Pertukaran Tahanan ke-59 antara Rusia-Ukraina, 187 Prajurit dan 2 Warga Sipil Kembali ke Tanah Air
Pertukaran Tahanan ke-59 antara Rusia-Ukraina, 187 Prajurit dan 2 Warga Sipil Kembali ke Tanah Air. Ukraina berhasil membawa pulang 189 warganya dalam pertukaran tahanan besar-besaran dengan Rusia, salah satu yang terbesar sejauh ini. 
17:20
31 Desember 2024

Pertukaran Tahanan ke-59 antara Rusia-Ukraina, 187 Prajurit dan 2 Warga Sipil Kembali ke Tanah Air

Pada Senin (30/12/2024) Ukraina berhasil membawa pulang 189 warganya dalam pertukaran tahanan besar-besaran dengan Rusia, salah satu yang terbesar sejauh ini.

Dalam pertukaran ini, Ukraina membawa pulang 187 prajurit dan dua warga sipil yang sebelumnya ditahan oleh Rusia.

Di antara yang dibebaskan terdapat tentara, sersan, dan perwira dari berbagai unit militer, termasuk pasukan yang mempertahankan Azovstal dan Mariupol, pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, serta Pulau Zmiinyi.

Selain itu, ada juga anggota Garda Nasional, pasukan pertahanan teritorial, penjaga perbatasan, Angkatan Laut, dan beberapa prajurit dari berbagai daerah garis depan.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengungkapkan kegembiraannya melalui pesan di Telegram.

Dia menyatakan bahwa pembebasan warga Ukraina selalu menjadi momen yang sangat baik, Ukrainska Pravda melaporkan.

Zelensky mengungkapkan bahwa bagi setiap keluarga yang menunggu di rumah, ini adalah berita yang sangat menggembirakan.

"Hari ini, 189 keluarga merasa bahagia," kata Zelensky dalam pesan Telegram-nya.

Markas Koordinasi Tahanan Perang Ukraina mengatakan bahwa ini adalah pertukaran terbesar yang dilakukan sejak invasi Rusia ke Ukraina.

Mereka mencatat bahwa 87 prajurit Angkatan Bersenjata Ukraina, 43 anggota Garda Nasional, 33 penjaga perbatasan, dan 24 prajurit Angkatan Laut dibebaskan, bersama dengan dua warga sipil yang sebelumnya ditahan di Mariupol.

Sebagian dari mereka telah berada dalam tahanan selama lebih dari dua setengah tahun.

Kondisi Tahanan

Banyak dari tahanan yang dibebaskan dalam pertukaran ini menderita penyakit kronis, cedera akibat ledakan ranjau, serta luka-luka serius.

Beberapa tahanan mengungkapkan bahwa mereka menjalani siksaan fisik dan psikologis yang berat selama masa penahanan, termasuk pemukulan berulang, ancaman interogasi, dan penghinaan lainnya.

Banyak dari mereka bahkan harus menerima amputasi akibat kondisi kesehatan yang buruk.

Menurut Maria Klymyk dari Media Initiative for Human Rights, hampir semua tahanan yang diwawancarai mengaku mengalami penyiksaan selama penahanan mereka.

Pertukaran Tahanan yang Terus Berlanjut

Ini adalah pertukaran tahanan ke-59 yang terjadi sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina, dan salah satu yang terbesar dalam rangkaian pertukaran tersebut, BBC melaporkan.

Secara total, sejak invasi penuh dimulai, lebih dari 3.900 orang telah dibebaskan melalui usaha negosiasi yang dipimpin oleh Markas Koordinasi Tahanan Perang Ukraina, dengan 1.358 orang di antaranya dibebaskan pada tahun 2024.

Kendati ada kemajuan, masih ada ribuan warga Ukraina yang tetap berada dalam tahanan Rusia.

Zelensky menegaskan bahwa Ukraina bertekad untuk membebaskan semua tahanan yang masih ditahan oleh Rusia.

"Kami berusaha membebaskan semua orang dari tahanan Rusia. Ini adalah tujuan kami, dan kami tidak melupakan siapa pun," kata Zelensky.

Ditengahi oleh Uni Emirat Arab

Pertukaran besar ini juga melibatkan peran Uni Emirat Arab (UEA) sebagai penengah.

Dalam kesepakatan tersebut, Rusia juga menyepakati pertukaran 150 tentara Ukraina dengan jumlah yang sama dari pasukan Rusia yang ditahan oleh Ukraina.

Berdasarkan informasi dari Kementerian Pertahanan Rusia, pasukan Rusia yang dibebaskan telah dipindahkan ke Belarus, di mana mereka diberikan bantuan medis dan kesempatan untuk menghubungi keluarga mereka.

Kehidupan setelah Pembebasan

Bagi keluarga para tahanan, kembalinya mereka ke rumah adalah momen yang sangat emosional.

Seperti yang dikatakan oleh Alina, seorang wanita yang menunggu suaminya, Oleksandr, yang ditahan di Mariupol pada tahun 2022.

"Saya merasakan banyak emosi. Ini sangat sulit. Saya hanya ingin melihatnya," ungkap wanita itu,

Sebagian besar keluarga lainnya juga merasakan hal yang sama, menyambut kembalinya orang tercinta dengan penuh haru.

Meskipun sudah ada kemajuan besar dalam hal pertukaran tahanan, pihak Ukraina mengungkapkan bahwa negosiasi untuk pertukaran di masa depan semakin sulit, terutama sejak pasukan Rusia mulai membuat kemajuan signifikan di medan perang.

Kyiv tetap berkomitmen untuk terus memperjuangkan kebebasan para tahanan, baik militer maupun sipil.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Editor: Bobby Wiratama

Tag:  #pertukaran #tahanan #antara #rusia #ukraina #prajurit #warga #sipil #kembali #tanah

KOMENTAR