Tata Cara Shalat Jamak Taqdim dan Takhir Saat Arus Balik Lebaran 2025, Ini Syarat Lengkapnya
Tata Cara Jamak Taqdim dan Takhir. [Dok. Antara]
10:34
6 April 2025

Tata Cara Shalat Jamak Taqdim dan Takhir Saat Arus Balik Lebaran 2025, Ini Syarat Lengkapnya

Memasuki akhir pekan pasca Idul Fitri 1446 Hijriah, banyak pemudik mulai kembali ke kota perantauan. Arus balik Lebaran 2025 sudah terasa sejak tanggal 2 April 2025.

Dalam kondisi perjalanan jauh saat arus balik Lebaran, umat Islam diberikan keringanan atau rukhsah, yakni boleh menjamak shalat atau menggabungkan dua waktu shalat fardhu sekaligus.

Ustadz Ulil Hadrawi dalam ulasan di NU Online menjelaskan bahwa dua jenis shalat jamak yang bisa dilakukan saat bepergian adalah Dzuhur dengan Ashar, serta Maghrib dengan Isya.

Penggabungan ini dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu jamak taqdim dan jamak takhir, tergantung waktu pelaksanaan.

Jika dilakukan pada waktu shalat pertama, disebut jamak taqdim, sedangkan jika dilakukan di waktu shalat kedua, disebut jamak ta’khir.

Dalam penjelasannya, Ustadz Ulil juga menguraikan secara rinci syarat-syarat shalat jamak yang harus dipenuhi saat menjalankan rukhsah selama berada dalam perjalanan jauh.

Syarat Jamak Taqdim

Untuk melaksanakan jamak taqdim, berikut empat syarat yang harus diperhatikan:

- Tartib, yakni mendahulukan shalat pertama seperti Dzuhur sebelum Ashar, atau Maghrib sebelum Isya.

- Niat jamak, dilakukan dalam shalat pertama, disunnahkan bersamaan dengan takbiratul ihram.

- Muwalat (berurutan), yaitu tidak ada jeda panjang antara dua shalat menurut kebiasaan umum.

- Masih dalam kondisi perjalanan saat melaksanakan shalat kedua.

Contoh niat shalat Dzuhur dan Ashar dengan jamak taqdim:

أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ لِلّهِ تَعَالَى

(Saya niat shalat fardhu Dzuhur empat rakaat dijamak bersama Ashar dengan jamak taqdim karena Allah Taala)

Begitu pula untuk Maghrib dan Isya, dengan redaksi niat yang menyesuaikan waktu shalat.

Syarat Jamak Takhir Lebih Ringan

Sementara itu, jamak takhir hanya memiliki dua syarat pokok:

- Niat jamak takhir dilakukan saat masih dalam waktu shalat pertama.

- Saat mengerjakan shalat kedua, masih dalam kondisi musafir atau perjalanan jauh.

Contoh niat jamak takhir untuk Dzuhur dan Ashar:

أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تأخِيْرٍ لِلّهِ تَعَالَى
(Saya niat shalat fardhu Dzuhur empat rakaat dijamak bersama Ashar dengan jamak takhir karena Allah Taala)

Dengan memahami syarat-syarat shalat jamak taqdim dan takhir, para pemudik yang sedang dalam perjalanan jauh saat arus balik Lebaran tetap bisa menjalankan kewajiban ibadah shalat dengan benar dan sesuai syariat.

Doa Naik Kendaraan

Berikut ini bacaan doa naik kendaraan yang bisa diamalkan sesuai jenis moda transportasi yang digunakan:

1. Doa Naik Kendaraan Darat (sepeda motor, mobil)

Bacaan Arab:
سُبْحَانَ الَّذِىْ سَخَّرَلَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ وَاِنَّآ اِلَى رَبّنَا لَمُنْقَلِبُوْن

Latin:
Subhaanalladzi sakhkhara lana hadza wa ma kunna lahu muqrinin, wa innaa ilaa rabbina lamunqalibuun.

Artinya:
Maha Suci Allah yang telah menundukkan untuk kami kendaraan ini, padahal sebelumnya kami tidak mampu untuk menguasainya, dan hanya kepada-Mu-lah kami akan kembali.

2. Doa Naik Kendaraan Laut (kapal laut)

Bacaan Arab:
بِسْمِ اللهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

Latin:
Bismillaahi majreehaa wa mursaahaa inna rabbii laghofuurur rohiim.

Artinya:
Dengan nama Allah yang menjalankan kendaraan ini berlayar dan berlabuh. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

3. Doa Naik Kendaraan Udara (pesawat terbang)

Bacaan Arab:
اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِعَنَّابُعْدَهُ اَللّٰهُمَّ اَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِوَالْخَلِيْفَةُفِى الْاَهْل

Latin:
Allaahumma hawwin ‘alainaa safaranaa hadzaa wathwi ‘annaa bu’dahu allaahumma anta ashshoohibu fissafari walkholiifatu fil-ahl.

Artinya:
Ya Allah, mudahkanlah kami bepergian ini, dan dekatkanlah kejauhannya. Ya Allah yang menemani dalam bepergian, dan Engkau pula yang melindungi keluarga.

Mengamalkan doa naik kendaraan sebelum bepergian dapat memberikan ketenangan batin dan rasa aman dalam hati. Doa ini juga menjadi pengingat bahwa keselamatan manusia sepenuhnya berada di tangan Allah SWT.

Mengutip ulasan NU Online, Ustadz Alhafiz Kurniawan membagikan doa singkat arus balik yang dapat dibaca sepanjang perjalanan. Doa tersebut berbunyi:

آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ، سَاجِدُوْنَ لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ

(Âyibûna, tâ’ibûn, ‘âbidûn, sâjidûn li rabbinâ hâmidûn)

Artinya: "(Kami) kembali, bertobat, menyembah, bersujud, dan memuji Tuhan kami."

Doa ini diriwayatkan oleh Sahabat Anas RA dalam Kitab Shahih Muslim. Ia menceritakan bahwa Rasulullah SAW mengucapkan doa tersebut ketika dalam perjalanan pulang ke Madinah, dan terus mengulanginya hingga sampai tujuan.

Imam An-Nawawi mencantumkan riwayat ini dalam kitab Al-Adzkar, sebagai bagian dari doa yang dibaca ketika seseorang kembali dari perjalanan.

Doa singkat ini sangat dianjurkan untuk diamalkan oleh para pemudik yang tengah menjalani arus balik Lebaran 2025, terutama di saat perjalanan jauh yang memerlukan perlindungan dan keselamatan.

Editor: Riki Chandra

Tag:  #tata #cara #shalat #jamak #taqdim #takhir #saat #arus #balik #lebaran #2025 #syarat #lengkapnya

KOMENTAR