Intel Israel Sebut Iran Segera Lancarkan Serangan Langsung, IRGC Berdebat dengan Pezeshkian
Sistem persenjataan Iran dilaporkan tengah disiapkan untuk membalas serangan Israel yang menewaskan pemimpin polit biro Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, Rabu (31/8/2024). 
10:20
12 Agustus 2024

Intel Israel Sebut Iran Segera Lancarkan Serangan Langsung, IRGC Berdebat dengan Pezeshkian

– Intelijen Israel memperkirakan Iran akan menyerang Israel dalam beberapa hari ke depan.

Serangan itu adalah serangan langsung dan akan menjadi balasan atas serangan Israel di Lebanon yang menewaskan panglima Hizbullah bernama Fuad Shukr.

Sebelumnya, Iran didesak oleh sejumlah pihak, termasuk Amerika Serikat (AS), agar tidak membalas serangan Israel. Namun, Iran saat ini sudah mengambil keputusan untuk tetap akan menyerang Israel.

Dikutip dari Maariv, seorang narasumber yang mengetahui detailnya mengatakan bahwa situasi saat ini masih bisa berubah.

Dilaporkan masih ada perdebatan internal di Iran antara Pasukan Garda Revolusioner Islam Iran (IRGC) dan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian, beserta bawahannya perihal jenis serangan dan waktu untuk melancarkannya.

IRGC meminta adanya serangan yang lebih besar daripada serangan yang dilancarkan Iran tanggal 13 April lalu. Di sisi lain, Pezeshkian meyakini serangan besar ke Israel harus dihindari.

Oleh karena itu, tetap ada kemungkinan bahwa keputusan serangan bisa berubah.

Rudal balistik Iran. Rudal balistik Iran. (Ist)

Sementara itu, seorang anggota Majelis Nasional Palestina bernama Osama Al Ali menyinggung Iran yang hingga kini belum juga menyerang Israel.

“Menunda (serangan) balasan itu sepenuhnya persoalan taktikal. Semua opsi bisa dirundingkan,” kata Ali.

“Respons yang tepat ialah tidak merespons atau berbicara, tetapi tetap bungkam. Diamlah dan tunggu waktu yang cocok ketika lingkaran perlindungan yang dibuat Amerika Serikat (AS) di sekeliling Israel runtuh."

Ali menyebut Iran masih menunggu situasi agar kembali normal.

“Dan kemudian mereka (Iran) akan melancarkan serangan kejutan seperti yang dilakukan Israel tahun 1967.”

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant telah berbicara dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada hari Minggu lalu.

Gallant berkata kepada Austin bahwa persiapan yang dilakukan Iran menandakan bahwa negara itu siap melancarkan serangan besar ke Israel.

Austin kemudian meminta kapal selam USS Georgia untuk dikerahkan ke Timur Tengah. Pengerahan kapal selam bisa dibilang sebagai hal yang jarang dilakukan AS.

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) AS menyebut Austin juga meminta agar pengerahan satuan tempur kapal induk USS Abraham Lincoln ke Timur Tengah dipercepat.

Juru bicara Kemenhan AS Mayken Pat Ryder kembali menegaskan komitmen AS untuk membela atau melindungi Israel.

Sementara itu, Channel 13 melaporkan kemungkinan adanya serangan gabungan Iran dan Hizbullah.

Belum diketahui apakah serangan itu akan dilakukan secara bersama-sama ataukah secara bergantian.

Iran mainkan kesabaran Israel

Anggota Komisi Keamanan Nasional Majelis Iran, Ahmad Bakhshayesh Ardestani, mengatakan serangan balasan Iran ke Israel akan mengejutkan dan bisa berlangsung hingga beberapa hari.

"Operasi udara Iran untuk melawan Israel bisa berlangsung tiga hingga empat hari," ujar Ardestani pada hari Sabtu, (10/9/2024), dikutip dari The Jerusalem Post yang mengutip Iran International.

Kepada Iran Watch, Ardestani berujar bahwa Iran juga bersiap menghadapi risiko yang muncul akibat serangan itu.

"Iran pastinya bersiap menghadapi konsekuensi serangan seperti itu dan akan siap menghadapi perkembangan apa pun berikutnya."

"[Serangan Iran] akan mengejutkan dan bahkan mungkin berlangsung tiga hingga empat hari."

Ardestani mengatakan "pertumpahan darah akan dilakukan" guna membalas kematian Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh.

"Jadi, balasan Iran atas kejahatan rezim Zionis adalah keniscayaan dan tak ada keraguan tentang itu," kata Ardestani.

Dia berujar bahwa memperlama balasan atau membuat Israel menunggu balasan adalah adalah suatu keuntungan bagi Iran.

"[Israel] merasa setiap malam berada dalam ketidakpastian, dan menjaga agar Israel tetap dalam ketidakpastian adalah bagian dari operasi pembalasan."

Banyak pakar yang mengklaim bahwa perang psikologis adalah bagian dari strategi Iran.

Seorang pakar kajian Iran di Universitas Tel Aviv, David Menashri, mengatakan Israel tidak sebagus Iran dalam "permainan kesabaran".

"Menarik untuk melihat siapa yang akan beraksi lebih dulu," ucap Menashri.

"Iran jelas memenangkan perang psikologis pada saat ini."

Sementara itu, Ardestani mengklaim Iran akan membalas ketika waktunya tepat, tetapi harus dengan "kejutan".

(Tribunnews/Febri)

Editor: Whiesa Daniswara

Tag:  #intel #israel #sebut #iran #segera #lancarkan #serangan #langsung #irgc #berdebat #dengan #pezeshkian

KOMENTAR