Orang-orang yang Kognitifnya Tetap Tajam di Usia Tua, Biasanya Menerapkan 8 Kebiasaan Sehari-hari Ini Menurut Psikologi
8 Kebiasaan Sehari-hari Orang yang Tetap Tajam Kognitifnya di Usia Tua, Menurut Psikolog. (Freepik)
20:44
23 Oktober 2024

Orang-orang yang Kognitifnya Tetap Tajam di Usia Tua, Biasanya Menerapkan 8 Kebiasaan Sehari-hari Ini Menurut Psikologi

- Apakah Anda pernah kagum dengan orang-orang lansia yang tampaknya mampu mempertahankan ketangkasan mental mereka dengan mudah? Jika ya, Anda tidak sendirian.

Kebiasaan sehari-hari para manula yang memiliki ketajaman kognitif seperti itu bisa jadi menarik sekaligus mencerahkan.

Menjadi tajam mental di usia tua bukanlah masalah keberuntungan, tetapi sering kali merupakan hasil dari pilihan gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari tertentu.

Anda mungkin mengamati mereka melakukan latihan otak secara teratur, menjaga pola makan yang sehat, atau tetap aktif secara sosial.

Mereka mungkin menunjukkan kemampuan mengingat atau memecahkan masalah yang luar biasa, bahkan di usia senja mereka.

Menjaga ketajaman kognitif tidak selalu bergantung pada bakat bawaan, tetapi lebih pada praktik yang konsisten.

Dilansir dari geediting.com, Rabu (23/10), berikut 8 rutinitas harian orang-orang yang tetap lincah secara mental hingga usia lanjut.

1. Latihan mental secara teratur

Sama seperti kita pergi ke pusat kebugaran untuk menjaga kebugaran fisik, otak juga perlu dilatih.

Anda mungkin memperhatikan bahwa orang lanjut usia yang memiliki daya ingat tajam sering kali melakukan aktivitas yang membuat otak mereka sibuk dan tertantang.

Entah itu memecahkan teka-teki silang harian, membaca buku yang menggugah pikiran, atau terlibat dalam percakapan yang merangsang, semuanya berkontribusi terhadap kebugaran mental mereka.

Dengan melakukan hal ini, mereka terus-menerus melatih otak mereka dan membuatnya tetap aktif. Latihan mental yang teratur ini membantu menjaga ketajaman kognitif dan daya ingat.

Ini bukan tentang menjadi seorang jenius atau memiliki bakat luar biasa. Ini tentang konsistensi dan dedikasi untuk menjaga pikiran tetap aktif dan belajar.

Anda mungkin terkejut mengetahui bahwa bahkan kegiatan sederhana seperti berkebun, merajut, atau memasak dapat memberikan latihan mental yang baik.

2. Merangkul kesendirian

Kesendirian berarti menggunakan waktu tenang itu untuk merenung, bermeditasi, atau sekadar menikmati hobi.

Waktu pribadi ini dapat menumbuhkan kreativitas, memperdalam kesadaran diri, dan bahkan meningkatkan konsentrasi.

Berjalan-jalan santai di alam, berlatih kesadaran penuh, atau menikmati buku bagus dapat menjadi bentuk kesendirian yang bermanfaat.

Selama saat-saat tenang inilah otak kita dapat rileks, mengisi ulang tenaga, dan bersiap untuk putaran senam mental berikutnya.

3. Menjaga kehidupan sosial yang aktif

Berbeda dengan menyendiri, menjaga kehidupan sosial yang aktif dan bersemangat juga berperan penting dalam menjaga ketajaman kognitif.

Memiliki jaringan sosial yang kuat dapat merangsang pikiran kita, meningkatkan suasana hati kita, dan bahkan meningkatkan daya ingat kita.

Saat berinteraksi dengan orang lain, kita menantang otak kita untuk mengingat nama, memahami emosi yang kompleks, dan menanggapi berbagai situasi sosial.

Hal ini pada dasarnya memberi otak kita latihan yang dibutuhkannya agar tetap bugar.

4. Memiliki hati yang penuh rasa syukur

Rasa syukur dapat mengalihkan fokus kita dari apa yang kurang dalam hidup kita ke kelimpahan yang sudah ada.

