Gencatan Senjata di Gaza di Depan Mata, Draf Akhir Telah Diserahkan Hamas dan Israel
Pasukan Israel di Jalur Gaza, 18 April 2024. - Gencatan senjata di Gaza bakal segera terjadi setelah para mediator di Doha, Qatar menyerahkan draf akhir kepada Hamas dan Israel. 
07:40
14 Januari 2025

Gencatan Senjata di Gaza di Depan Mata, Draf Akhir Telah Diserahkan Hamas dan Israel

Para negosiator yang bertemu di Doha, Qatar telah memberikan draf akhir kesepakatan gencatan senjata kepada Hamas dan Israel.

Hal itu menjadi titik terang untuk mengakhiri perang di Gaza yang sudah berlangsung sejak 7 Oktober 2023 lalu.

Presiden AS, Joe Biden mengatakan, kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera yang sudah diperjuangkan selama ini, berada di "ambang" untuk membuahkan hasil.

"Kesepakatan itu akan membebaskan para sandera, menghentikan pertempuran, memberikan keamanan bagi Israel dan memungkinkan kami untuk secara signifikan meningkatkan bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina yang sangat menderita dalam perang yang dimulai oleh Hamas ini," kata Biden, dikutip dari Arab News.

Salah seorang pejabat mengatakan, teks untuk gencatan senjata dan pembebasan sandera disampaikan oleh Qatar kepada kedua belah pihak dalam pembicaraan di Doha.

Putaran pembicaraan lain direncanakan di Doha pada Selasa (14/1/2025) pagi untuk menyelesaikan rincian yang tersisa.

Seorang pejabat Israel mengatakan, negosiasi berada pada tahap lanjutan untuk pembebasan hingga 33 sandera sebagai bagian dari kesepakatan.

Penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, mengatakan kepada wartawan bahwa negosiasi berada pada titik "penting", dengan kesenjangan antara kedua belah pihak perlahan-lahan dihilangkan.

"Saya pikir ada peluang bagus kita bisa menutup ini, para pihak berada tepat di puncak untuk dapat menutup kesepakatan ini," kata Sullivan.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan para pihak "lebih dekat dari sebelumnya" dengan kesepakatan, dan bola ada di tangan Hamas.

"Kami sangat berharap bisa menyelesaikannya, akhirnya setelah sekian lama," ucap Blinken.

Kesepakatan yang diusulkan, lanjut Blinken, didasarkan pada kerangka kerja yang dikeluarkan Biden pada bulan Mei.

Blinken mengatakan para negosiator ingin memastikan Trump akan terus mendukung kesepakatan di atas meja sehingga partisipasi utusan Steve Witkoff menjadi "penting".

Pelantikan Trump Dianggap Sebagai Batas Waktu

Amerika Serikat, Qatar dan Mesir telah bekerja sama selama lebih dari setahun dalam perundingan untuk mengakhiri perang.

Pelantikan Trump pada 20 Januari kini secara luas dipandang sebagai tenggat waktu de facto.

Trump mengatakan akan ada "masalah yang harus diselesaikan", kecuali para sandera yang ditahan Hamas dibebaskan sebelum ia menjabat.

Sementara Biden juga telah berusaha keras untuk mencapai kesepakatan sebelum ia lengser.

Dikutip dari Reuters, seorang pejabat Hamas mengatakan bahwa ada beberapa kemajuan pada sejumlah isu inti.

"Kami tengah berupaya untuk segera menuntaskan apa yang tersisa," ujar pejabat Hamas tersebut.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar mengatakan, dirinya mengucapkan terima kasih kepada AS karena sudah berupaya keras untuk merealisasikan pembebasan sandera.

"Ada kemajuan, terlihat jauh lebih baik dari sebelumnya," ungkap Saar.

Di Kairo, seorang pejabat keamanan Mesir mengatakan bahwa rancangan yang dikirim ke kedua pihak yang bertikai tidak memuat perjanjian akhir.

Namun, kata pejabat tersebut, rancangan tersebut "bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang belum terselesaikan yang telah menghambat negosiasi sebelumnya".

(Tribunnews.com/Whiesa)

Editor: Nuryanti

Tag:  #gencatan #senjata #gaza #depan #mata #draf #akhir #telah #diserahkan #hamas #israel

KOMENTAR