3 Cara Merawat Luka Ringan agar Cepat Sembuh Menurut Dokter
- Luka pada kulit bisa terjadi kapan saja, baik akibat tergores benda tajam, terjatuh, maupun terkena benda panas.
Meski tampak sepele, luka ringan tetap perlu dirawat dengan benar, agar tidak menimbulkan infeksi atau meninggalkan bekas.
Menurut dr. Heri Setyanto, Sp.B., FINACS., prinsip dasar dalam merawat luka ringan ada tiga, clean, cover, and care, yaitu membersihkan, menutup, dan merawat luka hingga sembuh sempurna. Dengan langkah yang tepat, luka dapat pulih lebih cepat dan minim risiko infeksi.
Cara merawat luka ringan agar cepat sembuh
1. Bersihkan luka agar bebas dari kuman atau bakteri
Langkah pertama dalam merawat luka ringan adalah membersihkan luka. Tahap ini merupakan dasar dari seluruh proses penyembuhan luka.
Apabila luka dibiarkan kotor atau tidak dibersihkan, kemungkinan besar bakteri dan kuman akan masuk sehingga menyebabkan infeksi.
“Yang pertama, kalau kita ada luka superfisial atau luka ringan, tindakan pertama kita adalah membersihkan luka. Jadi dibersihkan dengan cara dicuci. Semakin dicuci, itu akan mengurangi angka kuman,” kata dr. Heri dalam acara Kampanye Edukasi #BedaLukaBedaPlester Leukoplast Red First Aid di Hotel Ashley, Jakarta Pusat, Rabu (5/11/2025).
Cairan infus NaCl (Natrium Klorida) merupakan pilihan terbaik untuk mencuci luka karena sifatnya steril.
Namun, jika di sekitar tidak tersedia cairan infus NaCl, seseorang dapat menggunakan air mineral dan air matang.
“Kalau dicuci, yang direkomendasikan adalah dengan menggunakan cairan infus NaCl, yang steril, ya. Kalau itu tidak kita jumpai di rumah, bisa menggunakan air mineral. Yang ketiga bisa menggunakan air matang, tapi yang sudah didinginkan,” jelas dr. Heri.
2. Pastikan perdarahan berhenti sebelum menutup luka
Setelah luka dibersihkan, langkah berikutnya adalah menutup luka. Akan tetapi, sebelum itu, penting untuk memastikan bahwa perdarahan pada luka sudah berhenti.
Jika darah masih mengalir, lakukan penekanan ringan terlebih dahulu hingga perdarahan berhenti sebelum melanjutkan ke tahap menutup luka.
“Yang kedua, luka itu ditutup. Tapi kalau luka itu masih berdarah, kita tekan luka itu. Kalau kita tekan 5 sampai 10 menit, perdarahan sudah berhenti, kita lanjutkan dengan perawatan kedua (menutup luka),” tutur dr. Heri.
“Kalau nanti ditekan 5 sampai 10 menit tapi masih berdarah terus, berarti lukanya termasuk luka dalam yang sudah kena pembuluh darah yang lebih besar. Dan itu perlu penanganan medis,” tambahnya.
Setelah perdarahan berhenti, luka bisa ditutup dengan menggunakan plester luka atau kasa steril.
Adapun dr. Heri menjelaskan, menutup luka bertujuan untuk melindungi area luka dari berbagai faktor luar yang bisa memperburuk kondisi atau menghambat proses penyembuhan.
“Tujuan ditutup itu yang pertama adalah melindungi luka dari hal-hal buruk dari luar. Dari cuaca panas, air yang masuk, kemudian kuman yang bisa masuk ke dalam,” ungkapnya.
Selain melindungi, menutup luka juga membantu menjaga kelembapan luka. Menurut dr. Heri, kelembapan yang tepat dapat mempercepat regenerasi jaringan pada kulit, sehingga luka jadi lebih cepat sembuh.
“Juga mempertahankan kondisi luka itu menjadi moist. Moist itu tidak terlalu kering, tidak terlalu basah. Dengan suasana moist itu akan memacu sel darah putih kita untuk menjaga luka, sekaligus merangsang penyembuhan sendiri dari kulit,” terangnya.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil penelitian, luka yang ditutup dengan baik dapat sembuh hingga 40 persen lebih cepat dibandingkan luka yang dibiarkan terbuka.
3. Rawat luka secara rutin hingga kulit pulih sempurna
Setelah luka dibersihkan dan ditutup, langkah terakhir yang perlu dilakukan adalah merawat luka.
Menurut dr. Heri, bagian ini tidak kalah penting karena menentukan seberapa cepat luka bisa sembuh.
Luka yang sudah dibalut perlu dirawat secara rutin. Balutan sebaiknya diganti jika sudah kotor atau basah, agar tidak menjadi tempat tumbuhnya bakteri atau kuman.
Selain menjaga kebersihan, penggantian balutan juga memungkinkan seseorang untuk memantau kondisi luka secara langsung.
“Setelah ditutup, luka juga harus dirawat. Lukanya dibuka, diganti balutnya kalau kotor atau kalau dia terkena basah. Dan tujuan diganti itu juga untuk melihat kondisi luka,” ujarnya.
Saat mengganti penutup luka, penting memperhatikan apakah luka tampak membaik atau justru menunjukkan tanda-tanda infeksi.
Luka yang mulai mengering, tidak nyeri, dan tidak berbau biasanya menandakan proses penyembuhan berjalan baik. Namun, bila kondisi luka justru memburuk, segera cari bantuan medis.
“Apakah luka itu cukup kita lanjutkan dengan first aid yang ada, dengan pertolongan yang ada di rumah, atau perlu penanganan medis lebih lanjut,” jelas dr. Heri.
“Misalnya setelah dibuka, kok ternyata timbul nanah banyak, daerah-daerah sekitar luka menjadi merah, nah itu perlu datang ke tempat medis, ke dokter, ke rumah sakit,” tegasnya.
Sebaliknya, jika luka terlihat bersih dan menunjukkan tanda pemulihan, maka cukup lanjutkan perawatan di rumah hingga kulit baru tumbuh sempurna.
“Tapi kalau lukanya dengan ditutup sudah baik, itu dirawat. Selanjutnya, sampai proses epitelisasi sempurna, sehingga luka menjadi lebih sembuh dan sempurna. Jadi, prinsipnya clean, cover, and care,” pungkasnya.
Tag: #cara #merawat #luka #ringan #agar #cepat #sembuh #menurut #dokter