Dibunuh Israel Tahun Lalu, Hassan Nasrallah Baru Akan Dikuburkan setelah Gencatan Senjata Rampung
Seorang wanita memegang lukisan Hassan Nasrallah, mendiang pemimpin kelompok Syiah Lebanon Hizbullah yang tewas dalam serangan udara Israel di Beirut beberapa hari sebelumnya, selama upacara peringatan di pinggiran timur Baghdad, Kota Sadr pada 29 September 2024 setelah Irak secara resmi mengumumkan masa berkabung nasional tiga hari untuk Nasrallah. 
00:00
6 Januari 2025

Dibunuh Israel Tahun Lalu, Hassan Nasrallah Baru Akan Dikuburkan setelah Gencatan Senjata Rampung

– Jenazah mantan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah akan dimakamkan setelah berakhirnya gencatan senjata antara Israel-Hizbullah. 

Gencatan senjata itu akan berlangsung 60 hari dan dimulai sejak disepakati Israel dan Hizbullah tanggal 27 November 2024.

Seorang pejabat senior Hizbullah, Wafiq Safa, menyebut pihaknya juga sedang mempersiapkan pemakaman untuk penerus Nasrallah, Hashem Safieddine, yang juga dibunuh Israel.

“Hizbullah siap menghadapi agresi apa pun dengan cara yang dianggap layak,” kata Safa hari Sabtu tatkala berkunjung ke lokasi tempat Nasrallah dibunuh Israel, dikutip dari Mehr News.

Israel membunuh Nasrallah tanggal 27 September 2024. Adapun Safieddin dibunuh tak lama sesudahnya.

Mengenai gencatan senjata, Hizbullah diberi waktu 60 hari untuk menarik pasukannya dari Lebanon selatan. Pasukan Israel juga harus mundur dari area yang sama dalam periode serupa.

Sempat gagal cari jaminan dari AS

Sebelumnya, pada bulan Oktober 2024 muncul laporan bahwa jasad Nasrallah disebut sudah dikuburkan untuk sementara waktu di lokasi rahasia.

Pemakaman besar untuk Nasrallah belum bisa dilakukan karena adanya kekhawatiran bahwa Israel akan melancarkan serangan saat prosesi pemakaman.

“Hassan Nasrallah telah dikubur untuk sementara, hingga situasi memungkinkan untuk menggelar acara pemakaman publik,” ujar narasumber yang dekat dengan Hizbullah, dikutip dari Al Arabiya.

Kata dia, Israel bisa saja menargetkan para pelayat dan tempat pemakaman Nasrallah.

Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei (kiri) dan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah (kanan). Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei (kiri) dan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah (kanan). (khamenei.ir)

Muslim Syiah menyediakan tempat penguburan sementara jika situasi tidak memungkinkan jasad seseorang dimakamkan di tempat yang pernah dimintanya.

Seorang pejabat Lebanon berujar Hizbullah gagal mencari jaminan dari AS bahwa Israel tidak akan menyerang acara pemakaman.

Nasrallah tewas pada setelah Israel melancarkan serangan di markas Hizbullah di Beirut selatan.

Dia dilaporkan tewas di samping seorang jenderal Pasukan Garda Revolusioner Islam Iran.

Abdul Amir Al Teiban, penasihat Perdana Menteri Irak Mohammad Shia Al Sudani, berujar Nasrallah bakal dimakamkan “di samping Imam Hussein” di Karbala, Irak. Tempat itu sangat penting bagi komunitas muslim Syiah.

Dalam khotbah Jumat pekan ini, Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei berbelasungkawa atas kematian Nasrallah.

Ada kemungkinan besar bahwa prosesi juga akan digelar di Teheran. Ada ribuan warga Iran yang berkumpul untuk melihat Khamenei.

Hingga saat ini Nasrallah belum memiliki sosok pengganti. Namun, keponakannya yang bernama Hashem Safieddine berpeluang besar menggantikannya.

Hizbullah diklaim sudah bangkit

Hizbullah dilaporkan sudah bangkit kembali atau pulih setelah Nasrallah dibunuh Israel tahun lalu.

“Melalui perlawanan, sudah terbukti bahwa kita tidak akan mengizinkan musuh (Israel) memajukan agendanya,” kata Sheikh Naim Qassem yang menggantikan posisi Nasrallah dalam pidatonya hari Rabu, (1/1/2025), dikutip dari Press TV.

“Pemerintah Lebanon dan masyarakat internasional bertanggung jawab melawan aksi agresi yang kini terjadi terjadi (terhadap Lebanon).”

Dia mengatakan Hizbullah telah melawan agenda ekspansionis Israel. Lalu, Nassem menyebut kelompok perlawanan itu kini “tumbuh” dan telah “memulihkan diri”.

Menurut dia, saat ini militer Israel membunuh makhluk apa pun di Gaza dan menghancurkan semua bangunan di sana hingga rata dengan tanah.

Sebelumnya, media terkenal asal Amerika Serikat (AS), The New York Times, dalam salah satu artikelnya pernah mempertanyakan apakah Hizbullah mampu bangkit setelah Nasrallah tewas dibunuh Israel.

Para pakar di AS mengatakan tewasnya Hizbullah merupakan pukulan besar bagi Hizbullah. Namun, mengesampingkan Hizbullah akan menjadi hal yang gegabah dan bahkan bisa menjadi kesalahan.

Israel belum bisa mendapatkan kemenangan besar di Gaza meski sudah lama melawan Hamas. Kelompok Palestina itu memiliki jaringan terowongan yang membingungkan pasukan Israel.

Faktanya, Hamas mempelajari terowongan dari Hizbullah. Pejabat AS mengatakan Israel telah menyerang jaringan terowongan Hizbullah, tetapi hanya membuahkan hasil minim.

Mayjen Yaacov Ayish, eks komandan operasi IDF, mengakui bahwa penghancuran terowongan di Lebanon adalah proses yang rumit dan memerlukan bom berukuran besar.

Sementara itu, narasumber yang dekat dengan Hizbullah pernah mengakui bahwa kematian Nasrallah memang pukulan besar bagi Hizbullah. Namun, Hizbullah masih punya kemampuan untuk memulihkan diri.

Dia mengatakan salah satu kekuatan atau kelebihan Hizbullah ialah strukturnya yang terdesentralisasi, tak hanya terhubung dengan satu pemimpin.

“Hierarki Hizbullah masih eksis, lembaganya masih ada, dan berbagai pemimpin di beragam wilayah di Lebanon masih ada. Karena itu, Hizbullah bisa memulihkan diri,” katanya pada bulan September 2024.

“Tahapan selanjutnya bagi Hizbullah adalah membangun kembali dan mereorganisasi kelompok itu dengan generasi kedua dan ketiga dari anggota yang tidak dibunuh oleh Israel.”

Tag:  #dibunuh #israel #tahun #lalu #hassan #nasrallah #baru #akan #dikuburkan #setelah #gencatan #senjata #rampung

KOMENTAR