Utusan PBB Temui Pemimpin HTS di Damaskus, Bahas Masa Depan Suriah
Ini merupakan kunjungan pertama kalinya Pedersen ke Damaskus sejak jatuhnya resim Bashar Al-Assad.
Dalam pertemuan tersebut, al-Sharaa meminta adanya pembaruan terkait Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254 dengan realitas situasi terkini di Suriah.
Menurut Al-Sharaa, saat ini perlunya fokus pada persatuan wilayah Suriah.
Terutama dibutuhkan kerja sama cepat dan efektif untuk menghadapi masalah yang sedang dialami warga Suriah, dikutip dari Anadolu Anjansi.
Tidak hanya itu, Al-Sharaa juga menyerukan rekonstruksi dan pembangunan ekonomi Suriah.
Selain pembahasan di atas, keduanya juga tampak membahas pemulangan pengungsi.
Kembalinya pengungsi ke wilayah Suriah harus dipastikan keamanannya.
"Pentingnya menyediakan lingkungan yang aman untuk pemulangan para pengungsi dan menyediakan dukungan ekonomi dan politik untuk hal ini,” kata Al-Sharaa, dikutip dari Arab News.
Dalam proses pemulangan, Al-Sharaa menekankan perlunya pengawasan dan sebaiknya tidak terburu-buru.
"Langkah-langkah tersebut harus dilakukan secara hati-hati, cermat, dan di bawah pengawasan tim ahli, bukan tergesa-gesa," jelasnya.
Seminggu sebelum kunjungan Pedersen ke Damaskus, ia sempat mendesak proses politik yang inklusif terhadap semua warga Suriah.
“Proses tersebut jelas perlu dipimpin oleh warga Suriah sendiri dengan bantuan dan pendampingan dari seluruh dunia, katanya.
Pemimpin Suriah harus dipastikan dapat menjaga kestabilan Suriah.
"Rakyat Suriah harus dibantu untuk mewujudkan aspirasi sah mereka untuk memulihkan Suriah yang bersatu," jelasnya, dikutip dari Al Jazeera.
Ia mengimbau semua pihak bersenjata untuk menjaga hukum dan ketertiban, melindungi warga sipil, dan memelihara lembaga publik.
Jatuhnya Assad
Sebagai informasi, pasukan rezim Assad dan kelompok antirezim kembali bentrok pada 27 November 2024.
Bentrokan antara 2 kelompok ini terjadi di daerah pedesaan sebelah barat Aleppo, kota besar di Suriah utara.
Bentrokan ini terjadi selama 10 hari.
Kelompok pemberontak melancarkan berbagai serangan hingga merebut kota-kota penting di Suriah.
Puncaknya terjadi pada Minggu (8/12/2024) ketika pemberontak yang didukung oleh unit-unit militer yang membelot menyebabkan rezim Assad runtuh setelah perang saudara selama 14 tahun.
Setelah digulingkan, Assad dilaporkan kabur dari Suriah dan berada di Moskow setelah mendapat tawaran suaka dari Rusia.
Hal tersebut dilaporkan oleh kantor berita Rusia, Interfax pada Minggu (8/12/2024).
Tak sendiri, Assad dikabarkan kabur dari Suriah bersama keluarganya.
"Presiden al-Assad dari Suriah telah tiba di Moskow. Rusia telah memberi mereka (dia dan keluarganya) suaka atas dasar kemanusiaan," tulis Interfax, dikutip dari Al-Arabiya.
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Konflik Suriah
Tag: #utusan #temui #pemimpin #damaskus #bahas #masa #depan #suriah