Waspadai 7 Risiko PCOS terhadap Kehamilan, Ini Penjelasan Dokter
– Sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovary syndrome (PCOS) perlu mendapat perhatian serius karena dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin sejak sebelum pembuahan hingga masa menyusui.
Dokter Niken Pudji Pangastuti, SpOG KFER menjelaskan, PCOS merupakan kondisi kompleks yang berdampak luas pada sistem reproduksi dan metabolisme tubuh perempuan.
“PCOS itu berdampak ke banyak hal. Selain pada kehamilan karena susah terjadi ovulasi, PCOS juga bisa membuat kehamilan lebih rentan,” jelasnya dalam acara Comprehensive Obgyn Service at Brawijaya Hospital Antasari, di Jakarta Selatan, Sabtu (13/12/2025).
Adapun sejumlah risiko PCOS yang bisa berdampak terhadap kehamilan yang perlu diketahui. Simak selengkapnya.
1. Sulit terjadi ovulasi
Salah satu dampak utama PCOS adalah gangguan ovulasi. Pada kondisi ini, sel telur tidak matang secara optimal sehingga pelepasannya menjadi tidak teratur. Efeknya haid tidak teratur atau bahkan tidak terjadi sama sekali.
Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi Subspesialis Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi, dr. Niken Pudji Pangastuti, SpOG KFER dalam acara Comprehensive Obgyn Service at Brawijaya Hospital Antasari, di Jakarta Selatan, Sabtu (13/12/2025).
Hal tersebut membuat proses terjadinya kehamilan menjadi lebih sulit dan sering kali memerlukan bantuan medis.
Gangguan ovulasi inilah yang menjadi alasan banyak perempuan dengan PCOS membutuhkan waktu lebih lama untuk hamil atau harus menjalani program kehamilan dengan pengawasan dokter.
2. Risiko keguguran lebih tinggi
Selain mempersulit terjadinya pembuahan, PCOS juga meningkatkan risiko keguguran, terutama pada awal kehamilan.
Salah satu penyebabnya adalah gangguan hormonal yang memengaruhi kesiapan rahim untuk mempertahankan kehamilan.
“Kondisi ini juga bisa mudah untuk terjadi keguguran karena terjadi defek fase luteal,” ujar dr. Niken.
Defek fase luteal berkaitan dengan ketidakcukupan hormon progesteron yang berperan penting dalam mempertahankan kehamilan.
3. Defek fase luteal akibat kekurangan progesteron
Dr. Niken menjelaskan, defek fase luteal terjadi ketika tubuh tidak mampu memproduksi hormon progesteron dalam jumlah yang cukup.
“Defek fase luteal adalah ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi hormon progesteron, di mana hormon tersebut seperti pupuk supaya endometrium-nya atau tempat si bayi nempel itu menjadi gembur,” jelasnya.
Ketika hormon progesteron tidak mencukupi, lapisan endometrium menjadi kurang optimal sebagai tempat menempelnya embrio. Kondisi ini membuat kehamilan sulit bertahan. Dokter pun harus memberikan obat-obatan penguat.
4. Risiko preeklamsi di trimester akhir
Risiko PCOS tidak berhenti pada awal kehamilan. Menurut dia, perempuan dengan PCOS juga memiliki kemungkinan mengalami komplikasi di trimester ketiga.
“Bahkan di proses kehamilan ketika memasuki trimester ketiga, perempuan dengan PCOS punya kemungkinan mengalami preeklamsi,” ujarnya.
Preeklamsi merupakan kondisi serius yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan dapat membahayakan ibu serta janin jika tidak ditangani dengan baik.
5. Pertumbuhan janin terhambat
Selain preeklamsi, PCOS juga dapat berdampak pada pertumbuhan janin. Gangguan metabolik dan hormonal pada ibu dapat memengaruhi suplai nutrisi ke janin selama kehamilan.
“Kemudian bisa saja pertumbuhan janin terhambat, diabetes melitus, atau kencing manis dalam kehamilan,” kata dr. Niken.
Kondisi tersebut membuat kehamilan pada ibu dengan PCOS memerlukan pemantauan yang lebih ketat sejak awal.
6. Risiko diabetes dalam kehamilan
PCOS juga berkaitan dengan resistensi insulin yang dapat meningkatkan risiko diabetes melitus gestasional. Kondisi ini dapat berdampak pada berat badan bayi, proses persalinan, serta kesehatan ibu pascamelahirkan.
7. Tantangan produksi ASI setelah melahirkan
Ibu dengan PCOS sering menghadapi tantangan dalam proses menyusui, yaitu produksi ASI-nya cenderung lebih sedikit. Gangguan hormonal menjadi salah satu faktor yang memengaruhi produksi ASI pada ibu dengan PCOS.
Pentingnya deteksi dan penanganan dini
Melihat berbagai risiko tersebut, dr. Niken menegaskan pentingnya deteksi dan penanganan PCOS sejak dini.
Dengan pengelolaan yang tepat, risiko terhadap kehamilan dapat diminimalkan dan peluang kehamilan sehat tetap terbuka.
Pendampingan medis yang tepat, pengaturan gaya hidup, serta pemantauan kehamilan secara rutin menjadi kunci utama bagi perempuan dengan PCOS yang merencanakan kehamilan.
Tag: #waspadai #risiko #pcos #terhadap #kehamilan #penjelasan #dokter