dasar. Hindari motif yang terlalu 'ramai'."

Ilustrasi perempuan dengan gaun merah Ilustrasi perempuan dengan gaun merah

7. Merah

Warna lain yang tidak selalu cocok untuk pernikahan adalah merah, kata West.

“Merah itu indah untuk hampir semua acara, tapi saya sarankan untuk melewatkannya saat pernikahan,” jelasnya. "Meskipun warna ini cocok dengan banyak warna kulit dan sering kali terlihat sangat seksi, warna merah juga dapat mencuri perhatian dan mengalihkan fokus dalam acara pernikahan."

Jika kamu begitu ingin memakai merah, pilihlah warna merah anggur yang tidak terlalu mencolok, namun tetap kuat. 

8. Semua warna yang mendekati putih

Warna apa pun yang terlalu dekat dengan putih harus dihindari untuk menghormati pengantin wanita —bahkan jika dia tidak mengenakan pakaian putih pada hari itu!

"Putih dilarang untuk digunakan di pesta pernikahan atau acara pengantin sebagai tamu, namun kita harus lebih spesifik. Kita sebaiknya juga tidak memakai warna apa pun dalam keluarga putih seperti off-white, krem, kulit telur, atau sampanye,' kata West. 

"Jika rona dan corak penampilanmu mirip dengan warna putih atau warna yang biasa dikenakan pengantin wanita, hindarilah itu."

Namun ada pengecualian kecil, yaitu kita masih bisa memakai "sedikit pola putih", dan juga dapat menggunakan aksesori berwarna putih lembut.

“Kuncinya adalah menghindari pakaian yang terlalu putih yang bisa menyaingi pengantin wanita,” katanya. 

Dengan mengikuti tip etiket sederhana ini, kita akan memastikan bahwa pengantin wanita tetap menjadi bintang pertunjukan.

          View this post on Instagram                      

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Tag:  #warna #terlarang #untuk #dipakai #kondangan #nikah

KOMENTAR