Menggambar Bisa Jadi Cara Redakan Stres, Ini Cara untuk Memulainya
- Di tengah rutinitas dan tekanan sehari-hari, melukis atau menggambar termasuk cara meredakan stres.
"Segala hal yang merangsang pikiran kreatif Anda, kemampuan untuk menghubungkan hal-hal yang tidak terkait dan membayangkan cara baru untuk berkomunikasi, baik untuk Anda," ucap profesor di Drexel University di Pennsylvania, Amerika Serikat, dan peneliti terapi seni, Girija Kaimal, dilansir dari NPR, Senin (17/11/2025).
Studi tahun 2016 di jurnal American Art Therapy Association menunjukkan, level kortisol peserta yang membuat karya seni di studio bersama terapis seni selama 45 menit terpantau menurun signifikan. Kortisol adalah hormon yang membantu tubuh merespons stres.
Mungkin ada yang ingin melukis atau menggambar untuk menuangkan emosinya, tapi sering terhambat oleh rasa ragu, minder, atau merasa bahwa dirinya “tidak berbakat”. Lantas, bagaimana cara untuk memulai menggambar atau melukis?
Cara melukis dan menggambar untuk bantu meredakan stres
Mulai dari apa yang paling mudah
Menurut ilustrator, Chenny Aviana, langkah paling penting dalam berkarya bukan soal kemampuan teknis atau alat mahal, melainkan keberanian untuk memulai.
“Kalau aku yang penting memulai aja. Mungkin bisa dimulai dengan gambar apa yang disuka dulu kali ya. Dan enggak perlu realis,” ujar Chenny saat ditemui dalam acara Museum of Speaking Skin di Bintaro Jaya Xchange Mall, Tangerang Selatan, Jumat (14/11/2025).
Tips ini menekankan bahwa tahap awal bukan soal menghasilkan karya yang mirip obyek sesuatu atau realistis, melainkan membiasakan tangan dan pikiran untuk bergerak.
Menggambar obyek sederhana, seperti benda sehari-hari, hewan favorit, hingga bentuk-bentuk abstrak sudah cukup untuk melatih intuisi visual.
Oleh sebab itu, memulai dari hal-hal yang disukai akan memudahkan proses dan membuatnya terasa lebih menyenangkan.
Eksplorasi gaya seni sebanyak mungkin
Ilustrator, Chenny Aviana, dan karyanya di Museum Speaking of Skin di Bintaro Jaya Xchange Mall, Tangerang Selatan, Jumat (14/11/2025).
Saat ini terdapat banyak sekali gaya seni yang berkembang. Mulai dari ilustrasi sederhana, komik, karakter digital, hingga gaya abstrak.
Menurut Chenny, eksplorasi secara bebas dapat dilakukan untuk menemukan art style (gaya seni) yang benar-benar akan ditekuni.
“Dan kalau sekarang tuh banyak banget berbagai macam art style. Jadi eksplor aja semau kamu, sebisa kamu. Sampai kamu nemuin art style yang bener-bener kamu suka,” kata Chenny.
Tidak ada kewajiban untuk langsung menetapkan satu gaya tertentu. Justru eksplorasi menjadi bagian penting dari proses belajar.
Dengan mencoba berbagai gaya, pemula bisa memahami teknik yang nyaman, bentuk visual yang menarik, dan karakter karya yang ingin dikembangkan.
Pilih media yang paling nyaman
Berkarya juga tidak harus terpaku pada satu media. Setiap orang bebas memilih cara yang paling nyaman dan paling cocok untuk dirinya.
“Medianya apa pun, sekarang banyak banget. Sekarang bisa digital, bisa manual. Kalau kamu enggak bisa manual, kamu bisa digital,” jelas Chenny.
“Kalau kamu enggak suka digital, kamu mungkin bisa coba mix media. Jadi bener-bener bisa apa pun sih sekarang,” tambahnya.
Ada seniman yang memilih digital karena fleksibilitas dan kemudahan mengedit. Ada pula yang menyukai media manual seperti pensil, cat air, atau tinta karena memberi sensasi berbeda saat berkarya. Bahkan, menggabungkan keduanya sangat dimungkinkan.
Seni Itu subyektif, jangan takut salah
Karya dari Saskia Gita Sakanti berjudul Despite Everything, It's Still You yang dipamerkan dalam pameran Museum of Speaking Skin di Bintaro Jaya Xchange Mall, Tangerang Selatan, Jumat (14/11/2025).
Salah satu pengingat terpenting untuk pemula yang ingin memulai adalah bahwa seni tidak memiliki penilaian tunggal. Setiap karya hadir dari proses, pengalaman, dan perspektif masing-masing individu.
“Pokoknya buat aja dulu. Biasanya kan ada rasa kayak, ‘Kayaknya aku enggak bisa deh’, minder. Sepertinya semua orang bisa,” ujar ilustrator lainnya, Saskia Gita Sakanti dalam kesempatan yang sama.
Ia menekankan bahwa langkah pertama jauh lebih penting daripada hasil akhir.
“Karena kalau di seni itu yang penting lakuin aja dulu. Masalah jelek, bagus, itu ya sudah opini masing-masing. Karena namanya ada progres,” lanjutnya.
Saskia Gita Sakanti, ilustrator yang mengangkat tema womanhood dalam karya lukisnya.
Sakanti juga mengingatkan bahwa seni bersifat sangat subjektif. Tidak ada standar universal yang menentukan apa yang “layak” atau “tidak layak”.
“Iya, (seni) subjektif banget kan. Enggak bisa bilang ini bagus, yang itu jelek, enggak ada,” jelasnya.
Dengan cara pandang ini, pemula tidak perlu takut hasil karyanya tidak sesuai ekspektasi. Proses adalah bagian dari pembelajaran, dan setiap karya menjadi langkah penting menuju perkembangan.
Tag: #menggambar #bisa #jadi #cara #redakan #stres #cara #untuk #memulainya