Kebutuhan Bermain Anak 5-12 Tahun Berubah, Orangtua Perlu Menyesuaikan
- Kebutuhan bermain anak tidak bersifat tetap melainkan berubah seiring pertambahan usia. Pada usia 5-12 tahun atau fase big kids, kebutuhan bermain mereka mengalami perubahan yang signifikan karena perkembangan otak, kemampuan sosial, dan minat bermain yang makin kompleks.
Psikolog Klinis Anak dan Keluarga, Ayank Irma, menjelaskan bahwa perubahan ini wajar terjadi dan perlu dipahami oleh orangtua agar stimulasi yang diberikan tetap sesuai dengan tahap tumbuh kembang anak.
“Karena kebutuhan main itu akan berubah sejalan dengan usia. Anak-anak apalagi usia seperti ini,” ujarnya dalam acara grand opening Playclub by Buumi di Urban Forest Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025).
Menurut Ayank, ada banyak hal yang membuat anak usia 5-12 tahun membutuhkan jenis permainan yang berbeda dibandingkan anak usia dini.
“Ternyata ada banyak hal yang mereka harus banget mendapatkan stimulasi,” lanjutnya.
Kebutuhan bermain terkait perkembangan otak
Pada fase ini, otak anak sedang berkembang pesat, khususnya kemampuan fungsi eksekutif yang berkaitan dengan kontrol diri, pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan kemampuan merencanakan sesuatu.
Menurut Ayank, karena fungsi eksekutif tersebut sedang berkembang, anak membutuhkan permainan yang memberikan tantangan.
"Kebutuhan mainnya itu berhubungan dengan otak. Jadi sedang perkembangan otak, fungsi eksekutifnya sedang berkembang, sehingga dia butuh bermain yang ada challenge-nya atau ada tantangannya,” jelasnya.
Permainan yang menantang membantu anak belajar menghadapi risiko kecil, mencoba strategi baru, dan membangun ketahanan mental. Aktivitas seperti obstacle play, permainan taktis, atau proyek kreatif dapat menjadi sarana yang pas untuk usia ini.
Ilustrasi ukuran kolam renang untuk anak-anak belajar berenang.
Anak mulai selektif dalam bersosialisasi
Selain aspek kognitif, kebutuhan sosial anak pada usia 5-12 tahun juga berubah. Mereka mulai memiliki kelompok teman yang lebih spesifik, memilih siapa yang ingin diajak bermain, dan mulai membentuk dinamika sosial yang lebih sempit.
“Secara kebutuhan sosial, biasanya mereka bermain itu sudah punya peers, punya cliques, dan cenderung selektif,” kata Ayank.
Ia mencontohkan bahwa anak di usia ini cenderung lebih nyaman bermain dalam kelompok kecil yang ia pilih sendiri, misalnya mengadakan pool party hanya dengan beberapa teman dekat.
Kebutuhan terkoneksi dengan orang lain menjadi sangat kuat di fase ini, dan bermain bersama teman sebaya menjadi sarana penting untuk belajar kerja sama, kompetisi yang sehat, sabar, dan teamwork.
Permainan imajinatif tetap dominan
Meski anak pada rentang usia ini terlihat lebih besar dan mandiri, kebutuhan bermain imajinatif masih sangat kuat.
Imajinasi menjadi bagian penting untuk mendukung perkembangan otak, kreativitas, dan kemampuan berpikir abstrak.
"Mainnya sebenarnya imajinatif karena berhubungan dengan perkembangan otaknya,” ujar Ayank.
Permainan yang melibatkan peran, eksplorasi ide, atau penciptaan dunia imajinasi membantu anak memproses pengalaman sehari-hari dan mengembangkan kapasitas berpikir yang lebih fleksibel.
Dampak jika kebutuhan bermain tidak diakomodasi
Menurut Ayank, kebutuhan bermain yang tidak terpenuhi pada usia 5-12 tahun atau yang disebut juga sebagai in between phase dapat berdampak pada masa remaja.
“Jadi artinya kalau anak-anak usia big kids ini tidak diakomodir, itu pasti akan memengaruhi kualitas pertumbuhan dan perkembangannya di usia remaja,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa orangtua perlu memiliki perhatian khusus dalam menyediakan fasilitas bermain yang tepat untuk mendukung perkembangan anak secara menyeluruh.
“Orang tua harus concern banget dan mencari fasilitas yang paling possible untuk anak itu bisa berkembang,” tambahnya.
Hal tersebut karena bermain bukan hanya aktivitas hiburan, tetapi kebutuhan psikologis yang harus dipenuhi agar perkembangan anak tetap optimal.
Adapun Ayank menegaskan bahwa bermain adalah kebutuhan penting yang tidak bisa dipisahkan dari perkembangan anak di usia tersebut.
“Harus bermain karena ada kebutuhan psikologis yang harus kita penuhi di usia tersebut,” ujarnya.
Memberikan kesempatan bermain yang cukup dan sesuai usia membantu anak tumbuh menjadi individu yang lebih adaptif, percaya diri, dan siap menghadapi tantangan perkembangan berikutnya.
Tag: #kebutuhan #bermain #anak #tahun #berubah #orangtua #perlu #menyesuaikan