Desain Seniman Indonesia Mejeng di Golden Globes 2024, Ini Maknanya
- Karya seniman asal Indonesia Noviadi Angkasapura "mejeng" di ajang Golden Globe Awards 2024.
Meski bukan secara langsung hadir di perhelatan bergengsi tahunan itu, tetapi karyanya dikenakan oleh sutradara Justine Triet, yang malam itu menyabet penghargaan Best Screenplay-Motion Picture untuk film Anatomy of a Fall.
Adapun Noviadi berkolaborasi dengan merek fesyen Prancis, Lemaire membuatkan busana yang dikenakan Triet ketika menghadiri malam penghargaan itu.
Menurut Noviadi, kolaborasi dengan Lemaire sudah berjalan 2/4 musim dalam setahun, yang ditutup dengan pameran untuk dedikasi hidup dan perjalanan berkeseniannya, sekaligus pembukaan toko baru merek tersebut.
Blus yang dipakai Triet adalah salah satu koleksi kolaborasi dengan Lemaire untuk musim Fall/Winter 2023 yang diberi nama "Angkasapura Blouse Dry Silk".
Memiliki warna dasar krem, blus ini memperlihatkan sosok setan, jin, dan makhluk antropomorfis yang digambar dengan tiga warna bolpoin, yakni merah, biru, dan hitam.
Makna desain
Gambaran munculnya makhluk asing atau supranatural dalam setiap guratan Noviadi mungkin menjadi hal yang paling mencuri perhatian.
Meskipun tidak dijelaskan secara gamblang untuk masing-masing maknanya, namun ia menginterpretasikannya sebagai panduan dalam menjalani hidup yang lebih sederhana dan mengedepankan keseimbangan.
"Obyeknya memiliki beragam cerita. Ada yang muncul lewat mimpi, lalu saya bangun dan gambarkan. Ada juga yang pas saya lagi duduk-duduk lihat bayangan di dinding," tutur Noviadi melalui wawancara tertulis kepada Kompas.com, Jumat (12/1/2024).
"Tetapi secara singkat, saya gambarkan sebagai proses menarik nilai-nilai universal dari wilayah yang lebih halus ke wilayah yang lebih kasar, ke dalam bentuk gambar atau visual," paparnya.
View this post on Instagram
Sementara untuk tulisan "Jujur-Sabar" yang ada pada desainnya adalah mantra yang disebut getaran jiwa.
Desainnya pun menjadi sesuatu yang otentik karena inspirasinya berasal dari pengalamannya secara personal.
"Hampir tidak ada definisi, tidak ada warna tapi sedikit masih bisa merasakan. Di sinilah saya mengambil sesuatu yang berbentuk getaran atau serabut seperti rambut, berupa nilai-nilai universal," ungkapnya.
Kebebasan Noviadi dalam berkesenian juga mungkin dipengaruhi oleh makhluk supranatural yang pernah "ditemuinya" ketika usia 24 tahun.
Sampai saat ini, kekuatan spiritual itulah yang membimbingnya, memproyeksikan karya ke dalam aliran kreatif.
Ketika dituangkan ke dalam produk fesyen, lanjut Noviadi, ternyata representasi makhluk-makhluk yang kerap dipandang menyeramkan tersebut ternyata juga banyak disukai lantaran keunikannya.
"Sesuatu yang tak biasa (makhluk misterius atau menyeramkan) seperti dunia lain muncul secara tiba-tiba di panggung popularitas dan menjadi salah satu pusat perhatian dunia hari ini," imbuh dia.
Tag: #desain #seniman #indonesia #mejeng #golden #globes #2024 #maknanya