Dengan begitu, rasa syukur juga mengurangi stres dan meningkatkan kebahagiaan, yang keduanya bermanfaat bagi kesehatan kognitif.

Menikmati secangkir teh hangat, menyaksikan matahari terbenam yang indah, atau berbincang ramah dengan tetangga, semuanya dapat menjadi sumber rasa syukur.

Pandangan positif ini tidak hanya memberikan manfaat emosional tetapi juga berkontribusi untuk menjaga ketajaman mental.

5. Mempertahankan rutinitas tidur yang teratur

Tidur adalah aspek mendasar namun sering diabaikan dalam kehidupan kita, memiliki pengaruh besar dalam menjaga ketajaman kognitif.

Kita semua pernah mengalami kabut otak yang terjadi setelah kurang tidur semalaman. Sebaliknya, setelah tidur malam yang cukup, kita bangun dengan segar, waspada, dan siap menghadapi hari.

Itu karena tidur memainkan peran penting dalam mengonsolidasikan ingatan kita dan membersihkan 'sampah' dari otak kita.

Meskipun jumlah tidur yang dibutuhkan dapat bervariasi per individu, memastikan pola tidur yang berkualitas dan konsisten dapat secara signifikan membantu dalam menjaga ketajaman kognitif.

6. Belajar seumur hidup

Mereka tidak pernah berhenti belajar, dan stimulasi mental yang konstan ini membantu menjaga pikiran mereka tetap aktif dan terlibat.

Belajar seumur hidup ini tidak harus bersifat akademis. Bisa sesederhana mempelajari resep baru, memahami cara kerja ponsel pintar, atau menjelajahi jalur pendakian baru.

Tujuannya adalah untuk menjaga otak Anda tetap aktif dan ingin tahu, dan kebiasaan ini dapat memberikan manfaat luar biasa untuk menjaga ketangkasan mental di tahun-tahun berikutnya.

7. Mengurangi waktu di dunia digital

Di era digital saat ini, kita terus-menerus dibombardir dengan layar, baik itu ponsel, laptop, atau televisi.

Namun, inilah kenyataan pahitnya: waktu menonton layar yang berlebihan tidak akan membantu menjaga ketajaman kognitif Anda.

Meskipun teknologi dapat memberikan informasi dan hiburan yang berharga, terlalu banyak teknologi dapat menyebabkan kelelahan mental dan pikiran menjadi pasif.

Daripada menggulir media sosial tanpa tujuan atau menonton acara TV, pertimbangkan untuk menginvestasikan waktu itu pada aktivitas yang lebih merangsang otak.

Membaca buku, terlibat dalam percakapan yang bijaksana, atau sekadar berjalan-jalan di luar.

Otak Anda perlu terlibat aktif agar tetap tajam. Dunia di luar layar menawarkan lebih banyak hal. Sudah saatnya kita meletakkan gawai dan mulai menjalani hidup dengan lebih penuh kesadaran.

8. Mengutamakan gaya hidup seimbang

Pada akhirnya, menjaga ketajaman kognitif di usia tua bergantung pada menjalani gaya hidup seimbang.

Dari orang-orang yang tetap tangkas mental, satu pola yang jelas muncul, mereka mengutamakan keseimbangan dalam semua aspek kehidupan mereka.

Mereka memahami pentingnya stimulasi mental, tetapi juga nilai istirahat dan relaksasi. Mereka menyeimbangkan interaksi sosial dengan saat-saat menyendiri.

Mereka memastikan bahwa pembelajaran dan rasa ingin tahu menjadi bagian dari rutinitas harian mereka, sekaligus menghargai kegembiraan hidup yang sederhana.

Tidak ada formula ajaib atau solusi cepat untuk tetap tajam secara kognitif. Yang penting adalah membuat pilihan sadar setiap hari yang berkontribusi pada kesejahteraan mental Anda secara keseluruhan.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #orang #orang #yang #kognitifnya #tetap #tajam #usia #biasanya #menerapkan #kebiasaan #sehari #hari #menurut #psikologi

KOMENTAR