Agen Mossad Menyamar Jadi Tukang Sayur Saat Pembunuhan Muhammad al-Deif Petinggi Hamas
Pada Rabu (27/12/2023) malam, Channel 12 merilis foto pria yang diklaim sebagai Muhammad Deif, panglima Brigade Al-Qassam yang misterius. 
11:20
15 Agustus 2024

Agen Mossad Menyamar Jadi Tukang Sayur Saat Pembunuhan Muhammad al-Deif Petinggi Hamas

Agen intelijen Israel, Mossad, menyamar sebagai pengemis dan tukang sayur.

Mereka menyaksikan Muhammad al-Deif terbunuh oleh serangan udara Israel.

Militer Israel mengklaim melakukan serangan udara besar-besaran di al-Mawasi Gaza pada tanggal 13 Juli 2024.

Serangan itu menewaskan Muhammad al-Deifl, panglima Brigade Al-Qassam (Komandan Militer Hamas).

Kronologi Pengintaian

Laporan The Jewish Chronicle, yang diterbitkan di London, menguraikan dasar dari operasi agen Mossad itu bermula dari informasi bahwa Muhammad al-Deif  tidak lagi mengikuti protokol keamanannya sendiri.

Sehingga membuatnya lebih rentan menjadi sasaran Israel. 

Rincian baru muncul, diungkapkan oleh sumber keamanan Israel, tentang pembunuhan Muhammad Al-Deif, yang digambarkan sebagai orang kedua di Hamas.

Agen Mossad menyamar sebagai pengemis dan penjual sayur di pasar.

"Mereka membantu melacak Al-Deif sampai dia dibunuh,” menurut laporan majalah The Jewish Chronicle Weekly  seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (15/8/2024).

Baca juga: AS Diduga Serahkan Daftar Agen Mossad yang Terlibat Pembunuhan Ismail Haniyeh ke Iran

Muhammad al-Deif  disebut berhenti mengikuti protokol keamanannya sendiri, yang membuatnya lebih rentan menjadi sasaran.

Agen Mossad berkolaborasi dengan unit lokal dan unit rahasia Musta'rab Israel.

Mereka mengetahui kemungkinan kunjungan  Deif berikutnya ke titik strategis.

Lalu pada titik ini, tentara Israel mulai merencanakan pembunuhannya.

Al-Deif, yang telah terbiasa mengikuti tindakan pencegahan keamanan yang ketat selama 30 tahun, secara misterius berhenti melakukannya.

"Dia mulai tinggal di sebuah bangunan tempat tinggal di sebelah barat Khan Yunis untuk waktu yang lama, menurut  laporan unit lokal.

Ribin, yang berafiliasi dengan unit “Duvdevan” Israel, tiba di daerah tersebut dan mulai bergabung dengan penduduk setempat.

Beberapa anggotanya berpura-pura menjadi pegawai badan bantuan pengungsi UNRWA dan datang untuk memberikan bantuan.

Sementara sejumlah orang lainnya berpura-pura menjadi tokoh agama Islam.

Dalam laporan tersebut juga disebutkan bahwa ada dua agen rahasia Mossad yang ditempatkan di dekat rumah tamu tersebut  tanggung jawab  mencatat waktu kedatangan Al-Deif di rumah tersebut di depan pintu masuk utama gedung,.

Tempat tamu diharapkan masuk dari sana.

Sedangkan Agen Mossad kedua duduk di dekat pintu masuk yang sama.

Namun menyamar sebagai lelaki tua, mengenakan pakaian lusuh dan berpenampilan seperti pengemis.

Ketika tamu tersebut muncul memasuki gedung, sinyal dikeluarkan dan pasukan darat menuju ke laut untuk melarikan diri dari Jalur Gaza.

Kemudian sebuah kapal angkatan laut Israel menjemput mereka tanpa menimbulkan kecurigaan.

Setelah 5 menit, dua pesawat pemboman Israel mulai melancarkan serangan terhadap “target”.

Salah satu rudal menghantam gedung yang diduga ditempati Al-Deif dan menghancurkan seisi gedung itu.

Serangan 13 Juli 2024 yang Mematikan

Seperti diketahui,  Militer Israel melakukan serangan udara besar-besaran terhadap al-Mawasi, zona aman kemanusiaan, pada tanggal 13 Juli 2024.

IDF mengkalim berhasil menargetkan komandan Hamas Mohammed Deif dan anggota senior Hamas Rafi Salama.

"Kami sekarang dapat mengonfirmasi: Mohammed Deif telah dibunuh," kata militer Israel pada Kamis (1/8/2024).

Klaim Israel itu muncul satu hari setelah kepala politik Hamas Ismail Haniyeh dibunuh dalam serangan udara di ibu kota Iran, Teheran, Rabu pagi.

Israel meluncurkan bom dan rudal ke wilayah tersebut.

Serangan ini menewaskan lebih dari 90 warga Palestina.

Lebih dari 300 orang terluka akibat serangan Israel.

Namun demikian, dalam sebuah postingan di Telegram, anggota Hamas Izzat al-Rashq menanggapi klaim Israel terkait kematian Mohammed Deif.

“Mengonfirmasi atau menyangkal kesyahidan salah satu pemimpin Qassam merupakan masalah kepemimpinan Brigade Qassam dan kepemimpinan gerakan,” tulis postingan tersebut dikutip dari Al Jazeera.

Menurutnya berita yang dapat dipercaya soal kebenaran ini hanyalah dari Brigade Al-Qassam.

Apabila hingga saat ini Brigade Al-Qassam tidak memberikan berita apa pun, maka hal tersebut belum bisa dinyatakan kebenarannya.

"Kecuali salah satu dari mereka mengumumkan, tidak ada satu pun berita yang dipublikasikan di media atau pihak mana pun yang dapat dikonfirmasi," tegas Izzat.

Sosok Muhammad al-Deif

Sebagai informasi, Deif merupakan salah satu pendiri Brigade Qassam pada 1990-an.

Deif telah memimpin Brigade Al-Qassam selama lebih dari 20 tahun.

Deif memiliki nama asli Mohammad Masri, tapi setelah bergabung dengan Hamas, ia lebih dikenal dengan nama Mohammed Deif.

Deif meraih gelar sarjana sains dari Universitas Islam di Gaza, tempat ia belajar fisika, kimia, dan biologi.

Dikenal cukup ahli, Deif menduduki puncak daftar orang paling dicari Israel selama puluhan tahun.

Meski begitu, Deif diyakini selamat dalam 7 kali upaya pembunuhan yang dilakukan Israel.

Sumber Hamas mengatakan Deif kehilangan satu mata dan mengalami cedera serius di satu kaki dalam salah satu upaya pembunuhan Israel sebelumnya.

Kelangsungan hidupnya saat memimpin sayap bersenjata Hamas membuatnya dipandang sebagai pahlawan rakyat oleh sebagian warga Palestina, dikutip dari Al-Arabiya.

Editor: Hasanudin Aco

Tag:  #agen #mossad #menyamar #jadi #tukang #sayur #saat #pembunuhan #muhammad #deif #petinggi #hamas

KOMENTAR