Siapa Blaise Metreweli, Perempuan Pertama yang Pimpin Badan Intelijen Inggris?
Blasie Metreweli akan jadi perempuan pertama yang memimpin MI6, dalam 116 tahun sejarah badan intelijen Inggris tersebut.(Tangkapan layar via AFP)
17:50
17 Juni 2025

Siapa Blaise Metreweli, Perempuan Pertama yang Pimpin Badan Intelijen Inggris?

Blasie Metreweli akan jadi perempuan pertama yang memimpin MI6, dalam 116 tahun sejarah badan intelijen Inggris tersebut.

"Saya berharap dapat melanjutkan pekerjaan tersebut bersama dengan para perwira dan agen MI6 yang berani dan banyak mitra internasional kami," ucap Metreweli, dikutip dari BBC, Selasa (17/6/2025).

Perempuan berusia 47 tahun ini sudah bergabung dengan badan intelijen sejak tahun 1999. Pada akhir tahun 2025, ia akan menggantikan Sir Richard Moore sebagai kepala MI6 yang baru dengan kode nama "C".

Saat ini Metreweli menjabat sebagai Direktur Jenderal "Q", kepala divisi teknologi dan inovasi di badan tersebut. Tugasnya adalah merahasiakan identitas para agen rahasia dan menemukan cara-cara baru untuk menghindari musuh.

"MI6 berperan penting - bersama dengan MI5 dan GCHQ - dalam menjaga keamanan rakyat Inggris dan mempromosikan kepentingan Inggris di luar negeri," tuturnya.

Adapun MI5 kerap dijuluki saudari MI6 karena cakupan tugasnya lebih ke keamanan domestik.

Sementara itu, GCHQ adalah Government Communications Headquarters (Markas Besar Komunikasi Pemerintah), tugasnya menyediakan sinyal-sinyal intelijen dan jaminan informasi kepada pemerintah dan angkatan bersenjata Inggris.

Tantangan perempuan sebagai pemimpin

Ilustrasi Inggris.SHUTTERSTOCK / S-F Ilustrasi Inggris.

Lulusan Universitas Cambridge ini akan menghadapi sejumlah tantangan ketika menjabat sebagai pemimpin MI6 nanti.

Secara geografis, tantangan tersebut berasal dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara karena empat negara tersebut dinilai bekerja sama untuk merongrong kepentingan Inggris dan pengaruh barat di seluruh dunia.

Tak hanya itu, salah satu tugas MI6 adalah merekrut agen rahasia untuk memperoleh rahasia dari berbagai musuh Inggris. 

Pada era inovasi digital yang berkembang pesat, MI6 harus berupaya lebih keras untuk mengungguli para musuh dan tetap relevan. 

Di satu sisi, penobatan Metreweli sebagai pemimpin perempuan MI6 juga mengundang kritik. Salah satunya karena stereotip perempuan di dunia kerja yang didominasi laki-laki.

Dikutip dari The Guardian, terdapat asumsi bahwa perempuan tidak akan bisa bekerja di bidang teknologi karena "terlalu sulit". 

Sementara itu, di ruang rapat, perempuan dianggap sebagai "penghalang" karena diasumsikan terlalu ramah, terlalu simpatik, dan tidak cukup berwibawa. 

Padahal, sebuah studi dari European Institute for Gender Equality menunjukkan, keragaman gender dalam lingkungan kerja berhubungan dengan profit yang lebih tinggi. 

          View this post on Instagram                      

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Tag:  #siapa #blaise #metreweli #perempuan #pertama #yang #pimpin #badan #intelijen #inggris

KOMENTAR