Setelah Rezim Assad Runtuh di Suriah, Putin Mengalihkan Fokus ke Perang Melawan Ukraina
Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam kunjungannya ke Kazakhstan. 
00:10
13 Desember 2024

Setelah Rezim Assad Runtuh di Suriah, Putin Mengalihkan Fokus ke Perang Melawan Ukraina

Jatuhnya pemerintahan Assad telah memicu kemarahan dan kebingungan dari kaum ultranasionalis Rusia, yang menganggapnya sebagai kerugian besar.

Sebuah analisis yang diterbitkan di The New York Times pada hari Kamis merinci implikasi geopolitik dari kejatuhan Presiden Suriah Bashar al-Assad bagi Rusia dan pemimpinnya, Vladimir Putin.

Menurut penulis Anatoly Kurmanaev, runtuhnya pemerintahan Assad tidak hanya mempermalukan Moskow tetapi juga mengungkap batas jangkauan militer dan pengaruh global Kremlin.

Walaupun mengalami kemunduran ini, analisis menunjukkan bahwa Putin memandang hilangnya sekutu Timur Tengahnya sebagai hambatan sementara terhadap ambisi geopolitiknya yang lebih luas.

Fokus presiden Rusia tetap pada pengamanan kemenangan di Ukraina, yang telah menjadi tujuan menyeluruh untuk memvalidasi besarnya biaya manusia dan ekonomi akibat konflik tersebut.

Para analis berpendapat bahwa keberhasilan di Ukraina dapat memulihkan citra Rusia, mengimbangi kegagalan strategis seperti di Suriah, dan membenarkan upaya perang yang berkepanjangan.

"Taruhan Putin pada perang di Ukraina begitu tinggi sehingga kemenangan di sana akan memberi Rusia imbalan dalam proporsi yang bersejarah: Semuanya atau tidak sama sekali," tulis Aleksandr Baunov, seorang analis politik di Carnegie Russia Eurasia Center.

Implikasi bagi Ukraina

Analisis tersebut mencatat bahwa kemunduran Suriah dapat menyebabkan Putin meningkatkan upaya di Ukraina untuk memulihkan prestisenya.

Komentator pro-perang di Rusia telah menyuarakan seruan untuk tindakan militer yang lebih agresif, termasuk serangan udara yang lebih intensif terhadap infrastruktur Ukraina dan persyaratan yang lebih keras untuk setiap pembicaraan damai potensial.

Para komentator ini berpendapat bahwa Rusia harus menghindari "konflik beku" seperti yang terjadi di Suriah, yang pada akhirnya menyebabkan jatuhnya Assad.

Putin bersikeras bahwa resolusi apa pun terhadap perang Ukraina harus menjamin perolehan teritorial Rusia dan menghalangi Ukraina bergabung dengan NATO .

Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan tegas menolak persyaratan tersebut dan menegaskan bahwa kedaulatan Ukraina harus dipulihkan.

Reaksi dari kaum nasionalis Rusia

Jatuhnya pemerintahan Assad telah memicu kemarahan dan kebingungan dari kaum ultranasionalis Rusia, yang menganggapnya sebagai kerugian besar.

Beberapa pihak menyerukan pendekatan yang lebih brutal di Ukraina untuk mencegah hasil yang serupa. Aleksei Pilko, seorang sejarawan Rusia, mendesak Moskow untuk menggunakan "ketangguhan yang ekstrem" guna menunjukkan kekuatan dan memulihkan reputasi globalnya.

Yang lain, seperti Oleg Tsaryov, mantan anggota parlemen Ukraina yang pro-Rusia, telah menekankan pentingnya menyelesaikan konflik secara tegas.

"Jika konflik dibekukan, musuh niscaya akan mengeksploitasi momen kelemahan Anda," Tsaryov memperingatkan, sambil menganjurkan kesepakatan damai yang secara permanen memperkuat kendali teritorial Rusia.

Tantangan Ke Depan

Para analis militer memperingatkan bahwa sementara Kremlin mungkin berupaya meningkatkan ketegangan di Ukraina, kapasitas militer Rusia yang terkuras membatasi pilihannya.

Pemerintah Ukraina dan pejabat Barat tetap skeptis terhadap kemampuan Rusia untuk mencapai kemenangan yang menentukan, dengan alasan tekanan pada sumber daya Moskow setelah hampir tiga tahun perang.

Analisis tersebut juga mengambil pelajaran dari perang Suriah selama 13 tahun dengan pihak oposisi, di mana keuntungan sementara pada akhirnya terbukti tidak berkelanjutan.

"Di dunia modern, kemenangan hanya mungkin terjadi dalam perang yang cepat dan singkat," tulis Ruslan Pukhov, seorang pakar militer Rusia. "Jika Anda tidak dapat mengamankan keberhasilan dengan cepat, Anda akhirnya akan kalah, apa pun yang Anda lakukan."

Melihat ke Depan

Saat Putin menghadapi tantangan yang meningkat di berbagai bidang, dampak dari keruntuhan Assad dapat memengaruhi strateginya di Ukraina.

Sementara sebagian pihak memperkirakan pemimpin Rusia akan meningkatkan upaya militer, sebagian lain berpendapat ia malah akan menggunakan kemunduran tersebut sebagai kesempatan untuk mengkalibrasi ulang pendekatannya.

Apakah Kremlin akan menggandakan upayanya atau mencari resolusi diplomatik, implikasi kekalahannya di Suriah niscaya akan berdampak pada perhitungan geopolitiknya yang lebih luas, menurut Kurmanaev.

 


SUMBER: AL MAYADEEN

Editor: Muhammad Barir

Tag:  #setelah #rezim #assad #runtuh #suriah #putin #mengalihkan #fokus #perang #melawan #ukraina

KOMENTAR