



9 Prosesi Sakral Gereja Katolik Setelah Kematian Paus Fransiskus
Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin, 21 April 2025, Gereja Katolik menjalankan serangkaian ritual khusus yang sudah dilakukan selama ratusan tahun. Ritual-ritual ini adalah langkah-langkah yang harus dilalui sebelum akhirnya memilih Paus baru, pemimpin tertinggi umat Katolik di seluruh dunia.
Apa saja ritual-ritual penting tersebut? Berikut penjelasannya, dikutip dari informasi yang dibagikan oleh jurnalis Katolik @/Sachinettiyil di platform X.
Urutan Proses Sakral Gereja Katolik usai Kematian Paus Fransiskus
![Pengumuman Resmi, salah satu proses sakral usai Paus Fransiskus wafat [X.com/@/Sachinettiyil]](https://media.arkadia.me/v2/articles/triasrohmadoni/5ypNwlL2qPbHMpCont0jm2RATtgVBDdL.png)
1. Konfirmasi Kematian
Kamerlengo yang bertugas mengurus rumah tangga Gereja Katolik Roma mengumumkan kematian Paus secara resmi. Prosesnya biasanya dengan memanggil nama baptis Paus tiga kali. Jika tidak ada respons, barulah kematiannya dinyatakan sah.
2. Penghancuran Cincin Nelayan
Selanjutnya, Kamerlengo menghancurkan Cincin Nelayan, cincin yang digunakan untuk mengesahkan dokumen penting. Tindakan ini dilakukan di hadapan para kardinal untuk mencegah penyalahgunaan sekaligus melambangkan berakhirnya kekuasaan Paus.
3. Pengumuman Resmi
Setelah itu, Vatikan (pusat gereja Katolik) secara resmi mengumumkan wafatnya Paus kepada publik. Sebagai tanda duka, lonceng gereja biasanya dibunyikan, dan masa berkabung dimulai. Dalam beberapa negara, bendera juga dikibarkan setengah tiang sebagai tanda duka meninggalnya Paus.
4. Sembilan Hari Berkabung
Setelah pengumuman resmi, dimulailah masa berkabung selama 9 hari. Selama periode ini, ibadah Misa khusus akan diadakan untuk mendoakan kepergian Paus.
Selain itu, jenazah Paus akan disiapkan dan dipamerkan di Basilika Santo Petrus. Hal itu dilakukan dengan tujuan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menyampaikan penghormatan terakhir mereka pada Paus.
5. Pemakaman
Pada umumnya, Paus dimakamkan di ruang bawah tanah Basilika Santo Petrus. Namun Paus Fransiskus memilih Basilika Santa Maria Maggiore sebagai tempat peristirahatan terakhirnya.
Tidak seperti tradisi tiga peti, Paus Fransiskus meminta satu peti kayu berlapis seng. Jenazahnya juga akan dipajang untuk penghormatan umat, namun tidak di atas singgasana. Pemakaman Paus biasanya berlangsung antara hari keempat dan keenam usai kematian.
6. Sede Vacante (Tahta Kosong)
Setelah Paus meninggal, Gereja memasuki periode yang disebut "Sede Vacante," yang berarti Tahta Kosong. Dalam masa ini, jalannya pemerintahan Gereja dibekukan, kecuali untuk tugas-tugas sehari-hari yang menjadi tanggung jawab Kamerlengo.
Tidak ada keputusan besar atau penunjukan pejabat baru yang dapat diambil hingga terpilihnya Paus yang baru.
7. Persiapan Konklaf
Sebagai persiapan untuk pemilihan Paus yang baru, para kardinal dari seluruh dunia akan berkumpul di Roma. Pertemuan khusus yang disebut konklaf ini akan dimulai antara 15 hingga 20 hari setelah Paus meninggal.
Aturan menetapkan bahwa hanya kardinal yang belum berusia 80 tahun yang dapat berpartisipasi dalam pemungutan suara. Saat ini, ada 135 kardinal yang memenuhi syarat untuk memilih, dan sebagian besar (108) sebelumnya ditunjuk oleh Paus Fransiskus.
8. Konklaf
Di dalam Kapel Sistina, sebuah bangunan di Vatikan yang dijaga kerahasiaannya, para kardinal mengadakan konklaf untuk memilih Paus baru. Pemungutan suara terus dilakukan sampai seorang kandidat mendapatkan dukungan mayoritas dua per tiga suara. Proses pemilihan ini berlangsung dalam empat putaran setiap hari.
Cara pengumuman hasilnya pun menarik, yakni melalui asap yang keluar dari cerobong. Jika keluar asap hitam menandakan belum ada Paus terpilih, sedangkan asap putih yang disertai bunyi lonceng Basilika Santo Petrus menjadi pertanda bahwa Paus baru telah ditemukan.
Usai terpilih, kardinal terpilih akan ditanya apakah dia bersedia menjadi Pemimpin Tertinggi Gereja. Jika dia menerima, langkah selanjutnya adalah memilih nama yang akan digunakan sebagai Paus.
9. Pengumuman Paus Baru
Setelah Paus terpilih, kardinal proto-diakon (kardinal paling senior dalam tingkatan diakon) akan tampil di balkon Basilika Santo Petrus dan menyampaikan pengumuman kegembiraan: "Habemus Papam!" (Kita punya Paus!).
Kemudian, Paus yang baru akan muncul di balkon Loggia Basilika Santo Petrus, diumumkan secara resmi kepada dunia oleh kardinal diakon senior. Paus yang baru pun memberikan berkat pertamanya yang dikenal sebagai Urbi et Orbi (kepada kota dan kepada dunia).
Kontributor : Trias Rohmadoni
Tag: #prosesi #sakral #gereja #katolik #setelah #kematian #paus #fransiskus