Menurut Psikologi, Begini 8 Perilaku Orang yang Mudah Terkesan dengan Uang dan Status Sosial

 

Ada sesuatu yang memikat dari kemewahan, seperti kilau jam tangan mewah atau daya tarik mobil-mobil mahal yang mampu mempengaruhi sikap seseorang. Kekayaan dan status sosial dapat memengaruhi cara pandang mereka terhadap dunia, bahkan terkadang cara mereka melihat diri mereka sendiri.

Oang-orang yang mudah terpengaruh oleh uang dan gengsi menunjukkan tanda-tanda tertentu yang dapat dikenali. Dilansir dari perilaku orang yang mudah terkesan dengan uang dan status sosial menurut psikologi.

1. Terus membandingkan diri sendiri

Menarik untuk mengamati bagaimana seseorang bersikap ketika berada di sekitar orang yang memiliki lebih banyak uang atau status daripada mereka, seolah menjadi eksperimen sosial yang nyata. Salah satu perilaku yang terlihat pada orang yang mudah terpengaruh oleh kekayaan dan status adalah kebiasaan terus-menerus membandingkan diri mereka dengan orang lain.

Mereka biasanya membandingkan diri mereka guna melihat di mana posisi mereka dalam hierarki sosial. Dalam psikologi, ini disebut teori perbandingan sosial, yang menyatakan bahwa kita menilai nilai pribadi dan sosial kita berdasarkan perbandingan dengan orang lain. Jadi, jika kamu melihat seseorang yang sering membandingkan mobil, jabatan, atau rumah mereka dengan orang lain, kemungkinan besar mereka sangat terpengaruh oleh uang dan status.

2. Mudah terpengaruh oleh nama brand

Fenomena ini sering dikenal sebagai ketertarikan pada brand atau label. Sikap ini merupakan indikasi yang jelas bahwa seseorang sangat terpengaruh oleh uang dan status. Mereka meyakini bahwa memiliki barang-barang mewah dan bermerek akan meningkatkan posisi sosial mereka.

Menariknya, penelitian telah memperlihatkan bahwa memamerkan barang-barang mewah, seperti mengenakan pakaian bermerek atau barang mahal, bisa meningkatkan status sosial seseorang dan bahkan membuat mereka mendapat perlakuan lebih baik dari orang lain, termasuk keuntungan finansial.

3. Konsumtif

Di dunia perilaku konsumen, ada istilah konsumsi mencolok yang merujuk pada pengeluaran bagi barang dan jasa mewah sebagai cara untuk memamerkan kekayaan dan status. Keadaan ini menunjukkan bahwa konsumen lebih fokus pada kesan yang ditimbulkan daripada kegunaan produk itu sendiri.

Penelitian menyatakan bahwa orang yang sangat memperhatikan status sosial cenderung membeli barang-barang mahal untuk dipamerkan. Bagi mereka, barang-barang mewah, seperti mobil sport atau jam tangan desainer, berfungsi sebagai cara menegaskan citra diri mereka, mencerminkan siapa mereka dan apa yang mereka anggap layak dimiliki.

4. Mementingkan penampilan

Pernahkah kamu melihat seseorang yang sangat memperhatikan penampilannya, pakaian yang dikenakan, atau bagaimana mereka tampil di depan umum? Ini bukan tentang seseorang yang merawat diri atau mengikuti tren mode, namun mereka yang lebih mementingkan penampilan daripada segala hal lainnya. Perilaku ini biasanya berasal dari keinginan untuk dikaitkan dengan status atau kekayaan tertentu.

Mereka percaya bahwa dengan tampil demikian, orang akan menganggap mereka bagian dari kelompok elit. Hati-hatilah dengan orang yang terlalu fokus pada mempertahankan citra atau kepura-puraan karena itu bisa menjadi tanda bahwa mereka sangat terpengaruh oleh daya tarik uang dan status.

5. Berusaha memuaskan diri

Salah satu hal yang menyedihkan pada orang yang mudah terpengaruh oleh uang dan status adalah kesulitan merasa puas. Mereka selalu merasa ada yang kurang, senantiasa mengejar sesuatu yang lebih besar atau lebih mengesankan. Seolah-olah mereka terjebak dalam roda yang tak pernah berhenti dan selalu mencari hal baru yang mengkilap.

Pengejaran ini membuat mereka terus merasa tidak puas, tidak peduli seberapa banyak yang mereka capai. Kegembiraan atas pencapaian baru pun bersifat sementara karena selalu ada sesuatu yang lebih mereka inginkan di masa depan.

6. Sulit mempertahankan hubungan yang bermakna

Apabila kamu melihat seseorang yang menjalin hubungan lebih berdasarkan apa yang bisa mereka dapatkan dibandingkan saling pengertian dan dukungan emosional, itu bisa menjadi tanda lainnya bahwa mereka sangat terpengaruh oleh kekayaan dan status.

Dalam hubungan semacam ini, fokus mereka lebih pada keuntungan material atau keuntungan sosial yang bisa diperoleh, alih-alih pada kedekatan emosional dan ikatan yang mendalam. Perhatian utama mereka mungkin bukan pada kualitas hubungan itu sendiri, tetapi pada apa yang dapat mereka capai atau tunjukkan lewat hubungan tersebut.

7. Cenderung merasa tidak aman

Ketidakamanan sering muncul pada mereka yang sangat terpengaruh oleh uang dan status. Mereka merasa harga diri mereka ditentukan oleh keadaan keuangan atau persepsi orang lain. Ketidakamanan ini bisa terlihat dalam berbagai cara, seperti terus-menerus mencari pengakuan, cemas tentang citra diri, atau bersikap defensif ketika status mereka dipertanyakan.

8. Sering menyamakan kesuksesan dengan materi

Salah satu perilaku yang perlu diwaspadai adalah pandangan yang menganggap kesuksesan identik dengan kekayaan materi. Bagi mereka, pencapaian tidak diukur dari pertumbuhan pribadi, kebahagiaan, atau hubungan yang bermakna, tetapi dari sejauh mana mereka mengumpulkan kekayaan, merek mobil, ukuran rumah, atau eksklusivitas pada lingkaran sosial.

Pandangan sempit ini bisa memicu distorsi dalam cara mereka melihat dunia dan diri mereka sendiri sebab harga diri mereka terikat pada hal-hal eksternal, sementara kualitas dan pencapaian intrinsik dianggap kurang penting. Kesuksesan sejatinya merupakan konsep yang sangat pribadi dan seharusnya tidak hanya diukur berdasarkan harta benda atau status sosial.

***

Tag:  #menurut #psikologi #begini #perilaku #orang #yang #mudah #terkesan #dengan #uang #status #sosial