Mengapa Generasi Z Lebih Rentan Terhadap Depresi?
Ilustrasi gen Z (Pixabay.com/Dimhou)
16:45
23 Februari 2025

Mengapa Generasi Z Lebih Rentan Terhadap Depresi?

Di tengah kesibukan dan tekanan hidup yang semakin besar, datanglah kelelahan yang tak terhindarkan. Kelelahan ini bukan hanya bersifat fisik, tetapi juga mental. 

Belakangan ini, berbagai penelitian menunjukkan bahwa Generasi Z lebih rentan mengalami depresi dibandingkan generasi sebelumnya. Tingkat kecemasan dan tekanan mental yang tinggi menjadi fenomena yang kerap ditemui di kalangan anak muda saat ini.

Seperti dikutip dari Times of India, salah satu teori yang menarik perhatian publik adalah gagasan tentang hilangnya "tempat ketiga." Christian Bonnier, seorang pemilik agensi pemasaran berusia 24 tahun dari Tampa, Florida, menyampaikan teorinya melalui sebuah video di TikTok. 

Menurutnya, generasi ini mengalami kesulitan karena mereka kehilangan ruang sosial komunal di luar rumah dan tempat kerja. Video ini pun mendapat perhatian luas dan telah ditonton lebih dari 600.000 kali.

Apa Itu "Tempat Ketiga"?

Konsep "tempat ketiga" pertama kali diperkenalkan oleh sosiolog Ray Oldenburg dalam bukunya The Great Good Place (1991). Ia menjelaskan bahwa manusia memiliki tiga tempat utama dalam hidupnya.

Di antaranya rumah (tempat pertama), tempat kerja (tempat kedua), dan tempat berkumpul sosial (tempat ketiga). Tempat ketiga ini dapat berupa kafe, taman, pusat komunitas, atau pub lokal yang berfungsi sebagai ruang interaksi sosial yang santai.

Namun, dalam kehidupan modern, terutama dengan semakin maraknya kerja jarak jauh, banyak orang hanya memiliki dua, atau bahkan satu lingkungan utama, yaitu rumah dan tempat kerja. Hal ini menyebabkan meningkatnya rasa isolasi dan kesepian.

Bonnier menekankan pentingnya peran tempat ketiga dalam menjaga kesehatan mental. Ia mengatakan, rasa kebersamaan, rasa memiliki, dan interaksi sosial yang biasa dilakukan orang setiap hari kini hampir hilang dari generasi kita. 

"Jika saya sendirian terlalu lama, kecemasan dan depresi mulai muncul. Saya perlu bertemu orang, pergi keluar bersama teman, dan bersosialisasi," jelas dia.

Faktor Lain yang Memperburuk Situasi

Banyak warganet yang memberikan pendapat mereka terkait isu ini. Ada yang berpendapat bahwa bukan tempatnya yang berubah, tetapi kebiasaan orang-orangnya. 

"Anda masih bisa pergi ke pub, golf, atau bermain dart. Namun, kita tidak lagi terbiasa bersosialisasi atau nongkrong bersama," ujar Teya Felicity.

Namun, ada juga yang merasa bahwa generasi muda kekurangan ruang sosial yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Danielle Rich, misalnya, mengungkapkan bahwa tidak banyak tempat bagi orang dewasa muda untuk menghabiskan waktu dan mendapatkan teman baru tanpa harus minum alkohol, yang kini mulai ditinggalkan oleh banyak orang.

Masalah lain yang turut memperburuk keadaan adalah meningkatnya biaya hidup. Banyak orang tidak mampu menghabiskan waktu di "tempat ketiga" karena keterbatasan finansial. Seorang warganet bahkan berkomentar, "Kami sama sekali tidak mampu membelinya."

Solusi: Menghidupkan Kembali "Tempat Ketiga"

Bagaimana cara mengatasi masalah ini? Bonnier menyarankan agar orang-orang mulai mencari kelompok-kelompok sosial di sekitar mereka, seperti klub lari, pusat kebugaran, atau klub buku. Keterlibatan dalam komunitas bisa menjadi cara efektif untuk mengurangi perasaan kesepian dan meningkatkan kesehatan mental.

Selain itu, ia juga mengajak untuk menghidupkan kembali ruang komunal tradisional, seperti pub lokal, liga dart, atau liga golf. "Keluarlah dari tempat kerja, keluar dari rumah, dan lakukan sesuatu secara rutin yang membuat Anda merasa menjadi bagian dari sesuatu," ujarnya.

Di era modern yang semakin sibuk dan individualistik, menemukan "tempat ketiga" bisa menjadi tantangan. Namun, dengan sedikit usaha untuk terlibat dalam komunitas, generasi ini bisa mendapatkan kembali ruang sosial yang mereka butuhkan untuk menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.

Editor: Yasinta Rahmawati

Tag:  #mengapa #generasi #lebih #rentan #terhadap #depresi

KOMENTAR