4 Tips Belanja Baju Vintage di Bangkok Thailand
— Bangkok, Thailand, dikenal sebagai destinasi belanja yang populer di Asia, termasuk bagi para pencinta fesyen vintage.
Salah satu yang menjadi daya tarik adalah ragam pilihan barang preloved (bekas) dan vintage bernilai tinggi, mulai dari jaket kulit, celana branded, hingga busana vintage yang jadi tren kembali.
Di balik tingginya minat tersebut, ada beberapa trik agar pengunjung bisa mendapatkan produk terbaik tanpa kecewa.
Terdapat sejumlah tips yang perlu diperhatikan ketika berbelanja item fesyen vintage, terutama bagi pengunjung Indonesia yang ingin mencari barang langka dengan harga kompetitif.
Tips belanja baju vintage di Bangkok
1. Perhatikan detail tampilan barangnya
Beberapa item fesyen vintage yang dijual oleh A2H Store di pop up booth di The Warehouse Talat Noi, Bangkok, Jumat (21/11/2025).
Menurut Foam selaku Owner A2H Store Bangkok, yang menjual item fesyen vintage branded, kunci pertama dalam belanja vintage adalah mengamati kondisi fisik barang secara teliti.
“Kalau barang thrift atau secondhand, pasti harus dilihat penampilan barangnya dari luar, lihat adakah noda atau cacat produk. Barang di A2H sudah dikurasi dalam kondisi yang bagus meskipun vintage asli,” kata Foam saat diwawancarai Kompas.com di The Warehouse Talat Noi, Bangkok, Thailand, Jumat (21/11/2025).
Barang vintage umumnya telah digunakan bertahun-tahun sehingga kualitas tampilannya menjadi faktor penentu apakah layak dibeli atau tidak.
Membiasakan diri melakukan inspeksi menyeluruh dapat membantu pembeli menghindari kerusakan besar yang mungkin baru tampak setelah dibawa pulang.
2. Pegang bahannya secara langsung
Beberapa item fesyen vintage yang dijual oleh A2H Store di pop up booth di The Warehouse Talat Noi, Bangkok, Jumat (21/11/2025).
Selain visual, sentuhan menjadi elemen penting untuk menilai kualitas material dari barang yang ingin dibeli.
“Jika berbelanja barang vintage secara langsung, kamu bisa menyentuh bahannya dan memperkirakan kualitas bahannya,” imbau Foam.
Dengan menyentuh kain, kulit, atau denim secara langsung, pembeli dapat menilai tingkat keawetan tekstur serta keaslian material.
Foam juga menegaskan, nilai suatu barang vintage tidak selalu bergantung pada kesempurnaannya.
“Ada beberapa barang yang kualitasnya kurang bagus, tapi pelanggan menyukainya maka tidak masalah. Mereka harus tahu kalau membeli barang secondhand memang tidak sempurna,” tambahnya.
Hal ini menunjukkan bahwa daya tarik barang vintage tidak hanya pada kondisi fisiknya, tapi juga pada karakter dan nilai nostalgia yang dihadirkan.
3. Bandingkan harga dan lakukan tawar-menawar
Beberapa item fesyen vintage yang dijual oleh A2H Store di pop up booth di The Warehouse Talat Noi, Bangkok, Jumat (21/11/2025).
Barang vintage branded terkadang bisa sulit ditemukan. Ada model tertentu yang sangat langka sehingga harganya dapat jauh lebih tinggi dibandingkan pasar preloved biasa.
“Untuk produk-produk branded vintage tidaklah mudah mencarinya. Beberapa produk yang langka bisa saja dijual mahal. Maka, perlu perbandingan harga ataupun tawar menawar sampai dapat harga yang adil,” terang Foam.
Membandingkan harga antar-toko, melakukan riset online (daring) sebelum membeli, dan bernegosiasi langsung merupakan cara untuk memastikan pembeli tidak membayar terlalu mahal, terlebih jika barang yang diincar merupakan rilisan lama dengan nilai sentimental tertentu.
4. Selektif dalam memilih bahan kulit
Beberapa item fesyen vintage yang dijual oleh A2H Store di pop up booth di The Warehouse Talat Noi, Bangkok, Jumat (21/11/2025).
Produk berbahan kulit menjadi salah satu kategori yang banyak dicari dalam dunia fesyen vintage. Namun, produk ini juga perlu perlakuan ekstra agar tetap awet.
Foam mengingatkan, untuk selektif dalam mencari produk fesyen vintage berbahan kulit.
“Mencari produk fesyen vintage dari bahan kulit itu sangat sulit. Sebab, jika tidak dirawat dengan baik akan lebih cepat rusak. Tapi produk ini sangat baik untuk keberlanjutan lingkungan,” sarannya.
Kulit asli memang dapat bertahan puluhan tahun, tapi hanya bila dirawat dengan benar.
Oleh sebab itu, pembeli perlu memperhatikan tekstur kulit, keadaan permukaan, serta bekas retakan yang mungkin memengaruhi ketahanannya.