Ingin Anak Percaya Diri? Libatkan Mereka dalam Mendesain Kamar Sendiri
- Bila ingin anak percaya diri, orangtua bisa melibatkan mereka dalam mendesain kamar tidur sendiri. Momen ini bisa jadi waktu pembelajaran yang lebih menyenangkan.
Menurut psikolog anak Fabiola Priscilla, M.Psi., cara ini ini bisa dilakukan ketika anak berusia dua tahun saat mereka mulai bisa berkomunikasi.
“Boleh ditanya dengan hal yang paling sederhana seperti kamarnya mau dindingnya warna apa,” tutur Fabiola dalam konferensi pers "IKEA Play: Eksplorasi, Imajinasi, Inspirasi” di IKEA Jakarta Garden City, Jakarta Timur, Kamis (6/11/2025).
Ayah dan ibu bisa pula menanyakan apa benda favorit yang ingin dihadirkan di kamar tidurnya, serta mengajak anak melabeli kotak-kotak penyimpanan, seperti kotak khusus alat tulis, dan mainan.
Anak merasa didengar saat mendesain kamar bareng orangtua
Psikolog anak Fabiola Priscilla, M.Psi. dalam konferensi pers IKEA Play: Eksplorasi, Imajinasi, Inspirasi? di IKEA Jakarta Garden City, Jakarta Timur, Kamis (6/11/2025).
Menurut Fabiola, melibatkan anak sama dengan mendengarkan mereka. Keduanya saling berkaitan dalam menumbuhkan rasa percaya diri anak.
“Mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri karena merasa didengarkan. Kalau anak merasa didengarkan, mereka akan merasa dihargai. Pribadinya menjadi lebih positif,” tutur psikolog yang berpraktik di Klinik Sajiva di RSK Dharmawangsa ini.
Orangtua mengajari anak menentukan pilihan
Menurut psikolog, melibatkan anak dalam mendesain kamar tidur bisa menumbuhkan rasa percaya diri dan kemampuan mengambil keputusan sejak dini.
Melibatkan anak dalam mendesain kamar tidurnya sama dengan mengajarkan mereka untuk menentukan pilihan.
Hal ini berkaitan dengan kebiasaan anak-anak saat ini yang cenderung sering mengatakan, “Terserah” ketika ditanya beberapa pertanyaan. Misalnya tentang apa yang mereka inginkan, tempat wisata untuk dikunjungi, atau makanan yang akan disantap.
“Ini (mengatasinya) sederhana. Kita bisa minta anak menentukan warna kamar, mainan edukasi seperti apa, itu untuk melatih anak-anak untuk mengambil keputusan sejak dini,” ucap Fabiola.
Meskipun anak dilibatkan dalam proses mendesain kamar tidurnya, bukan berarti semua buah hati bertanggung jawab untuk semua pengambilan keputusan.
Menurut Fabiola, orangtua tetap harus membatasi pilihan agar anak tidak kebingungan.
Melibatkan anak dalam mendesain kamar tidur tidak hanya soal memilih dekorasi, tapi juga tentang memberi ruang bagi mereka untuk belajar menentukan pilihan dan merasa dihargai.
Dengan cara sederhana seperti memilih warna dinding atau menata mainan, anak bisa tumbuh lebih percaya diri dan mandiri.
Tag: #ingin #anak #percaya #diri #libatkan #mereka #dalam #mendesain #kamar #sendiri