Kenapa Kaki Kram Saat Lari dan Bagaimana Mengatasinya? Ini Kata Dokter Tirta
Ilustrasi lari (Pexels)
11:13
12 Desember 2025

Kenapa Kaki Kram Saat Lari dan Bagaimana Mengatasinya? Ini Kata Dokter Tirta

Baca 10 detik
  • Kram kaki adalah kontraksi otot tidak disengaja yang terasa nyeri, sering terjadi di betis atau paha saat lari intensitas tinggi.
  • Menurut Dokter Tirta, kram disebabkan kelelahan otot, penumpukan asam laktat, dan ketidakseimbangan elektrolit secara simultan.
  • Cara mengatasi kram adalah melalui peregangan otot, sebab cooling spray hanya meredakan nyeri, bukan menghilangkan kramnya.

Banyak orang mungkin pernah mengalami kaki kram saat berolahraga, termasuk kram kaki saat lari. Lantas, apa sebenarnya penyebab kaki kram saat lari?

Kram kaki merupakan kontraksi otot yang terjadi secara tiba-tiba, tidak disengaja, dan terasa sangat nyeri.

Kondisi ini umumnya muncul pada betis, paha, atau telapak kaki, yang sering menjadi area rentan ketika seseorang melakukan aktivitas lari jarak jauh atau lari intensitas tinggi.

Meski tergolong tidak berbahaya, kram kaki bisa sangat mengganggu kenyamanan dan performa saat berolahraga, terutama jika terjadi di tengah sesi lari.

Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab kaki kram saat lari dan cara mengatasinya, agar dapat mencegah kondisi ini muncul.

ilustrasi kram kaki (freepik.com/stefamerpik) Perbesarilustrasi kram kaki (freepik.com/stefamerpik)

Penyebab dan Cara Mengatasi Kaki Kram

Dalam konten YouTube terbarunya, Dokter Tirta Mandira Hudhi membahas sejumlah mitos dan fakta seputar kesehatan, termasuk persoalan kram kaki.

Seseorang bertanya apakah kram kaki saat berlari disebabkan oleh kelelahan pada saraf. Pertanyaan tersebut kemudian dijawab oleh Dokter Tirta.

Ia menjelaskan bahwa kram kaki tidak hanya disebabkan oleh kelelahan pada saraf, tetapi juga dipicu oleh berbagai faktor lain, terutama kelelahan otot.

Dijelaskan bahwa otot yang sudah bekerja terlalu keras dapat mengalami penumpukan asam laktat dan ketidakseimbangan elektrolit, sehingga memicu timbulnya kram.

"Sebenarnya kelelahan bukan hanya pada syaraf, tapi kelelahan pada ototnya sendiri. Ototnya sudah lelah, asam laktat numpuk, elektrolitnya tidak seimbang, ya akhirnya jadi kram dan load-nya terlalu berlebihan," kata Dokter Tirta dikutip dari kanal YouTube-nya pada Jumat, 12 Desember 2025.

Dokter Tirta juga membeberkan bahwa saraf hanya merespons kondisi otot yang sudah berada dalam tekanan berlebihan.

Respons tersebut bisa membuat otot seperti terkunci dan menimbulkan kram, karena keseluruhan sistem yang terlibat bukan hanya saraf atau otot saja.

"Jadi bukan hanya pada syaraf, lebih tepatnya pada ototnya. Syarafnya memberikan respons buat nge-lock diblokade jadinya kram. Jadi di situ sistemnya bukan hanya syaraf dan otot, namanya sistem neuromusculoskeletal yang kena semua," sambungnya.

Selain itu, Dokter Tirta menyoroti kebiasaan masyarakat menggunakan cooling spray atau pain killer spray ketika mengalami kram.

Ia menilai tindakan tersebut kerap disalahpahami karena dianggap dapat menghilangkan kram, padahal hanya memberikan efek meredakan rasa sakit.

Menurutnya, tindakan tersebut hanya berfungsi mengurangi rasa sakit, tetapi tidak dapat menghilangkan kram itu sendiri.

"Makanya kan aneh kalau cara mencegah kram adalah dengan semprot-semprot. Apa hubungannya, itu cuma mengatasi rasa sakit. Itu berguna kalau mengurangi rasa sakit, tapi kramnya tetap ada enggak hilang," beber Dokter Tirta.

Ia kemudian menjelaskan bahwa kram kaki dapat diatasi dengan melakukan peregangan, karena kondisi ini terjadi ketika otot tidak mampu menahan beban latihan.

"Kram itu hilang kalau di-stretch. Kaki kram stretch, kan yang sering kram betis hamstring-nya, ya di stretch," beber Dokter Tirta.

"Kalau udah kram itu artinya lari 3 jamnya ototmu enggak mampu mengimbangi load-mu," tandasnya.

Editor: Husna Rahmayunita

Tag:  #kenapa #kaki #kram #saat #lari #bagaimana #mengatasinya #kata #dokter #tirta

KOMENTAR