5 Tanda Seseorang Belum Siap Menikah meski Telah Lama Pacaran Menurut Psikolog
– Tidak semua hubungan pacaran yang sudah dijalani lama layak untuk dilanjutkan ke jenjang pernikahan. Ada kalanya, hubungan justru stagnan dan kehilangan arah seiring berjalannya waktu.
Psikolog Klinis Ayu Mas Yoca Hapsari, M.Psi., Psikolog menjelaskan, keputusan untuk menikah sebaiknya tidak diambil hanya karena lamanya waktu menjalin hubungan pacaran.
Tanda belum siap menikah
Menurut Ayu, ada tanda-tanda tertentu yang menunjukkan hubungan tersebut belum cukup sehat atau matang untuk dibawa ke pernikahan. Berikut beberapa tanda hubungan yang sebaiknya tidak dilanjutkan ke pernikahan:
1. Hubungan terasa stagnan
Ketika hubungan berjalan di tempat dan tidak menunjukkan perkembangan berarti, itu bisa menjadi sinyal bahaya.
“Dua orang atau salah satu pihak dalam hubungan merasa stagnan atau tidak berkembang. Maka, hubungan dijalani hanya karena terbiasa atas dasar familiar saja,” kata Ayu saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (4/11/2025).
Hubungan yang stagnan seringkali ditandai dengan hilangnya semangat untuk tumbuh bersama, kurangnya tujuan bersama, dan tidak adanya keinginan untuk memperbaiki hal-hal yang perlu ditingkatkan.
Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menimbulkan kejenuhan dan rasa bosan yang berujung pada keretakan hubungan.
2. Konflik selalu dihindari
Banyak orang menganggap bahwa hubungan yang baik adalah hubungan tanpa konflik. Padahal, menurut Ayu, cara menghadapi perbedaan justru menjadi tolak ukur kedewasaan dalam hubungan.
“Ketika ada konflik, pasangan justru malah lari, bukannya diselesaikan. Mereka bertindak seolah-olah tidak terjadi apa-apa,” ujar Ayu.
Ia menambahkan, jika kebiasaan menghindari masalah ini terus dilakukan, maka risiko konflik yang menumpuk bisa lebih besar ketika sudah menikah.
“Kalau ketika pacaran konflik selalu dihindari, bukan tidak mungkin jika menikah akan melakukan hal yang sama,” katanya.
3. Hanya salah satu pihak yang beradaptasi
Dalam hubungan yang sehat, kedua pihak perlu sama-sama menyesuaikan diri. Namun, jika hanya satu orang yang terus berkorban dan berusaha menjaga keseimbangan, hubungan tersebut menjadi tidak adil.
“Salah satu pihak lebih sering menyesuaikan dirinya secara berlebihan agar hubungannya tetap berjalan baik-baik saja, sedangkan pasangannya memilih bertindak semena-mena,” ujar Ayu.
Ia menekankan, memang dalam hubungan tidak harus selalu 50:50, akan ada pihak yang harus berkorban lebih. Meskipun demikian, jangan sampai hanya satu pihak yang memberi.
4. Tidak ada rencana masa depan
Sebuah hubungan yang serius biasanya dibangun di atas tujuan yang jelas dan saling disepakati.
Jika pasangan tidak memiliki arah atau visi bersama, hal ini bisa menjadi tanda bahwa salah satu atau keduanya belum siap untuk berkomitmen jangka panjang.
“Hubungan yang serius harus tahu mau dibawa kemana tujuannya. Kalau pasangan tidak tahu arah tujuan dalam menjalin hubungan, berarti mereka belum siap berkomitmen jangka panjang,” jelas dia.
Kurangnya pembicaraan tentang masa depan juga sering menimbulkan rasa ragu dan ketidakpastian dalam hubungan.
5. Rasa aman hanya karena takut kehilangan
Rasa aman dalam hubungan seharusnya muncul karena adanya kepercayaan, bukan karena ketakutan akan kehilangan pasangan.
“Rasa aman yang muncul akibat rasa takut kehilangan, bukan karena saling percaya bisa memicu keretakan dalam hubungan,” ungkapnya.
Ia mengingatkan, rasa takut kehilangan memang hal yang wajar. Namun, jika rasa itu membuat seseorang rela mengorbankan kebahagiaan dan batas dirinya hanya demi mempertahankan hubungan, itu justru berbahaya.
“Jangan mengorbankan segala yang kamu miliki hanya demi pasangan bertahan, padahal mereka ingin pergi atau menyudahinya,” tegasnya.
Menikah bukan hanya tentang cinta, tapi juga kesiapan mental, emosional, dan kesetaraan dalam hubungan.
Lima tanda di atas bisa menjadi refleksi penting untuk menilai apakah hubungan yang dijalani saat ini benar-benar sehat dan siap untuk dibawa ke pernikahan.
Tag: #tanda #seseorang #belum #siap #menikah #meski #telah #lama #pacaran #menurut #psikolog