Hati-hati! Ini Cara Menegah Kecanduan Skincare dan Treatment Berlebihan
Terlalu sering treatment atau gonta-ganti skincare bisa merusak skin barrier. (Pexels.com)
07:44
5 Juni 2025

Hati-hati! Ini Cara Menegah Kecanduan Skincare dan Treatment Berlebihan

 

 Perkembangan dunia kecantikan yang pesat melahirkan beragam jenis skincare dan treatment klinik yang menggiurkan.

Namun, di balik tren glowing instan dan before-after dramatis, ada fenomena yang mulai dikhawatirkan dermatology kecanduan skincare dan treatment berlebihan.

Kondisi ini dikenal sebagai cosmetic addiction atau kecanduan kosmetik, yakni kebiasaan berlebihan dalam mencoba berbagai produk dan prosedur tanpa jeda atau pertimbangan dermatologis.

“Penyuntikan filler dalam jumlah besar dapat berisiko tinggi, termasuk kemungkinan emboli yang dapat menyebabkan kematian, penting untuk melakukan perawatan dengan bijaksana dan tidak berlebihan,” jelas dr. Tompi dalam podcast @kasisolusi.

Kemudian menurut jurnal Dermatologic Therapy 2024, berikut gejala umum seseorang yang mengalami kecanduan skincare:

-     Gonta-ganti produk dalam waktu singkat (kurang dari 2 minggu)

-     Terobsesi mencoba produk baru karena trend, bukan kebutuhan kulit

-     Sering melakukan treatment klinik (peeling, laser, facial) tanpa indikasi medis

-     Merasa panik atau insecure jika tidak memakai skincare tertentu sehari saja

-     Kulit justru tampak lebih sensitif, kering, atau muncul jerawat berulang

Skin barrier merupakan lapisan pelindung kulit yang menjaga kelembapan dan mencegah iritasi.

Jika terlalu sering eksfoliasi, pakai terlalu banyak kandungan aktif, atau kombinasi skincare tidak tepat, barrier ini bisa rusak.

“Keseimbangan dalam menjalani perawatan kulit sangat penting. Terlalu banyak treatment dapat menyebabkan masalah baru, seperti kerusakan pada skin barrier,” jelas Dokter Tompi.

Sebuah studi dari Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology menyebut bahwa overuse skincare justru berkontribusi terhadap masalah kulit kronis dan pengeluaran tak perlu.

Cara mencegah kecanduan skincare dan treatment:

  1. Gunakan produk sesuai kebutuhan kulit, kenali tipe dan masalah kulitmu. Fokus pada produk esensial seperti cleanser, moisturizer, sunscreen.
  2. Berikan waktu adaptasi, produk aktif seperti retinol atau exfoliant butuh waktu kerja. Idealnya, evaluasi setelah 4–6 minggu pemakaian.
  3. Hindari gonta-ganti terlalu cepat, tren boleh diikuti, tapi bukan berarti semua harus dicoba. Konsultasi ke dokter kulit untuk validasi kebutuhan.
  4. Stop treatment jika tidak diperlukan. Facial, laser, peeling, dan treatment lain harus disesuaikan dengan kondisi kulit. Lakukan maksimal 1 kali per bulan jika tanpa indikasi khusus.
  5. Pahami bahwa skincare bukan jalan pintas, kesehatan kulit bergantung pada banyak factor mulia dari pola makan, stres, tidur, dan gaya hidup.

“Perawatan kulit yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan skin barrier. Jika skin barrier rusak, berbagai perawatan seperti laser tidak disarankan karena dapat memperburuk kondisi kulit,” imbuh dr.Tompi.

Kecanduan skincare dan treatment bukan sekadar soal kebiasaan belanja, tapi bisa berdampak buruk pada kesehatan kulit jangka panjang.

Alih-alih mendapatkan kulit sehat, kamu bisa mengalami iritasi kronis, rusaknya skin barrier, hingga pengeluaran yang tak efisien.

 Pahami kebutuhan kulitmu, berikan waktu adaptasi, dan konsultasikan ke profesional sebelum mencoba produk atau perawatan baru.

 

 ***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #hati #hati #cara #menegah #kecanduan #skincare #treatment #berlebihan

KOMENTAR