Fenomena Manusia Tikus, Cara Gen Z Merespons Burnout dan Tekanan Hidup
Fenomena manusia tikus tengah ramai di kalangan Gen Z China. Mereka biasanya bangun siang, rebahan di kasur sambil mengecek media sosial, lalu kembali tidur larut malam.(Dok. Freepik/Freepik)
17:50
9 Juni 2025

Fenomena Manusia Tikus, Cara Gen Z Merespons Burnout dan Tekanan Hidup

– Dalam fenomena "manusia tikus", sejumlah Gen Z di China biasanya bangun siang, rebahan seharian, mengecek media sosial, bermain gim, dan kembali tidur. 

Rutinitas ini dinilai muncul sebagai bentuk protes pasif terhadap burnout (kelelahan mental) dan kerasnya persaingan dunia kerja, tapi memunculkan stigma Gen Z tak punya daya juang.

Lantas, mengapa burnout bisa membuat Gen Z tampak kehilangan daya juang?

"Manusia tikus", cara Gen Z merespons tekanan hidup 

Psikolog klinis dewasa, Adelia Octavia Siswoyo, M.Psi menilai, fenomena "manusia tikus" erat kaitannya dengan cara Gen Z memandang kesehatan mental dan merespons tekanan hidup.

Gen Z disebut cenderung lebih peduli terhadap isu-isu psikologis yang berkaitan dengan kesehatan mentalnya. 

“Jadi cara mereka menanggapi burnout sendiri dengan beristirahat, dengan rehat, bukan dengan berusaha melawan burnout yang ada atas kewajiban-kewajiban yang ada,” jelas Adelia kepada Kompas.com, Senin (9/6/2025).

Tangkapan layar beberapa Gen Z di China yang menyebut mereka manusia tikus di aplikasi Red Note (Xiaohongshu). Sebutan tersebut merupakan tindakan berontak dari burnout dan persaingan mencari kerja yang ketat.Dok. Xiaohongshu Tangkapan layar beberapa Gen Z di China yang menyebut mereka manusia tikus di aplikasi Red Note (Xiaohongshu). Sebutan tersebut merupakan tindakan berontak dari burnout dan persaingan mencari kerja yang ketat.

Adelia menambahkan, pilihan Gen Z untuk mengedepankan wellbeing atau kesejahteraan diri bukanlah sesuatu yang salah. 

“Gen Z yang selalu mengedepankan wellbeing, tentunya akan memilih untuk menolong diri sendiri daripada menyelesaikan pekerjaannya dahulu,” kata dia.

Bukan alasan untuk meninggalkan tanggung jawab

Fenomena "manusia tikus" bisa menjadi tidak tepat bila dijadikan alasan untuk meninggalkan tanggung jawab sepenuhnya.

“Sebetulnya bukan cara yang salah, namun memang menjadi kurang tepat ketika tidak ada usaha untuk menyelesaikan tanggung jawab terlebih dahulu daripada langsung menarik diri dari kewajiban tersebut,” lanjutnya.

Fenomena ini menjadi gambaran nyata bagaimana Gen Z mencoba bertahan di tengah tekanan, dengan cara yang berbeda dari generasi sebelumnya. 

Tantangannya kini adalah menemukan titik temu antara menjaga kesehatan mental dan tetap menjalani tanggung jawab secara seimbang.

          View this post on Instagram                      

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Tag:  #fenomena #manusia #tikus #cara #merespons #burnout #tekanan #hidup

KOMENTAR