Jika Tujuan Anda Adalah Ingin Memiliki Ikatan yang Lebih Kuat dengan Anak-anak Anda yang Sudah Dewasa, Ucapkan Selamat Tinggal pada 8 Perilaku Ini
Ilustrasi orang tua dan anak. (Freepik)
13:04
21 November 2024

Jika Tujuan Anda Adalah Ingin Memiliki Ikatan yang Lebih Kuat dengan Anak-anak Anda yang Sudah Dewasa, Ucapkan Selamat Tinggal pada 8 Perilaku Ini

- Ketika anak-anak tumbuh dewasa, hubungan antara orang tua dan anak secara alami mengalami perubahan.

Masa-masa ketika Anda memegang kendali penuh atas hidup mereka telah berlalu.

Kini, mereka adalah individu yang mandiri, dengan keputusan, impian, dan tanggung jawab mereka sendiri.

Meski demikian, hubungan yang hangat dan penuh kasih tetap bisa dipertahankan—bahkan diperkuat.

Namun, ini memerlukan penyesuaian sikap dari kedua belah pihak, terutama dari orang tua.

Jika tujuan Anda adalah mempererat ikatan dengan anak dewasa Anda, penting untuk menyadari bahwa beberapa perilaku tertentu bisa merusak hubungan tersebut.

Dilansir dari Geediting pada Kamis (21/11), terdapat delapan perilaku yang sebaiknya dihindari:

1. Terlalu Mengontrol Kehidupan Mereka

Salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan orang tua adalah mencoba terus memengaruhi setiap aspek kehidupan anak dewasa mereka.

Misalnya, memberi saran yang tidak diminta tentang pekerjaan, pasangan hidup, atau cara mengasuh anak.

Hal ini sering kali dirasakan sebagai campur tangan, bukan perhatian.

Sebagai gantinya, tunjukkan bahwa Anda menghormati keputusan mereka.

Jika mereka meminta saran, berikan dengan nada yang suportif, bukan menggurui. Ingat, anak Anda ingin didengar, bukan dikendalikan.

2. Mengkritik Pilihan Mereka Secara Terbuka

Meskipun niat Anda baik, kritik yang terus-menerus bisa membuat hubungan menjadi tegang.

Misalnya, komentar negatif tentang gaya hidup mereka, keputusan finansial, atau cara mereka mengasuh anak dapat menciptakan jarak emosional.

Daripada mengkritik, fokuslah pada komunikasi yang positif. Jika Anda merasa perlu menyampaikan pendapat, lakukan dengan cara yang membangun dan penuh empati.

3. Mengabaikan Batasan yang Mereka Tetapkan

Batasan adalah bagian penting dari hubungan yang sehat. Misalnya, anak Anda mungkin meminta Anda untuk tidak muncul di rumah mereka tanpa pemberitahuan, atau mereka memiliki cara tersendiri dalam mengatur acara keluarga.

Menghormati batasan ini menunjukkan bahwa Anda menghargai otonomi mereka.

Jika Anda merasa sulit menerima batasan tersebut, ingatlah bahwa ini bukan berarti mereka menjauhkan diri dari Anda, melainkan cara mereka menjaga keseimbangan dalam hidup mereka.

4. Membandingkan dengan Orang Lain

“Mengapa kamu tidak seperti anak si A yang sudah punya rumah sendiri?” atau “Adikmu bisa melakukan ini, kenapa kamu tidak?” adalah contoh komentar yang bisa menyakitkan.

Membandingkan anak Anda dengan orang lain, baik itu saudara kandung maupun teman mereka, hanya akan merusak harga diri mereka.

Alih-alih membandingkan, fokuslah pada pencapaian unik mereka.

Hargai setiap langkah kecil yang mereka ambil, dan tunjukkan bahwa Anda bangga pada mereka apa adanya.

5. Mengingatkan Kesalahan Masa Lalu

Setiap orang pernah membuat kesalahan, termasuk anak Anda.

Mengungkit kesalahan masa lalu hanya akan memperburuk hubungan, terutama jika mereka merasa tidak pernah bisa lepas dari bayang-bayang kesalahan tersebut.

Fokuslah pada masa kini dan masa depan. Jadilah pendukung mereka dalam menghadapi tantangan hidup tanpa membebani mereka dengan masa lalu.

6. Tidak Menghargai Pasangan atau Keluarga Baru Mereka

Ketika anak dewasa Anda menikah atau memiliki keluarga sendiri, keluarga mereka menjadi prioritas utama.

Mengkritik pasangan mereka atau cara mereka mengasuh anak hanya akan menciptakan ketegangan.

Sebaliknya, berusahalah untuk membangun hubungan yang positif dengan pasangan mereka.

Ingat, menerima dan menghargai keluarga baru mereka akan membuat hubungan Anda dengan anak semakin kuat.

7. Menuntut Perhatian Berlebihan

Meskipun wajar untuk merindukan anak Anda, terlalu sering meminta perhatian atau waktu mereka dapat menjadi beban.

Misalnya, menelepon terus-menerus, meminta mereka datang setiap akhir pekan, atau mengeluhkan jika mereka sibuk dengan pekerjaan.

Berikan mereka ruang untuk mengatur waktu mereka sendiri.

Ketika mereka merasa tidak ditekan, mereka akan lebih mudah mendekati Anda dengan sukarela.

8. Mengabaikan Kesehatan Emosional Anda Sendiri

Orang tua yang terlalu bergantung pada anak mereka secara emosional, misalnya mencari validasi atau dukungan yang terus-menerus, dapat membuat anak merasa terbebani.

Carilah cara untuk merawat diri Anda sendiri, seperti membangun hubungan sosial, mengejar hobi, atau berbicara dengan konselor jika perlu.

Anak Anda akan lebih menghormati Anda jika Anda menunjukkan bahwa Anda memiliki kehidupan yang seimbang dan bahagia.

Kesimpulan

Memiliki hubungan yang kuat dengan anak dewasa membutuhkan upaya dari kedua belah pihak, tetapi peran orang tua sangat penting dalam menciptakan fondasi yang sehat.

Dengan menghindari perilaku-perilaku di atas, Anda dapat menunjukkan cinta, pengertian, dan dukungan yang tulus.

Ingat, anak Anda yang sudah dewasa tetap menghargai keberadaan Anda dalam hidup mereka.

Dengan mendengarkan, menghormati, dan menerima mereka apa adanya, Anda akan membuka jalan untuk hubungan yang lebih dalam dan bermakna.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #jika #tujuan #anda #adalah #ingin #memiliki #ikatan #yang #lebih #kuat #dengan #anak #anak #anda #yang #sudah #dewasa #ucapkan #selamat #tinggal #pada #perilaku

KOMENTAR