PM Greenland Siap Buka Dialog dengan Trump, tapi Tetap Prioritaskan Kemerdekaan dan Kedaulatan
Perdana Menteri Greenland Mute Egede. Mute Egede mengatakan bahwa pihaknya siap membuka dialog dengan presiden terpilih AS, Donald Trump . 
08:20
11 Januari 2025

PM Greenland Siap Buka Dialog dengan Trump, tapi Tetap Prioritaskan Kemerdekaan dan Kedaulatan

Perdana Menteri Greenland Mute Egede mengatakan bahwa pihaknya siap membuka dialog dengan presiden terpilih AS, Donald Trump terkait pernyataannya yang menginginkan kendali atas pulau Arktik tersebut. 

Dalam konferensi pers di Kopenhagen Egede juga menegaskan pentingnya menghormati aspirasi kemerdekaan Greenland yang semakin kuat dalam beberapa tahun terakhir.

Trump, yang akan resmi menjabat sebagai Presiden pada 20 Januari mendatang, sebelumnya menyebutkan bahwa kendali Amerika Serikat atas Greenland merupakan "kebutuhan mutlak". 

Bahkan, ia tidak menutup kemungkinan menggunakan cara-cara militer atau ekonomi, termasuk pengenaan tarif terhadap Denmark, untuk mewujudkan niat tersebut.

Ketika ditanya mengenai apakah ia telah melakukan kontak langsung dengan Trump, Egede mengatakan dirinya belum ada komunikasi dengan presiden terpilih AS tersebut.

Meski belum menjalin komunikasi dengan Trump, Egede mengatakan bahwa pihaknya siap untuk berdiskusi.

“Tidak, tetapi kami siap untuk berbicara," katanya, dikutip dari CNN.

Egede juga menyoroti aspirasi kemerdekaan Greenland yang terus berkembang.

Menurutnya, momentum ini semakin menguat seiring dengan terbongkarnya berbagai pelanggaran kolonial yang dilakukan oleh Denmark terhadap penduduk mayoritas Inuit di masa lalu.

Oleh karena itu, Egede menegaskan keinginan negaranya untuk merdeka dari Denmark dan tidak menjadi bagian dari siapapun.

“Greenland adalah milik rakyat Greenland. Kami tidak ingin menjadi orang Denmark, kami tidak ingin menjadi orang Amerika. Kami ingin menjadi orang Greenland,” ujar Egede dengan tegas dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, dikutip dari Al Jazeera.

Meski begitu, Egede menambahkan bahwa keinginan untuk merdeka bukan berarti Greenland akan sepenuhnya memutus hubungan dengan Denmark. 

“Kami memiliki keinginan untuk merdeka, keinginan untuk menjadi tuan atas rumah kami sendiri. Namun, hal itu tidak berarti kita memutus semua ikatan, kerja sama, dan hubungan dengan Denmark,” katanya.

Pentingnya Dialog dan Kerja Sama

Dalam pernyataannya, Egede juga menekankan bahwa Greenland tetap terbuka untuk menjalin dialog dengan Amerika Serikat

Ia mencatat bahwa secara geografis, Greenland merupakan bagian dari benua Amerika Utara dan memiliki posisi strategis yang penting bagi keamanan regional. 

Greenland adalah suatu tempat yang dianggap oleh orang Amerika sebagai bagian dari dunia mereka,” ujarnya.

Egede menilai bahwa kerja sama internasional harus didasarkan pada dialog yang saling menghormati.

“Kerja sama adalah tentang dialog. Kerja sama berarti Anda akan bekerja untuk mencari solusi,” tambahnya, dikutip dari Al Jazeera.

Trump, kembali menegaskan minatnya terhadap Greenland, pulau besar di Arktik yang merupakan wilayah semi-otonom di bawah kedaulatan Denmark.

Awal minggu ini, Trump menolak untuk mengesampingkan kemungkinan penggunaan kekuatan militer atau ekonomi demi membawa Greenland di bawah kendali AS.

Ia menyebut bahwa “kepemilikan dan kendali” atas Greenland adalah “kebutuhan mutlak” bagi Amerika Serikat, terutama dalam menghadapi meningkatnya pengaruh Rusia dan Cina di kawasan Arktik.

Ketertarikan Trump terhadap Greenland sebenarnya bukan hal baru.

Selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden dari tahun 2017 hingga 2021, ia telah mengusulkan pembelian Greenland dari Denmark.

Namun, proposal tersebut ditolak mentah-mentah oleh Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, yang menyebut gagasan itu sebagai sesuatu yang “tidak masuk akal”. 

Penolakan tersebut membuat Trump menunda kunjungannya ke Denmark pada tahun 2019, yang kala itu direncanakan sebagai upaya mempererat hubungan bilateral.

Sebagai informasi, Greenland merupakan wilayah semi-otonom di bawah kedaulatan Denmark. Dulunya, pulau ini adalah koloni Denmark hingga tahun 1953, sebelum memperoleh status pemerintahan sendiri. 

Sejak 2009, Greenland juga memiliki hak untuk mengklaim kemerdekaan melalui pemungutan suara.

Saat ini, wilayah dengan populasi sekitar 57.000 orang ini memegang peran penting secara strategis, terutama karena letaknya yang dekat dengan Kutub Utara dan keberadaan pangkalan militer Amerika Serikat di bagian utara pulau tersebut.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Greenland dan Donald Trump

Editor: Bobby Wiratama

Tag:  #greenland #siap #buka #dialog #dengan #trump #tapi #tetap #prioritaskan #kemerdekaan #kedaulatan

KOMENTAR