Terungkap Data Kotak Hitam Jeju Air Hilang 4 Menit sebelum Kecelakaan
Personel forensik polisi dan pejabat Biro Investigasi Nasional bekerja di lokasi kejadian pesawat Boeing 737-800 Jeju Air jatuh dan terbakar di Bandara Internasional Muan di Muan, sekitar 288 kilometer barat daya Seoul pada 31 Desember 2024. - Boeing 737 -800 membawa 181 orang dari Thailand ke Korea Selatan ketika pesawat tersebut jatuh pada saat kedatangan pada tanggal 29 Desember, menewaskan semua orang di dalamnya -- kecuali dua pramugari yang ditarik dari kecelakaan tersebut. puing-puing bencana pen
17:30
11 Januari 2025

Terungkap Data Kotak Hitam Jeju Air Hilang 4 Menit sebelum Kecelakaan

Kementerian Transportasi Korea Selatan (Korsel) mengungkapkan data kotak hitam pesawat Jeju Air hilang sebelum kecelakaan mematikan di Bandara Muan.

Pihak berwenang menjelaskan, black box atau kotak hitam yang merekam data penerbangan dan suara kokpit pesawat Boeing 737-800 itu berhenti merekam sekitar empat menit sebelum tabrakan.

"Analisis menunjukkan bahwa data dari kotak hitam tidak terekam selama empat menit sebelum pesawat menabrak penghalang," kata Kementerian Perhubungan Korea Selatan pada Sabtu (11/1/2025), Al Jazeera melaporkan.

Kotak perekam suara awalnya diperiksa di Korea Selatan.

Akan tetapi ketika ditemukan bahwa data hilang, kotak itu dikirim ke laboratorium Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat.

Tampaknya kotak itu kehilangan data penting tentang kejadian terakhir dalam penerbangan.

Maka dari itu, pihak berwenang masih berusaha mencari tahu apa yang terjadi.

"Kami telah merencanakan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab hilangnya data tersebut," kata kementerian.

Temuan Mengejutkan

Mantan penyelidik kecelakaan dari Kementerian Perhubungan, Sim Jai-dong mengatakan kepada Reuters bahwa penemuan data yang hilang sangat mengejutkan.

Dia mengatakan kalau hasilnya menunjukkan kemungkinan bahwa semua daya, termasuk cadangan, telah terputus di pesawat.

Sebuah situasi yang terbilang jarang terjadi.

Penyelidik mengatakan kotak hitam itu penting untuk penyelidikan.

Meski temuan ini begitu mengejutkan, mereka tidak akan menyerah untuk mencari tahu penyebab kecelakaan.

Awalnya, pesawat Jeju Air masalah yang terjadi diperkirakan karena tabrakan dengan burung, kerusakan pada roda pendaratan, dan penghalang di landasan.

Sebelum melakukan pendaratan pertama dan berbalik arah, pilot yang juga sempat memperingatkan adanya tabrakan dengan burung.

Alih-alih mendarat dengan kecepatan penuh, pesawat Boeing 737-800 tersebut berbelok tajam dan mendekati landasan pacu dari arah yang berlawanan.

Pesawat kemudian mendarat darurat tanpa roda pendaratan terpasang.

Bird Strikes

Minggu ini, penyelidik utama Lee Seung-yeol mengatakan bahwa "bulu burung ditemukan" di salah satu mesin pesawat.

Namun, tabrakan dengan burung atau Bird Strikes tidak langsung merusak mesin.

Pihak berwenang juga telah menggerebek beberapa kantor terkait di bandara Muan, kantor penerbangan di kota barat daya, dan kantor Jeju Air di Seoul.

Mereka juga melarang CEO Jeju Air untuk meninggalkan negara itu.

Penyelidikan masih terus berlangsung.

Menteri Perhubungan Park Sang-woo mengundurkan diri awal minggu ini karena merasa bertanggung jawab atas tragedi ini.

179 Orang Tewas dalam Kecelakaan Jeju Air di Muan

Pesawat Jeju Air 7C2216 terbang dari Thailand menuju Bandara Internasional Muan di Korea Selatan pada Minggu (29/12/2024) lalu.

Pesawat itu mendarat dengan posisi perut, menabrak penghalang beton lalu meledak.

Penghalang itu disebut lokaliser, yang membantu pesawat saat mendarat dan dianggap membuat kecelakaan semakin parah.

Pesawat itu mengangkut 181 penumpang.

Sebanyak 179 dari 181 penumpang dan awak pesawat tewas dalam insiden ini.

Ini adalah kecelakaan penerbangan paling mematikan yang pernah terjadi di Korea Selatan.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Editor: Tiara Shelavie

Tag:  #terungkap #data #kotak #hitam #jeju #hilang #menit #sebelum #kecelakaan

KOMENTAR