7 Amalan Malam Lailatul Qadar Menurut Sunah Rasulullah, Dijamin Mudah Diamalkan
Ilustrasi Berdoa - Doa Malam Lailatul Qadar (Pexels)
15:25
26 Maret 2024

7 Amalan Malam Lailatul Qadar Menurut Sunah Rasulullah, Dijamin Mudah Diamalkan

Malam lailatul qadar memiliki banyak keutamaan. Mulai dari pahala lebih besar dari seribu bulan, mendapatkan keberkahan, mendapat ampunan dari Allah SWT, dan masih banyak. Lantas, bagaimana cara agar umat Islam dapat meraih hal tersebut?

Berikut adalah tujuh amalan yang dapat dikerjakan oleh muslim dan muslimah saat malam lailatul qadar yang diyakini jatuh di 10 malam terakhir Ramadhan, sesuai dengan sunah Nabi Muhammmad SAW. Simak informasinya di bawah ini.

1. Itikaf

Pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk mengerjakan itikaf. Itikaf merupakan kegiatan berdiam diri di masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berzikir, bertasbih, dan sebagainya.

Dalam sebuah hadis dikisahkan bila Nabi Muhammad SAW selalu beritikaf selama 10 malam terakhir bulan Ramadhan semasa hidupnya. Disebutkan juga jika kegiatan ini dikerjakan oleh isti-istri Rasulullah SAW.

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ اْلعَشَرَ اْلأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ. [رواه مسلم]

Artinya: Nabi SAW melakukan itikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadhan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan itikaf setelah beliau wafat." (HR Muslim)

2. Berzikir dan Beristigfar

Umat Islam dinasihatkan untuk bermuhasabah atau introspeksi diri di 10 malam terakhir Ramadhan. Muhasabah diri dapat dilakukan dengan memperbanyak zikir dan istigfar dengan sungguh-sungguh.

Dalam Fiqih Islam Wa Adillatuhu dijelaskan jika umat Islam dianjurkan untuk membaca sayyidul istighar pada saat sahur. Berikut adalah bacaan sayyidul istigfar seperti yang diriwayatkan dalam HR Bukhari.

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna 'abduka wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika. Mastatha'tu a'uudzu bika min syarri maa shana'tu abuu u laka bini' matika 'alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta.

3. Berselawat

Selawat merupakan salah satu amalan yang memiliki keutamaan luar biasa. Melalui firman-Nya dalam Surat Al Ahzab ayat 56, Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk berselawat kepada Nabi Muhammad SAW.

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Artinya: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya.

4. Salat Berjemaah

Dalam HR Muslim dan Tirmidzi dijelaskan soal keutamaan salat subuh dan isya berjemaah saat Ramadhan. Orang yang mengamalkan amalan ini disebut sudah termasuk dalam bagian orang-orang yang menghidupkan malam lailatul qadar.

مَنْ شَهِدَ الْعِشَاءَ فِى جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ قِيَامُ نِصْفِ لَيْلَةٍ وَمَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ وَالْفَجْرَ فِى جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ كَقِيَامِ لَيْلَةٍ

Artinya: Siapa yang menghadiri salat Isya berjamaah, maka baginya pahala salat separuh malam. Siapa yang melaksanakan salat isya dan subuh berjemaah, maka baginya pahala salat semalam penuh. (HR Muslim dan Tirmidzi)

5. Salat Malam

Nabi Muhammad SAW terbiasa memperpanjangan amalan salat malam saat 10 malam terakhir bulan Ramadhan, hal ini seperti yang diriwayatkan dalam HR Bukhari dan Muslim.

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: – كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Artinya: Rasulullah SAW biasa ketika memasuki sepuluh Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah. (HR Bukhari dan Muslim)

6. Membaca Al Quran

Amalan lain yang bisa dikerjakan pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan adalah membaca Al Quran. Dalam HR Bukhari disebutkan bila Rasulullah SAW memiliki kebiasaan mengaji pada bulan Ramadhan.

وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ

Artinya: Jibril menemuinya pada tiap malam malam bulan Ramadan, dan dia (Jibril) bertadarus Al Quran bersamanya. (HR Bukhari)

7. Membaca Doa Lailatul Qadar

Berikut adalah doa laitul qadar yang diriwayatkan Imam Tirmidzi, Imam Nasa'i, dan Imam Ibnu Majah.

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwan fa'fu 'anni

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau suka memberi maaf, maka maafkan aku.

Editor: Ruth Meliana

Tag:  #amalan #malam #lailatul #qadar #menurut #sunah #rasulullah #dijamin #mudah #diamalkan

KOMENTAR