8 Tanda Anda Sedang Berhadapan dengan Perempuan Narsistik, Menurut Psikologi
Ilustrasi perempuan yang narsistik (Pexels/Moose Photos)
08:06
24 September 2024

8 Tanda Anda Sedang Berhadapan dengan Perempuan Narsistik, Menurut Psikologi

- Menavigasi dunia interaksi manusia bisa jadi hal yang rumit, terutama saat Anda berhadapan dengan orang yang narsistik.

Psikologi memberi kita beberapa indikator yang jelas untuk membantu kita mengenali seorang perempuan narsistik.

Jangan salah paham, siapa pun dapat menunjukkan sifat narsis sesekali. Namun, jika tanda-tanda ini menjadi sebuah kebiasaan yang terus menerus, Anda mungkin sedang berhadapan dengan seorang narsisis sejati.

Artikel yang dikutip dari geediting.com, Selasa (24/9) ini, akan membantu Anda mengenali 8 tanda tersebut, sehingga Anda lebih siap dalam menangani saat terpaksa harus berurusan dengan perempuan narsistik.

1. Dia suka menjadi sorotan

Keinginan untuk mendapatkan perhatian sering kali merupakan sifat yang umum bagi orang-orang narsistik. Namun seorang perempuan narsistik melakukannya dengan lebih sering lagi.

Dia selalu ingin menjadi pusat perhatian, apa pun situasinya. Hal ini dapat terwujud dalam pembicaraan yang mendominasi, selalu mengalihkan topik ke dirinya sendiri atau prestasinya.

Ini bukan sekadar tentang berbagi pengalaman, tetapi kebutuhan terus-menerus untuk mendapatkan validasi dan kekaguman dari orang lain.

Anda akan mendapati dia mencoba mengungguli orang lain, bahkan dalam situasi yang sama sekali tidak pantas.

Menurut psikologi, kebutuhan berlebihan untuk dikagumi dan mengabaikan perasaan orang lain merupakan tanda-tanda klasik narsisme.

Namun ingat, kita semua terkadang suka menjadi pusat perhatian, saat perilaku ini menjadi pola yang konsisten, hal itu menjadi perhatian.

2. Kurangnya empati

Salah satu karakteristik paling mencolok yang saya alami saat berhadapan dengan seorang perempuan narsisis adalah kurangnya empati yang mendalam.

Psikologi menegaskan hal ini sebagai tanda pasti narsisme. Seorang narsistik sering kali kesulitan untuk berempati dengan emosi orang lain, selalu mengutamakan perasaan dan pengalamannya sendiri daripada orang-orang di sekitarnya.

3. Rasa sombong akan pentingnya diri sendiri

Rasa percaya diri yang berlebihan merupakan ciri khas dari kaum narsisis. Ia mungkin melebih-lebihkan prestasinya, berharap diakui lebih unggul tanpa prestasi nyata yang mendukungnya, dan sibuk dengan fantasi tentang kesuksesan, kekuasaan, kecerdasan, kecantikan, atau cinta ideal.

Menariknya, sifat ini mungkin berakar pada ilmu saraf. Sebuah penelitian menemukan bahwa orang narsisis sering kali memiliki korteks serebral yang lebih tebal, bagian otak yang bertanggung jawab untuk pengambilan keputusan dan ketegasan.

Perbedaan fisiologis ini mungkin memengaruhi kecenderungan mereka untuk melebih-lebihkan kemampuan dan kepentingan mereka. Namun, penting untuk dicatat bahwa hal ini tidak membenarkan atau membenarkan perilaku mereka, hal ini hanya memberikan kemungkinan penjelasan.

4. Dia sangat defensif

Menghadapi kritik atau masukan memang sulit bagi kita semua. Namun, bagi seorang perempuan narsistik, situasinya berbeda.

Dia mungkin menanggapi kritik, betapapun membangunnya, dengan sikap defensif atau bahkan permusuhan. Hal ini bermula dari kebutuhannya yang mendalam untuk mempertahankan citra dirinya yang tinggi.

5. Perilaku eksploitatif

Dunia seorang narsistik berpusat di sekitar mereka. Dan sering kali, mereka tidak ragu untuk memanipulasi atau mengeksploitasi orang lain demi keuntungan mereka sendiri.

Seorang perempuan narsistik mungkin menggunakan manipulasi emosional atau rasa bersalah untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

Ia akan memprioritaskan kebutuhannya sendiri daripada orang lain, tanpa mempertimbangkan dampak tindakannya terhadap orang-orang di sekitarnya.

Hal ini bisa sangat menyakitkan terutama jika menyangkut hubungan dekat. Anda mungkin mendapati diri Anda terus-menerus menuruti tuntutannya, merasa terkuras dan tidak dihargai.

Psikologi menggarisbawahi perilaku eksploitatif ini sebagai tanda klasik narsisme. Ini adalah dinamika yang sangat tidak sehat, yang membutuhkan pengakuan dan sering kali bantuan profesional untuk mengatasinya.

6. Sering melanggar batasan orang lain

Memiliki batasan yang sehat sangat penting dalam hubungan apa pun. Namun, jika menyangkut perempuan narsistik, konsep ini sering kali kabur.

Orang narsistik sering kali kesulitan menghargai batasan orang lain karena mereka memandang orang lain sebagai perpanjangan dari diri mereka sendiri. Mereka gagal menyadari bahwa perasaan, pikiran, dan pengalaman orang lain terpisah dari mereka.

Menurut psikologi, mengabaikan batasan pribadi merupakan tanda lain dari narsisme. Sangat penting untuk mengenali kejadian ini dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi ruang pribadi dan kesehatan emosional Anda.

7. Rasa berhak

Ciri umum dari narsisme adalah rasa berhak yang berlebihan. Seorang perempuan narsisis sering mengharapkan perlakuan khusus dari orang lain dan menganggapnya biasa saja.

Ia percaya bahwa ia pantas mendapatkan lebih dari orang lain, hanya karena siapa dirinya. Ini bisa berupa harapan agar orang lain menuruti setiap tuntutannya, atau merasa tersinggung ketika seseorang tidak mengakui keunggulannya.

Menurut psikologi, rasa berhak ini semakin memicu perilaku manipulatif seorang narsistik. Ini adalah harapan yang tidak berdasar bahwa orang lain harus memenuhi kebutuhan dan keinginannya, terlepas dari kebutuhan dan keinginan mereka sendiri.

8. Kurangnya minat yang tulus terhadap orang lain

Inti dari semuanya, sifat mencolok dari seorang perempuan narsisis adalah kurangnya minat tulus pada orang lain.

Meskipun dia mungkin berpura-pura tertarik untuk melayani kebutuhannya sendiri atau agar terlihat sopan, jauh di lubuk hatinya, dia tidak benar-benar peduli dengan kehidupan, perasaan, atau pengalaman orang lain.

Ini bukan tentang kurangnya rasa ingin tahu. Ini tentang ketidakmampuan mendasar untuk berempati dan menghargai orang lain apa adanya, bukan apa yang dapat mereka tawarkan kepada mereka.

Psikologi mengidentifikasi hal ini sebagai inti dari perilaku narsistik. Ini bukan hanya tentang rasa penting diri yang berlebihan atau keinginan mencari perhatian, tetapi ketidakmampuan yang mendalam untuk benar-benar terhubung dengan orang lain.

Ingat, hubungan yang tulus adalah dasar dari hubungan yang sehat. Jika hal itu tidak ada, sering kali itu merupakan tanda yang jelas dari narsisme.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #tanda #anda #sedang #berhadapan #dengan #perempuan #narsistik #menurut #psikologi

KOMENTAR