5 Fakta Unik Landak Jawa Bikin I Nyoman Sukena Dipenjara 5 Tahun, Hewan yang Dilindungi dan Banyak Khasiatnya

Beberapa waktu lalu,I Nyoman Sukena, warga Bongkasa, Badung, Bali mendapat vonis hukuman penjara selama 5 tahun akibat memelihara Landak Jawa.

Nyoman dianggap telah melanggar Undang-Undang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem karena dianggap memelihara Landak Jawa tanpa izin.

Melansir Radar Semarang, Undang-undang tersebut mengatur tentang sanksi kepada pemelihara hewan yang dilindungi tanpa mendapat izin dengan hukuman 5 tahun penjara dan denda 100 juta.

Lalu apa itu Landak Jawa?

Landak Jawa atau Hystrix javanica merupakan salah satu hewan liar endemik yang keberadaannya dilindungi karena terancam punah.

Sebagai salah satu hewan mamalia, Landak Jawa masuk ke dalam golongan ordo Rodentia dan famili Hystricidae.

Landak Jawa memiliki kebiasaan memakan berbagai jenis tanaman, seperti rumput, umbi-umbian, akar, dan buah.

Landak Jawa maupun Landak yang hidup di Indonesia biasanya hidup di hutan dan perkebunan lereng bukit.

Bahkan hewan ini juga terbiasa membuat lubang di tanah. Berikut beberapa fakta menarik mengenai Landak Jawa:

Hanya melahirkan 1 atau 2 kali dalam setahun

Landak Jawa umumnya hanya melahirkan 1 hingga 2 kali dalam setahun dengan jumlah kelahiran 1 hingga 3 ekor sekaligus.

Daging dan duri Landak

Meskipun status Landak Jawa dilindungi, sebagian orang Indonesia percaya bahwa Landak Jawa juga memiliki khasiat seperti obat.

Hal ini dikarenakan daging Landak dipercaya mengandung protein yang tinggi sehingga beberapa orang memburu Landak untuk memanfaatkan dagingnya.

Beberapa orang juga menggunakan duri Landak sebagai hiasan atau ornamen karena memiliki nilai seni.

Mengutip artikel jurnal Biodiversitas, masyarakat di Jawa Tengah menggunakan duri Landak sebagai obat sakit gigi dan bisul.

Selain itu, duri Landak juga diyakini sebagian masyarakat sebagai obat pereda nyeri patah tulang. Namun, hal ini perlu mendapat penelitian lebih lanjut.

Salah satu Landak purba

Landak Jawa juga dikenal sebagai Landak Sunda (Sunda Porcupine) ternyata menjadi salah satu hewan purba yang masih hidup di Indonesia.

Hal ini dapat dilihat dari ciri-ciri yang dimiliki oleh tubuh Landak Jawa, seperti adanya duri berbentuk silindris yang menutupi tubuh bagian atas.

Kulit Landak Jawa mengandung anti-bakteri

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa kulit Landak Jawa memiliki kandungan asam lemak bebas yang tinggi.

Asam lemak bebas tersebut membuat kulit Landak diyakini dapat digunakan sebagai anti-bakteri.

Namun hingga saat ini, belum banyak informasi atau penelitian lebih mengenai seberapa efektif anti-bakteri yang dihasilkan dari kulit Landak.

Tidak hanya tersebar di Jawa

Landak Jawa ternyata tidak hanya tersebar di Pulau Jawa saja, melainkan beberapa daerah Indonesia.

Melansir The IUCN Red List of Threatened Species, Landak Jawa juga ditemukan di Bali, Sumbawa, Flores, Madura dan Tanahjampea.

Umumnya, habitat Landak Jawa terdapat di hutan serta wilayah subtropis atau tropis yang lembab.

Editor: Hanny Suwindari